Site icon nuga.co

Selera “Eungkot Paya”

Eungkot paya?

Ya eungkot pau.

Itulah salah satu kuliner Aceh yang khas dan berbau sensasi.

Sensasinya terletak dari  dua rasa yang dominan: asam dan pedas.

Masakan ini didominasi oleh bumbu kelapa gongseng dan ketumbar ditambah daun salam koja dan serei,

Dan penggunaan banyak rempah menjadikannya sangat  sedap

Rasanya bisa menusuk ke saraf perasa di batang otak. Jika menghirup aromanya, akan langsung merangsang selera dari rasa yang bercampur aduk antara pedas, asam, kelat, dan pahit dari ujung lidah hingga menguap di kerongkongan.

Lantas bagaimana resep gule eungkot paya ini hingga bisa menohok saraf perasa?

Namun begitu mari kota mengenal dulu kenapa ia bernama eungkot paya

Eungkot paya berarti  ikan pau.

Ikan pau  biasanya ikan yang hidup di sungai atau rawa-rawa air tawar. Secara fisik ikan yang yang digunakan untuk bahan eungkot paya ini adalah ikan gabus atau dalam bahasa Aceh disebut eungkot bache.

Ada juga yang menggunakan ikan lele yang disebut seungkoe, ataupun sepat serta kruep..

Caranya memasaknya?

Sangat mudah.

Untuk menambah cita rasa gule eungkot paya, sering pula ditambahkan rebung kala, jantung pisang, atau pisang kepok. Cita rasa eungkot paya olahan khas Aceh berasal dari ketumbar sangrai dan kelapa sangrai yang telah ditumbuk halus.

Ciri khas lainnya adalah tidak menggunakan santan untuk kuahnya.

Bumbu-bumbu lain yang dipakai adalah kunyit, asam sunti, cabai merah, cabai kecil, jahe, dan bawang putih. Khusus untuk kuliner ini, bawang merah tidak ikut dihaluskan, cukup dirajang saja.

Setelah ikan dilumuri garam dan jeruk nipis, selanjutnya dicampur dengan bumbu yang sudah dihaluskan dan rajangan bawang merah. Lalu tambahkan air secukupnya.

Agar menguatkan cita rasa gulai, tambahkan daun salam, daun teumurui, dan serai yang sudah diasapi di atas api.

Nah… untuk menambahkan kesan ‘Aceh’ dalam prosesi memasak, sebaiknya gulai dimasak dalam kuali tanah. Usai itu, tinggal menunggu hingga gule engkot paya matang dan siap disajikan.

Rasanya, hmm… sungguh nikmat. Percampuran rebung kala, boh jantong pisang, dan oen temurui membuat gulee eungkot paya ini jauh lebih nikmat dan kian terasa rempahnya.

Didominasi oleh rasa asam layaknya Tom Yam, tapi bersantan rempah layaknya masakan India, kekayaan rasa kuliner Aceh satu ini, patut diperhitungkan.

Di Aceh Besar, banyak rumah makan yang menyediakan makanan gulee eungkot paya. Ada di Lambaro, Lamlhom, Simpang Seuneulop, Montasiek, Samahani, dan Blangbintang.

Sebagian orang dari Banda Aceh sering memilih menikmati kuliner gulee eungkot paya ke Lhamlhom. Untuk mencapai perkampungan Aceh Besar ini, harus menempuh waktu sekitar setengah jam dari Kota Banda Aceh.

Di Lhamlhom inilah tenar sebuah kuliner Aceh yang sangat fenomenal, gulee eungkot paya. Soal rasa, kuah eungkot paya pada warung di depan sekolah dasar Lamlhom itu sangat terjamin.

Tapi, jangan coba-coba datang  lepas tengah hari

Persediaan gulee eungkot paya akan ludes setelah jam itu. Rata-rata semua berebutan membeli eungkot paya ini walau hanya sepiring. Pengunjung ke warung ini pun bukan sembarangan.

Disana berbaur banyak orang dari berbagai kalangan. Dari elite hingga kuli bangunanmereka di halaman warung makan yang kecil itu.

Maka tak sah rasanya menjadi orang Aceh, jika belum pernah mencoba masakan eungkot paya. Apalagi, keberadaan kuliner warisan indatu ini sudah sangat fenomenal.

Penikmat kulinr yang ketagihan dengan masakan ini tak hanya warga Aceh. Akan tetapi, banyak masyarakat di luar Aceh memuja masakan khas ini. Anda penasaran? Silakan coba dan rasakan kelezatannya.

Exit mobile version