Salah seorang pelatih sepakbola “besar” dunia, Aloysius Paulus Maria van Gaal, atau dikenal dengan Louis van Gaal, hari ini, Selasa, 17 Januari 2017, seperti ditulis hampir seluruh media global, secara mengejutkan memberitahu bahwa ia telah memilih untuk membahagiakan keluarganya dan meninggalkan karir kepelatihannya.
Pernyataan van Gaal ini datang ditengah spekulasi hebat bahwa ia akan “berangkat” ke Cina untuk melatih salah klub di sana dengan bayaran spektakuler.
“Tidak. Saya telah memilih untuk bersama keluarga dan adios sepakbola,” tulis blog milik van Gaal menjawab berbagai tanggapan tentang karir kepelatihannya.
Gaal, yang kini berumur enam puluh enam tahun, dan lahir di Amsterdam, Belanda, tanpa perasaan sedih menulis lebih lanjut di blog pribadinya, bahwa tak ada seorang pun yang bisa mempengaruhi keputusannya itu.
Mantan pemain sepak bola asal Belanda, yang kemudian memilih karir sebagai pelatih, dinyatakan gagal ketika bersama Manchester United.
Ia didepak karena tak mampu mengangkat MU sebagai juara Liga Primer.
Van Gaal merupakan salah satu pelatih top dunia yang pernah sukses bersama Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Munich.
Ia juga berhasil mengantar timnas Belanda ke semifinal Piala Dunia tiga tahun silam.
Sayang, saat itu, tim Oranye kandas di tangan Argentina dan hanya mampu meraih peringkat tiga usai menaklukkan tuan rumah, Brasil, tiga gol tanpa balas.
Prestasi mentereng van Gaal mulai meredup setelah tak mampu mendongkrak pamor Manchester United di level domestik maupun Eropa.
Posisinya bahkan digeser mantan asistennya di Barca, Jose Mourinho.
“Setelah Manchester United, saya pikir saya akan berhenti melatih, tapi kemudian saya mengubahnya menjadi cuti panjang. Tapi, saat ini saya tak memikirkan untuk kembali melatih,” kata van Gaal dikutip Telegraaf.
Telegraaf juga melaporkan, suami dari salah satu puteri van Gaal baru saja meninggal bulan lalu. Hal ini yang memberatkannya untuk kembali melanglang-buana jauh dari rumah.
Van Gaal sendiri mengungkapkan bahwa ia baru saja menampik tawaran melatih di Timur Tengah.
Meski menyatakan pensiun, van Gaal masih menyimpan hasrat untuk kembali melatih suatu saat nanti.
“Saya bisa saja pergi ke sana luar negeri, tapi sekarang saya masih di sini. Banyak hal yang terjadi di dalam keluarga saya,” ujar van Gaal ketika ditanya peluang untuk kembali melatih di luar negeri.
Sep[erti ditulis De Telegraaf, van Gaal sempat mendapat tawaran melatih dengan bayaran senilai empat puluh empat juta poundsterlinga dalam tiga musim dari klub China.
Tapi, dia menolaknya.
“Saya bisa saja pergi ke sana, tapi faktanya saya masih di sini. Ada begitu banyak yang terjadi dalam keluarga saya,” kata Van Gaal seperti dilansir Skysports, Selasa 17 Januari 2017.
Van Gaal mengakui sempat tertarik untuk melatih lagi usai dipecat MU.
Tapi, kini minatnya sudah hilang.
“Terkadang saya berpikir mungkin akan pensiun, tapi terkadang saya pikir ini hanya cuti panjang. Tapi, sekarang saya tidak berpikir akan kembali melatih,” katanya
Tentang kondisi Manchester United yang ditinggalkannya, banyak orang menilai bahwa Mourinho, pelatih selanjutnya, diuntungkan oleh warisannya.
Bruno Martin Indi, salah seorang pemain sepakbola Stoke City, mengatakan bahwa Jose Mourinho banyak diuntungkan dengan warisannyai.
Bruno sempat jadi andalan Belanda di bawah asuhan Van Gaal di Piala Dunia tiga tahun lalu.
Van Gaal, kata Bruno, berjasa dengan kebijakannya mengorbitkan beberapa pemain muda di MU, seperti Marcus Rashford dan Timothy Fosu Mensah.
“Van Gaal membawa sukses. Ia memenangkan Piala FA. Itu sukses bukan? Tentu, di klub Manchester United membutuhkan sukses. Mereka tidak boleh melalui periode panjang tanpa hal tersebut. Namun memenangkan Piala FA juga terhitung sukses,” tutur Martins Indi pada The Mirror.
“Hal penting lainnya dalam sepakbola adalah memberikan kesempatan pada pemain muda, dan ia juga melakukannya.”
“ Ia melakukan hal itu pada Marcus Rashford dan Timothy Fosu-Mensah. Sebagai manajer, hal yang bisa anda lakukan adalah menciptakan warisan anda dan saya kira Van Gaal sudah melakukannya.”
Terkait Memphis Depay, yang belakangan karirnya tenggelam di MU, Martins Indi mengatakan: “Saya mengenal dirinya dan potensinya, semua orang sudah tahu kualitasnya.”
Louis van Gaal memulai karir sepakboladi klub Royal Antwerp untuk kemudian berpindah ke Sparta Rotterdam, dan AZ
Di AZ van Gaal sempat menjadi asisten pelatih dan menjadi pelatih penuh menggantikan Leo Beenhakker sebagai pelatih Ajax.
Kemudian ia melatih Ajax selama enam tahun dan mengalami banyak kesuksesan di sana. Di dalam kepelatihannya Ajax menjadi juara the Eredivisie tiga kali.
Usai di Ayax van Gaal dia pindah ke Barcelona membantu tim itu menjadi dua kali juara liga. Meski sukses, dia banyak dikritik dan akhirnya mundur di tiga musim selanjutnya.
Kemudian dia menjadi pelatih tim nasional Belanda dalam kualifikasi Piala Dunia. Karena gagal lolos ke putara final Piala Dunia, dia digantikan oleh Dick Advocaat. van Gaal akhirnya kembali ke Barcelona sebelum akhirnya mundur lagi setelah melatih setengah tahun.
Selanjutnya Gaal kembali sebagai pelatih AZ. Dia membawa AZ duduk di peringkat ketiga klasemen Eredivisie dan akhirnya berhasil membawa AZ menjadi juara Eredivisie.
Usai di AZ van Gaal menjadi pelatih Bayern Munich. Van Gaal menganggap klubnya sebagai klub impian.
Ia bertahan di Allianz Arena selama tiga musim
Selama melatih timnas Belanda ia pernah dikritik keras mantan kapten Belanda, Mark van Bommel, yang memperingatkan negaranya tengah melalui krisis dan hal tersebut terjadi karena warisan dari Louis van Gaal.
Selama Van Gaal menurut Van Bommel sepakbola di negaranya sudah banyak mengalami penurunan.
“Kita sekarang terlalu bergantung pada Robben. Di Brasil, ia yang menghantar kita ke semifinal, karena ia tengah dalam performa terbaiknya. Namun terlalu tergantung satu pemain tidak pernah bagus.”
“Belanda terlalu romantis. Mereka memilih bermain indah untuk menang. Robben dan Sneijder tengah mendekati akhir karir mereka. Van Persie, Huntelaar, dan Nigel de Jong tidak lagi masuk timnas. Namun ada jarak besar antar pemain muda dan senior. Kita tengah memasuki era krisis.”