Sebuah studi terbaru seperti dirilis “bmj journal,” menyebutkan, mereka yangl memiliki IQ atau Intelligence Quotient tinggi ditemukan berusia panjang ketimbang
Masih menurut journal itu, orang yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi bukan hanya akan lebih sukses hidupnya, tapi juga cenderung akan hidup lebih lama.
Dengan IQ tinggi orang memiliki kemungkina untuk mati muda lebih rendah dua puluh persen dibanding orang yang tingkat kecerdasannya biasa-biasa saja.
Tim ahli dari Universitas Edinburgh meneliti enam puluh enam ribu orang selama tujuh dekade hingga usia tujuh puluh sembilan tahun.
Mereka menemukan, orang-orang yang skornya paling baik dalam tes kecerdasan di usia sebelas tahun kemungkinan kecil meninggal karena penyakit jantung atau stroke, dan juga penyakit pernafasan.
Orang-orang cerdas itu juga kemungkinannya lebih kecil mengalami kematian karena penyakit pencernaan dan demensia.
Para ilmuwan mengatakan kemungkinannya adalah karena orang-orang cerdas hidup lebih sehat dan cenderung tidak merokok.
Mereka juga melakukan olahraga rutin dan lekas mencari pertolongan medis saat sakit.
Namun, peneliti mengatakan bahwa daya beli yang meningkat juga berperan, karena pendapatan diperhitungkan. Teori lain menyebutkan adanya pengaruh faktor genetik.
Peneliti Prof. Ian Deary, dari University of Edinburgh, mengatakan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, pendidikan, sadar kesehatan, dan genetika juga berperan
Umumnya, anak yang paling pintar tidak terlalu populer di sekolah. Bahkan, anak-anak pintar ini sering kali disebut dengan istilah kutu buku.
Sebab, mereka lebih sering menghabiskan waktu untuk belajar, membaca buku, dan menghapal.
Nah, apabila Anda saat masih bersekolah dulu tergolong anak pintar, maka hasil studi dari Edinburgh University, Oxford, dan University College London ini menjadi kabar bahagia untuk Anda.
Studi tersebut menyebutkan, mereka yang semasa kecil memiliki IQ tinggi ditemukan berusia panjang ketimbang pemilik IQ standar atau biasa-biasa saja.
Selain itu, peneliti juga menemukan responden yang memiliki IQ tinggi yang telah meninggal tidak menderita penyakit jantung, stroke, gangguan pernapasan, kanker perut, dan kanker paru-paru
Selain itu, menurut sebuah penelitian terbaru, pasien kanker yang menikah cenderung lebih bertahan menghadapi penyakitnya dibandingkan dengan yang lajang.
Itu baru salah satu kelebihan orang yang menikah.
Masih ada beberapa keuntungan lain yang bisa kita dapatkan dari menikah, terutama yang bahagia.
Memiliki pasangan hidup juga dapat saling menularkan kebiasaan baik seperti rajin berolahraga, menjaga makanan, dan tentu saja stres berkurang karena ada teman bertukar pikiran.
Menurut penelitian di Finlandia, pernikahan akan mengurangi risiko serangan jantung pada pria dan wanita.
Hal ini diduga karena orang yang menikah pada umumnya secara finansial lebih stabil, punya gaya hidup sehat, dan ikatan sosial yang kuat.
Orang yang sudah menikah juga cenderung tidak lagi melakukan perilaku yang beresiko, seperti ugal-ugalan membawa kendaraan atau memakai narkoba.
Penelitian menunjukkan, keinginan seseorang untuk melakukan kebiasaan buruk juga akan berkurang setelah mereka punya pasangan hidup.
Mungkin karena mereka sadar saat ini sudah ada seseorang yang bergantung padanya. Perilaku pun jadi lebih bertanggung jawab.
Pria yang sudah menikah risikonya terkena stroke akan turun sampai enam puluh persen dibanding yang masih lajang. Namun, manfaat penurunan risiko stroke itu akan lebih signifikan pada orang yang pernikahannya bahagia.
Terikat dalam perkawinan juga bisa membuat stres berkurang. Hal ini ternyata ada hubungannya dengan pengaruh hormonal yang akan berubah pada orang yang menikah.
Harus diakui bahwa pernikahan juga bisa mendatangkan stres, tetapi lebih bisa dikendalikan dibanding dengan saat masih lajang.
Pasangan yang suportif adalah kunci cepatnya pemulihan dari tindakan operasi.
Pasien yang kehidupan pernikahannya bahagia juga akan lebih bertahan menghadapi tindakan medis besar seperti operasi bypass. Mereka juga cenderung lebih panjang umur.
Jika pernikahan Anda membawa kebahagiaan, Anda pun akan tidur lebih nyenyak dibanding orang yang masih menjomblo.
Studi jangka panjang menunjukkan, pasangan yang menikah berumur lebih panjang dibanding orang yang melajang.