Keras kepala, pekerja keras dan memiliki kecerdasan yang tinggi bisa mengantarkan hidup lebih panjang.
Temuan ini dihasilkan oleh studi terbaru .
Periset melakukan penelitian kesehatan mental dan fisik sekelompok orang Italia berusia antara sembilan puluh dan seratus satu dan menemukan bahwa ada banyak ciri psikologis yang mirip di antara mereka.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal International Psychogeriatrics menyimpulkan bahwa orang lanjut usia memiliki kesejahteraan mental lebih baik daripada anggota keluarga mereka yang lebih muda.
Para peneliti menghubungkan hal ini dengan umur panjang yang dimiliki mereka.
Penelitian dilakukan pada dua puluh sembilan peserta yang tinggal di desa-desa terpencil di Italia selatan.
Mereka menilai kesehatan mental dan fisik responden lansia itu melalui serangkaian tes dan wawancara.
Sebagai perbandingan, mereka juga melakukan tindakan yang sama terhadap kerabat para responden yang usianya lebih muda untuk menggambarkan kepribadian dan gaya hidup para responden.
Selain memiliki pandangan hidup yang cerah, para periset menemukan bahwa banyak peserta usia lanjut memiliki ciri kepribadian yang keras kepala.
Inilah yang mereka klaim dapat bermanfaat secara psikologis karena orang-orang ini cenderung tidak peduli dengan apa yang dipikirkan orang lain tentangnya.
Faktor lain yang membuat para lansia ini berumur panjang adalah keinginan mereka untuk hidup di desa atau pinggir kota.
“Ada sejumlah penelitian pada orang dewasa yang sangat tua, namun sebagian besar berfokus pada genetika dan bukan kesehatan mental atau kepribadian mereka,” kata Dilip V. Jeste, peneliti utama seklaigus profesor psikiatri dan neurosains di UC San Diego .
“Tema utama yang muncul dari penelitian kami, dan tampaknya merupakan fitur unik yang terkait dengan kesehatan mental masyarakat pedesaan ini, adalah sikap positif, etos kerja, keras kepala dan ikatan yang kuat dengan keluarga, agama dan tanah,” tambahnya.
Bagi Anda yang ingin berumur panjang, Anda juga bisa mencoba berusaha untuk menanamkan sifat tersebut dalam diri Anda mulai dari sekarang.
Sebuah penelitian lainnya yang dilakukan oleh University of Edinburgh, Oxford dan University King College London menyatakan bahwa orang pintar biasanya lebih panjang umur.
Kepintaran seseorang ini ada hubungannya dengan IQ yang tinggi.
Apa benar orang pintar lebih panjang umur?
Lalu, apa alasannya?.
Sebetulnya, panjang tidaknya umur seseorang ditentukan oleh gaya hidup dan pola makannya. Namun sebuah penelitian di atas menyebut, IQ juga ikut memengaruhi kecenderungan ini.
Studi ini sendiri melakukan penelitian pada enam puluh lima ribu partisipan yang diamati sejak lahir sampai usia mereka tujuh puluh sembilan tahun.
Sedangkan, tes IQ dilakukan pada saat partisipan menginjak usia sebelas tahun.
Setelah ditimbang melalui faktor seperti usia, jenis kelamin dan status sosioekonominya, partisipan yang memiliki IQ tinggi di usia sebelas tahun dilaporkan berpeluang lebih kecil untuk meninggal karena penyakit kronis, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit pernapasan dan kanker tertentu.
Begitu pula dengan risiko jatuh kecelakaan, penyakit pada saluran pencernaan dan demensia.
Secara umum, peneliti mencatat untuk tiap IQ yang lebih tinggi mendapatkan poin ekstra sebanyak lima belas poin.
Di mana hal ini juga dikaitkan dengan penurunan risiko akibat penyakit pernapasan sebanyakdua puluh delapan persen, penyakit jantung koroner sebanyak dua puluh lima persen dan stroke sebesar dua puluh empat persen.
Ini berarti mereka yang memiliki IQ sebanyak seratus lima belas poin berpeluang dua puluh delapan persen lebih besar untuk terhindar dari risiko kematian akibat penyakit pernapasan di usia tujuh puluh enam tahun dibandingkan mereka yang ber-IQ seratus, dalam rata-rata penelitian tersebut
Sayangnya, para peneliti belum dapat menjelaskan mengapa orang pintar lebih panjang umur di dalam studi ini.
Peneliti menduga, mereka yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata cenderung lebih bisa merawat dirinya sendiri, terutama kesehatannya.
Semisal mereka enggan merokok, enggan minum alkohol, dan lebih rajin berolahraga atau lebih memilih gaya hidup sehat.
Selain itu, orang yang memang pintar juga biasanya memiliki penghasilan lebih banyak sehingga mampu mendapatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik.
Terlebih lagi, periset mengatakan kalau orang ber-IQ tinggi hidup lebih lama karena susunan genetika mereka juga berpengaruh pada kecerdasan dan umur panjang.
Mereka juga pintar membuat pilihan kesehatan yang lebih baik, mendapatkan pekerjaan yang lebih aman, dan memiliki kebahagiaan sendiri. Ini semua merupakan faktor yang bisa membuat mereka hidup lebih lama.
Prof Ian Deary, salah satu periset, menyatakan bahwa hasil penelitian ini bermanfaat karena Anda bisa mengetahui kebiasaan sehat dari orang yang pintar dan bahkan dipersilakan untuk menirunya.
Sehingga, ada kemungkinan juga bagi orang lain untuk punya peluang untuk hidup sehat dan panjang umur.