Akhir-akhir ini, jagat maya negeri ini diramaikan dengan munculnya berbagai istilah baru.
Sebut saja istilah kids zaman now yang menggambarkan perilaku anak-anak generasi tahun dua ribuan.
Istilah kids zaman now muncul dari generasi yang dibersarkan dalam ruang lingkup arsitektur teknologi.
Terlebih, akses teknologi saat ini sudah lebih mudah, murah, dan menghubungkan banyak orang dalam satu waktu bersamaan.
Contohnya Twitter yang (sebelumnya) untuk posting-nya dibatasi seratus empat puluh karakter.
Hal ini membuat pengguna harus mampu menyampai pesan dalam kalimat yang efektif sehingga efisien untuk dipahami sehingga memunculkan komunikasi tulisan yang singkat-singkat.
Kosakata baru itulah yang sulit dipahami oleh generasi yang bukan dari peradaban digital
Istilah kids zaman now lahir dari sebuah akun media sosial yang sayangnya berisikan konten negatif.
Kids zaman now menggambarkan keluwesan mereka terhadap model hubungan manusia yakni berpacaran. Mereka adalah anak-anak dan remaja yang melakukan hubungan berpacaran seperti orang dewasa.
Mereka itu hidup di samudera tapi tidak tahu apa-apa. Tanpa memiliki kemampuan berenang dan bertahan hidup sehingga pasti tersesat.
Mereka lahir di samudera teknologi, dalam hal ini internet, tanpa mendapat pendampingan dari orangtua. Tidak heran jika mereka hanya menyerap apa yang mereka lihat untuk memenuhi rasa ingin tahu mereka
Sejatinya, dalam pemakaiannya, warganet juga melakukan kesalahan pengejaan.
Banyak warganet yang menuliskan kata ’jaman’ alih-alih ’zaman’. Kata ’jaman’ adalah bentuk tidak baku dari kana benda ’zaman’.
Dan tak hanya di negeri ini, viralnya sebutan “kid zaman now” ternyata terjadi juga di sejumlah negara, tak terkecuali Amerika Serikat.
Masyarakat Amerika Serikat menyebut “kid zaman now” dengan istilah “the dumbest generation” atau generasi paling bodoh.
Hal itu diungkapkan beberapa pengamat sosial
Kekhawatiran fenomena ‘kid zaman now’ yang berperilaku negatif juga jadi perhatian negara lain seperti Amerika
Bahkan mereka menyebutnya sebagai generasi paling bodoh yang pernah ada.
Kekhawatiran itu tidak dibiarkan begitu saja oleh pemerintah Amerika Serikat.
Mmereka segera mengubah pola asuh anak yang sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini karena ’the dumbest generation’ lahir di tengah paparan teknologi yang sulit dibendung.
Pemerintah Amerika) segera mengubah pola asuh yang sudah tidak relevan, buku-buku pola asuh anak segera diubah. Mereka membuat pendekatan yang melemahkan ’the dumbest generation.
Tindakan itu, harus ditiru negeri ini
Pola asuh orangtua yang ingin disebut modern dan keren dengan melepaskan kontrol pada anaknya dinilai bukan tindakan yang bijak.
Ini juga sumbangsih dari ‘orangtua zaman now’ yang ingin disebut orangtua modern dan keren dengan melepaskan kontrol pada anaknya. Jadi, tidak bisa menyalahkan teknologi seluruhnya, itu tidak bijak.
istilah kids zaman now lahir dari sebuah akun media sosial yang sayangnya berisikan konten negatif.
Kids zaman now menggambarkan keluwesan mereka terhadap model hubungan manusia yakni berpacaran
Mereka adalah anak-anak dan remaja yang melakukan hubungan berpacaran seperti orang dewasa.
Sejatinya, dalam pemakaiannya, warganet juga melakukan kesalahan pengejaan. Banyak warganet yang menuliskan kata ’jaman’ alih-alih ’zaman’.
Kata ’jaman’ adalah bentuk tidak baku dari kana benda ’zaman’.
Dalam KBBI, kata zaman diartikan sebagai jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai sesuatu atau masa