Halaman Doodle Google hari ini, Kamis, 03 Mei, tampil menarik.
Dan untuk yang pertama kalinya Google memberikan pengalaman virtual reality tiga ratus enam puluh derajat dalam bentuk video dalam doodlenya.
Google memilih pertunjukan teater dalam bentuk animasi karya Georges Méliès, seorang ilusionis yang juga pembuat film berkebangsaan Prancis.
Jika diklik, maka kita akan dibawa pada video Youtube tiga ratus enam puluh derajat.
Gerakkan ponsel kita ke kiri dan ke kanan untuk mengikuti aktor teater yang bermain.
Suara musik klasik mengalun sepanjang video berdurasi dua menit sepuluh detik itu.
Dengan tampilannya ini Google ingin mengenang mahakarya Georges Méliès berjudul À la conquête du pôle atau The Conquest of the Pole. Karya itu diproduksi Mei seratus enam tahun silam
Méliès memelopori berbagai teknik film dalam aspek teknis dan naratif di masa awal perfilman, terutama dalam penggunaan efek khusus dan pembuatan beberapa film pertama yang bergenre fiksi ilmiah.
Georges Méliès ternyata telah mengubah dunia perfilman lebih dari seabad lalu. Dia melihat film dan kamera lebih dari sekadar alat pengambil gambar.
Dia melihatnya sebagai kendaraan untuk berpindah tempat dan membuat orang benar-benar tenggelam dalam cerita.
Méliès menghadirkan keajaiban pada pembuatan film melalui banyak sekali trik dan ilusi.
Salah satu cara untuk menghormati karyanya dengan cara yang paling inovatif dan imersif yang tersedia saat ini untuk menyampaikan cerita: Virtual Reality!
Melalui Doodle ini, Google menyoroti beberapa trik yang dipelopori Méliès sembari membawa penonton ke dalam sebuah dunia dan kisah yang ajaib.
Lantas siapa Georges Méliès itu?
Ya, nama panjangnya adalah Marie-Georges-Jean Méliès. Méliès adalah pria kelahiran Paris
Ia meninggal di kota kelahirannya pada usia tujuh puluh enam tahun
Georges Méliès adalah seorang pembuat film dan pesulap sukses yang mempunyai sebuah teater yang kemudian dibangun kembali oleh pesulap terkenal Robert-Houdin.
Méliès kemudian merambah dunia film hingga kemudian memproduksi film pertamanya
Méliès membeli sendiri kamera perekam pertamanya sekaligus mempelajari teknologi perfilman.
Kemudian ia memperoleh proyektor, mesin cetak, hingga perlengkapan lain yang dibuat khusus memenuhi keinginannya.
Film pertama Méliès adalah dokumentasi pentas pertunjukan teater Robert-Houdin.
Berikutnya, ia kemudian mengombinasikan pengetahuannya tentang pembuatan film dengan teknik seni sulap.
Alhasil, terciptalah sebuah film dengan nuansa ilusi.
Contoh yang paling nyata adalah saat pemeran yang muncul dan kemudian menghilang, atau sebuah objek yang berubah wujud menjadi objek lainnya seperti yang lazim kita saksikan dalam film saat ini.
Karya besarnya adalah beberapa film berdurasi cukup pendek, hanya beberapa menit.
Filmnya yang paling terkenal adalah “Le Voyage dans la Lune” atau Perjalanan ke Bulan, berdurasi paling panjang, yaitu sekitar dua puluh menit dan menjadi film paling kompleks yang pernah Méliès buat
Méliès adalah pesulap atau ilusionis sekaligus sutradara besar
Filmnya sangat terkenal dan bercerita tentang ilmuwan dari seluruh penjuru dunia yang berkumpul dan mendiskusikan cara terbaik untuk mencapai kutub utara.
Setelah membuat sejumlah peralatan inovatif, para ilmuwan itu pun melakukan perjalanan ke Kutub Utara dan menemukan berbagai hal di luar dugaan.
Film itu merupakan bentuk perpaduan unik dari trik sulap dan teknik sinematografi.
Tak heran jika karya Méliès pun menginspirasi sutradara, produser sekaligus aktor kenamaan Hollywood, Francis Ford Coppola yang selalu menegaskan bahwa sinema, film dan sulap adalah hal yang tak bisa dipisahkan.
À la conquête du pôle sendiri merupakan satu dari puluhan karya Méliès yang dikenang dunia.
Selain film itu, masih banyak film-film lain yang tak kalah mengagumkan berkat teknik penyutradaraan dan trik sulap yang ia sisipkan