Kunyit ? Ya, kenapa tidak
Dan para pakar kesehatan pun menyarankan agar memasukkan kunyit ke dalam menu diet sehari-hari
Dampaknya?
Kandungan temulawaknya dapat mengurangi risiko seseorang alami serangan jantung.
Dan sebanyak seratus orang wanita dari berbagai kelompok umur pernah dijadikan “kelinci percobaan” peneliti dari London.
Kemudian, mereka dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama dianjurkan mengonsumsi kunyit setiap hari; kelompok kedua dianjurkan melakukan kardio, setidaknya dua puluh sampai tiga puluh menit per hari, dan tidak diberikan kunyit; dan kelompok yang ketiga tidak melakukan keduanya.
Setelah beberapa bulan, kelompok yang makan kunyit dan kelompok yang diimbau untuk kardio secara rutin menampakkan perubahan yang sama dalam hal kesehatan fungsi jantung dan pembuluh darah.
Sementara kelompok yang terakhir tidak menunjukkan perubahan apa-apa.
Latihan kardio yang diberikan kepada kelompok dua berupa aerobik sebanyak tiga kali seminggu, diimbangi dengan bersepeda dan berjalan.
Dan, takaran kunyit untuk kelompok pertama adalah seratus lima puluh miligram setiap hari dengan tidak melupakan makanan sehat lainnya.
Seperti ditulis Boldsky, Jumat, kesehatan jantung orang-orang dari kelompok pertama dan kedua mengalami perubahan setelah enam puluh hari melakukan kegiatan sehat tersebut.
Begitu juga fungsi pembuluh darah mereka yang dianggap layak untuk dibandingkan.
Hanya saja, perlu diketahui bahwa penelitian terkait konsumsi kunyit sehari-hari ini tidak melihat aspek lainnya.
Misalnya kehilangan lemak, berat badan yang menurun, atau pertumbuhan otot.
Jadi, bukan berarti cukup dengan makan kunyit, tanpa olahraga sama sekali akan membuat Anda kehilangan lemak yang disertai penurunan berat badan.
Ingatan buruk di masa lalu bisa membuat orang takut. Tapi, ada ramuan yang bisa menghapus kenangan buruk yang menyebabkan takut itu.
Kunyit bisa membantunya. Kunyit merupakan rempah-rempahan terkenal di dunia kuliner. Selain, menambah tekstur dan rasa dalam makanan, kunyit mengandung pelindung yang ampuh melalui senyawa yang disebut dengan curcumin.
Kini, tim peneliti telah menemukan senyawa tersebut bisa membantu seseorang mengatasi lebih efektif rasa takut dan kenangan buruknya seperti dilansir YouthHealth.
Para ilmuwan secara khusus berusaha mengidentifikasi peran senyawa tersebut dalam mengobati gangguan stres pascatrauma, yang memengaruhi ribuan orang termasuk nonveteran.
Untuk menguji hipnotis tersebut, mereka memberikan makanan kepada sekelompok tikus dengan makanan yang diberi curcumin.
Para peneliti juga memainkan musik dengan keras untuk mengetes rasa takut.
Tikus juga mengalami serangkaian tes yang bertujuan membantu mereka memulihkan memori ketakutan.
Setelah percobaan, peneliti menganalisa otak tikus dan menemukan mereka yang mengonsumsi makanan dengan curcumin berjuang untuk mengingat ketakutannya.
Bahkan, para peneliti mengatakan ini seolah-olah sumber ketakutan tikus hilang.
Para peneliti masih belum tahu ada apa dengan curcumin sehingga menyebabkan efek seperti itu.
Namun mereka percaya ada hubungan dengan kemampuannya dalam mengatasi peradangan, terutama dari neuron di otak.
