Peperomia obtusifolia. Iya tanaman hias memiliki banyak nama dan salah satu julukan kerennya adalah “si hijau abadi.”
Jenis tanaman hias yang tampilannya selalu menghijau dan tergolong mewah sudah barang tentu juga mahal. Tak heran bila banyak yang memburunya untuk melengkapi dekorasi kebun rumahnya
Tahu mengapa ia mendapat julukan obtusifolia?
Istilah ini ternyata relevan dengan bentuk daunnya yang tumpul” dan memperoleh nama lain peperomia berdaun tumpul. Namun, secara umum tanaman ini lebih familiar dengan nama tanaman karet bayi atau wajah ladah.
Di sejumlah tempat ia juga sering dipanggil “wajah lada”.
Hal ini karena adanya kemiripan dengan Piper nigrum, tanaman lada hitam sejati atau merica. Bentuk dan ukuran daunnya sangat mirip. Terlebih, peperomia berkerabat dekat dengan lada hitam sebagai bagian dari famili Piperaceae.
Tanaman abadi ini bisa tumbuh setinggi satu kaki dan lebar yang serupa. Bunganya tidak mencolok, berwarna putih kehijauan.
Tanaman karet bayi ini sangat cocok ditanam sebagai tanaman taman hias gantung, tanaman dalam ruangan pot yang tumbuh rendah, atau sebagai penutup tanah di tempat teduh.
Dalam hal perawatannya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tanaman ini, baik dari aspek pencahayaan, pemupukan dan cara mengatasinya dari penyakit.
Cahaya terang namun tidak langsung sangat diminati oleh tanaman ini. Walau begitu, cahaya langsung dalam waktu singkat sejatinya tak masalah.
Pendeknya, terlalu banyak sinar matahari dapat memicu terjadinya perubahan warna daun. Karenanya, keteduhan parsial adalah pilihan terbaik untuk tanaman ini.
Untuk kelembaban ia perlu penyiraman ringan secara konsisten. Namun, perlu diingat, penyiraman tidak terlalu intens. Tunggu sampai tanah di permukaan hampir mengering sebelum disiram lagi, tetapi jangan biarkan sampai benar-benar kering.
Di musim hujan, penyiraman tidak perlu dilakukan lagi. Perlu diketahui, dedaun tanaman ini memiliki kelembapan yang cukup tinggi, tanaman ini agak tahan terhadap kekeringan.
Dalam fase pertumbuhan aktif, tanaman ini menyukai lingkungan dengan kelembapan tinggi. Hal ini meniru suasana hutan alaminya.
Tempatkan nampan kerikil di bawah tanaman. Hindari menempatkannya di aliran udara dari pemanas atau sistem pendingin udara.
Peperomia toleran terhadap sebagian besar tanah. Tanah liat, pasir, atau lempung semuanya opsional. Hindari tanah yang menahan banyak kelembapan terhadap akar epifit.
Kelembaban yang berlebihan dapat menyebabkan busuk akar terbentuk.
Toleransi itu juga menyebar ke pH tanah. Tanah yang sedikit asam, netral, atau sedikit basa bagus untuk tanaman Anda.
Di alam liar, tanaman ini sering tumbuh di puing-puing tanaman di sepanjang lantai hutan, sehingga toleran terhadap banyak jenis tanah asalkan memiliki drainase yang baik.
Pemupukan yang tepat adalah pupuk cair yang bisa diberikan setiap tiga minggu, terutama saat musim kemarau. Oleskan pupuk langsung ke tanah daripada daunnya untuk menghindari daun terbakar.
Stek batang atau daun adalah cara terbaik untuk memperbanyak tanaman ini. Mereka tumbuh dengan mudah dari keduanya. Gunakan hormon perakaran pada pangkal stek untuk mempercepat perkembangan akar.
Meskipun pemangkasan tidak mutlak diperlukan, pemangkasan sering kali dilakukan untuk tujuan kosmetik. Pemangkasan teratur dapat mendorong perkembangan daun yang lebih lebat.
Mempertahankan ukuran tertentu juga merupakan pilihan.
Anda juga bisa memangkas daun yang mati atau layu. Di alam liar, daun-daun tumbang tanaman ini akan membentuk mulsa di sekitar pangkalnya. Seiring waktu, mereka akan rusak dan menjadi bagian dari tanah.
Ada beberapa permasalahan yang kadang dihadapi pada tanaman ini antara lain, kalau terlalu banyak air dapat menyebabkan lepuh kecil pada daun yang berdaging.
Ini juga dapat menyebabkan kondisi yang mendorong pembusukan akar atau batang. Pastikan tanah Anda memiliki drainase yang baik dan lepaskan kelebihan air.
Hindari meninggalkan pot tanaman Anda di genangan air, karena itu juga bisa menyebabkan penyiraman berlebihan.
Jika suhu turun di bawah lima puluh lima derajat, ujung daun bisa mulai berubah warna menjadi coklat.
Semakin dingin jadinya, semakin parah kerusakan ini. Suhu yang mendekati titik beku akan menggunduli tanaman Anda dan menyebabkan kerusakan yang berlebihan.
Hindari menempatkan tanaman Anda di lokasi berangin. Ventilasi AC dapat mendinginkan daun tanaman. Pemanas dapat mengeringkan tanah terlalu cepat dan menyebabkan layu. Suhu yang konsisten paling baik untuk peperomia obtusifolia Anda.
Hama yang paling umum untuk tanaman ini adalah jenis tungau laba-laba. Hama kecil ini dapat menyedot getah dari daun yang berdaging.
Hama penghisap lain yang mungkin muncul adalah kutuh putih dan lalat putih. Keduanya bisa diobati dengan sabun insektisida. Jika kutu putih masih ada, Anda bisa menggunakan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol untuk menghilangkannya dari daun.
Sedangkan penyakit yang kadang menyerang peperomia adalah Phytopthora. Ini bisa terjadi saat tanah terlalu lembab. Jamur jamur air ini dapat menyebabkan busuk akar dan batang berkembang.
Tanaman bisa mati karena variasi redaman akibat pembusukan ini. Untuk menghindari penyakit jamur ini, jangan terlalu banyak menyiram, dan pastikan tanah Anda mengalir dengan baik.
Phytopthora juga dapat menyebabkan pemotongan busuk. Jika stek Anda tidak pernah berakar dan malah gagal, sebaiknya buang tanah yang terinfeksi.
Mulailah lagi dengan tanah yang steril, pastikan untuk mensterilkan pot dan peralatan Anda sebelum Anda mulai. Ini mencegah penularan lebih lanjut dari penyakit jamur ini.