Aplikasi berbagi foto, Instagram, mulai hari-hari ini, hadir dengan kejutan baru yang menempatkan moral sebagai jawaban dari setiap pesan yang dikirim.
“Instagram telah merilis sebuah filter atau alat penyaring kata-kata di kolom komentar. Fitur ini baru bisa dipakai sejumlah pengguna terpilih saja,” tulis “speedweek,” Jumat, 05 Agustus 2016..
Filter tersebut diaktifkan dengan cara manual.
Pengguna mesti memasukkan kata-kata yang ingin diblokir ke dalam sebuah kolom.
Setelahnya, kata-kata yang tertulis dalam kolom akan otomatis diblokir sehingga tidak akan muncul sebagai komentar di foto milik pengguna.
Filter ini merupakan cara Instagram mengatasi masalah spam dan penyebaran ujaran kebencian yang seringkali dikirimkan ke kolom komentar.
Perencanaan mengenai filter ini sudah sempat bocor pada pekan lalu. Saat itu, model profesional Chrissy Teigen mengunggah sebuah screenshot ke akun Twitter-nya.
Screenshot tersebut berisi sebuah kolom “Your Custom Keywords”, yaitu filter yang berguna menyaring berbagai kata supaya tidak muncul di kolom komentar milik penggunanya.
Teigen menuliskan kata “Trump”, “Colon”, “Cleanse” serta sejumlah kata lain di dalam kolom tersebut yang ingin diblokir.
Sekarang fitur penyaring kata itu baru bisa dipakai oleh akun-akun Instagram selebriti atau mereka yang terpilih.
Ke depannya, Instagram berjanji akan merilisnya ke seluruh pengguna dalam waktu dekat ini.
Sebenarnya, Instagram, sepekan lalu telah menghadirkan fitur anti praktik cyberbully. Fitur teranyar tersebut memungkinkan pengguna untuk memilah kata-kata seperti apa yang tak diindahkan pada kolom komentar.
Fungsinya kurang lebih seperti filter atau penyaring kata
Misalnya pengguna A tak menyukai kata “cantik” lalu pengguna B memakai kata itu saat mengomentari postingan A, maka komentar B tak akan muncul dan tak akan dilihat A.
Lebih lanjut, menurut perwakilan Instagram, pengguna juga nantinya bisa mematikan fungsi kolom komentar alias turn off comments. Kemampuan itu sudah lebih dulu tersedia pada platform berbagi video YouTube.
Pengguna ber-followers jutaan alias “selebgram” bisa memanfaatkan fitur tersebut jika merasa tak nyaman dengan komentar-komentar maya yang tak henti berdatangan.
Intinya, fitur Instagram ini dirancang untuk memberikan kontrol yang lebih besar bagi para pengguna akun agar tak perlu meresap komentar-komentar ofensif di ranah maya.
“Tujuan kami adalah membuat Instagram sebagai platform yang seru, ramah, dan paling penting aman bagi siapa saja untuk berekspresi,” kata Head of Public Policy Instagram, Nicky Jackson Colaco.
Rumornya, fitur ini terinspirasi dari insiden perseteruan Taylor Swift dengan Kim Kardashian dan Kanye West yang ramai dibicarakan pekan lalu. Instagram enggan mengomentari desas-desus itu.
“Kami selalu ingin meningkatkan pengalaman bagi para pengguna kami,” hanya itu yang dikatakan Colaco.
Belum jelas kapan Instagram bakal resmi meluncurkan fitur ini untuk umum.
Selain itu, Instagram juga sedang menguji coba fitur multiple account atau akun lebih dari satu di platform Android, dimana penggunanya bisa berganti-ganti akun secara mudah, tanpa harus sign out.
Selama ini, pengguna Instagram yang memiliki lebih dari satu akun harus sign out terlebih dahulu jika ingin berganti akun. Uji coba fitur ini disebar secara acak oleh Instagram.
Namun jika ingin mencoba fitur yang masih dalam status beta ini, pengguna bisa mengunduh file APK Instagram versi 7.12.0.3, atau mendaftarkan diri dalam program Instagram Beta di tautan berikut ini.
Untuk mengecek apakah versi Instagram yang dipasang memiliki fitur multiple Account, cek di menu Settings apakah ada opsi “Add Account” atau tidak. Opsi tersebut berada di bawah opsi Clear Search History.
Berganti akun bisa dilakukan dengan tap di bagian username yang ada di pojok kiri atas, yang ditampilkan sebagai drop-down menu.
Seperti Twitter, saat ini kebutuhan pengguna untuk berganti akun secara lebih cepat memang sangat dibutuhkan.
Sebab, banyak pengguna yang memiliki dua akun Instagram, satu untuk pribadi dan satu untuk urusan pekerjaan atau hal lainnya. Selain itu, Instagram tentunya juga ingin menambah basis penggunanya berkali lipat.