Site icon nuga.co

Cacat Ronaldo Tak Pernah Juara Dunia

“Kalau Ronaldo tak meraih Ballon d’Or, jangan salah FIFA,” ejek artikel “Der Spiegel” dalam situs online-nya, 02 Desember 2014, tentang kemungkinan terdepaknya “winger” Real Madrid itu dari gelar pemain terbaik dunia versi FIFA.

“Der Spiegel,” dengan sedikit menyindir, mempertanyakan “kehebatan” Ronaldo yang beredar di klub, terutama liga Europa. “Cacat Ronaldo adalah tidak pernah menikmati juara dunia dengan timnya. Apakah pantas seorang pemain yang timnya tersingkir di babak awal menerima predikat pemain terbaik?” tulis Spiegel dengan nada tanya.

Majalah Jerman terbitan Bonn itu mengindikasikan keterpilihan Neuer, kiper tim nasional Jerman, sekaligus kiper Bayern Muenchen, sebagai yang layak menerima Ballon d’Or karena pernah menikmati juara dunia bersama timnya.

Menurut Spiegel, Cristiano Ronaldo memang “hebat” menjalani tahun emas sepanjang 2014 dan hampir meraih semuanya. Namun, ada satu noda yang bisa membuat pemain Real Madrid itu gagal mempertahankan penghargaan Ballon d’Or.

Dari seluruh pencapaian yang diraih Ronaldo sepanjang 2014, ada satu noda yang bisa membuat mantan pemain Manchester United itu gagal meraih Ballon d’Or 2014. Noda itu adalah gagal di Piala Dunia 2014.

Tampil untuk kali ketiga di Piala Dunia bersama timnas Portugal, Ronaldo belum menjadi juara.

Ronaldo meraih hasil terburuknya bersama timnas Portugal di Piala Dunia 2014. Portugal gagal lolos dari fase grup setelah hanya menduduki peringkat tiga klasemen Grup G.

Terlepas dari kegagalan di Piala Dunia 2014, Ronaldo tampil nyaris sempurna sepanjang tahun ini. Tiga trofi diberikan Ronaldo untuk Madrid sepanjang 2014: Piala Raja, Liga Champions, dan Piala Super Eropa.

Trofi Liga Champions menjadi pencapaian terbesar Ronaldo di 2014, karena pemain asal Portugal itu mampu mewujudkan La Decima (gelar kesepuluh) yang sudah menjadi impian Los Blancos sejak 2002.

Ronaldo juga mencatatkan rekor baru sepanjang 2014. Salah satunya adalah menjadi pemain pertama yang mampu mencetak tujuh belas gol dalam satu musim Liga Champions.

Ronaldo juga meraih gelar Sepatu Emas Eropa untuk kali ketiga setelah mencetak 31 gol di La Liga musim lalu. Selain itu, Ronaldo juga menyabet penghargaan Pemain Terbaik Eropa dan Pemain Terbaik La Liga.

Berlainan dengan Ronaldo, yang ambisius dengan gelar ketiganya, penjaga gawang Jerman dan Bayern Muenceh Manuel Neuer sadar hanya menjadi underdog pada ajang penghargaan Ballon d’Or 2014.

Kiper Bayern Munich dan timnas Jerman itu hanya ingin mendobrak dominasi pemain outfield di ajang Ballon d’Or.

Neuer, bersama dua bintang Liga Spanyol, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, menjadi tiga pemain yang masuk nominasi final calon pemenang Ballon d’Or 2014 yang diumumkan FIFA, Selada dinihari WIB, 02 Desember 2014.

Sejak 2008, gelar Ballon d’Or selalu jatuh ke tangan Ronaldo atau Messi. Tahun ini, Ronaldo kembali difavoritkan merebut penghargaan Ballon d’Or setelah membawa Real Madrid juara Liga Champions untuk kali kesepuluh.

Berat bagi Neuer meraih Ballon d’Or. Meski membawa timnas Jerman menjuarai Piala Dunia 2014, kiper berusia 28 tahun itu harus mendobrak kemustahilan.

Sejak gelar Ballon d’Or kali pertama diberikan pada 1956, hanya ada satu kiper yang mampu merebutnya, yakni pemain legendaris Uni Soviet, Lev Yashin, pada 1963.

Kiper terakhir yang masuk nominasi final adalah Gianluigi Buffon pada 2006. Ketika itu pemain Juventus tersebut hanya menjadi runner-up setelah kalah dari kapten timnas Italia yang menjuarai Piala Dunia 2006, Fabio Cannavaro.

Neuer menjadi kiper keenam yang masuk nominasi final, setelah Yashin, Dino Zoff, Ivo Viktor, Oliver Kahn dan Buffon.

“Ini suatu kehormatan besar bagi saya. Tidak ada jaminan bagi penjaga gawang untuk masuk nominasi. Tapi, pujian harus diberikan kepada rekan setim saya, yang tampil luar biasa sepanjang 2014 bersama Bayern Munich dan timnas Jerman,” ujar Neuer melalui situs resmi Munich.

Selain membawa timnas Jerman juara Piala Dunia 2014, Neuer juga terpilih sebagai kiper terbaik di turnamen tersebut. Musim lalu, Neuer juga membawa Munich juara Bundesliga dan ke semifinal Liga Champions.

Exit mobile version