Site icon nuga.co

Ahmedinejad Kembali ke Habitatnya Sebagai Guru

Presiden sederhana yang “miskin” itu telah mengakhiri tugas. Ia kembali ke “rakyat” dan tidak ada lagi orang yang mengusiknya ketika tidur di lantai beralaskan kasur tipis. Mahmoud Ahmedinejad, sang presiden delapan tahun Iran, mengakhiri tugasnya sebagai pemimpin “berwatak” dengan “happy ending.”

Mahmoud Ahmedinejad akan kembali ke “habitat”nya sebagai seorang “guru” darimana ia datang sebelumnya. Ia akan kembali ke institusi pendidikan dengan mendirikan sebuah universitas yang dikelola pemerintah.

Tak ada sorak-sorai kemenangan atau kekalahan usai ia menjalankan kemandirian Iran selama dua kali masa jabatan. Ia tak peduli dengan bikot ekonomi. Ia berekasi keras akan melenyapkan Israel ketika Benyamin Netanyahu menyiap serangan ke instlasi nuklir Iran.

Ia menjanjikan kepada dunia akan melenyapkan Israel dari peta muka bumi. Bahkan ia mengatakan, tak peduli dengan ancaman Amerika Serikat yang mengisolir negerinya.

Ahmadinejad pernah membuat bergidik dunia lewat ancamanny akan membumihanguskan Teluk Hormuz sehingga harga minyak membubung harganya dan menambah beban krisis ekonomi global.

Sang Presiden juga tak peduli dengan boikot Negara barat yang menghentikan pembelian minyak Iran dan dia mengalihkan penjualannya ke China dan India yang menyebabkan Barat gigit jari.

Ahmadinejad berkuasa selama delapan tahun di Iran mengakui telah mengkantongi izin dari Dewan Tinggi Revolusi Budaya untuk membuka universitas program pasca sarjana di Ibu Kota Iran, Teheran. Pernyataan disampaikan anggota dewan tinggi Mohammad Hossein Yadegari.

Yadegari menyatakan, hal ini sudah menjadi keinginan Ahmadinejad yang menginginkan aktifitas ilmiah dan bekerja di bidang pendidikan.

Ajudan Ahmadinejad, Esfandiar Rahim Mashaei mengatakan, walau sudah mengatongi izin tetapi mereka tetap mencari izin dari pihak yang lain untuk membuka institusi miliknya yang nantinya akan bernama Universitas Iran.

Dibukanya universitas Iran dianggap sebagai upaya yang Ahmadinejad berusaha mempertahankan pengaruh tehadap masyarakat setelah tak menjabat lagi menjadi Presiden Iran.

Dengan terjunnya Ahmadinejad ke dunia pendidikan Iran, dia berharap akan terus melayani Iran tetapi dengan cara yang berbeda.

Berlainan dengan Ahmedinejad, penggantinya Hasa Rouhani berjanji menjaga stabiltas negara Iran sebagai republik Islam. Tokoh moderat yang pernah beberapa kali meduduki kursi parlemen, dikenal memiliki keunggulan dalam berbicara Inggris, Jerman, Prancis, Rusia dan Arab.

Dia juga meraih gelar Doktor Hukum dari universitas Caledion, Glasgow, Skotlandia. Mantan menteri luar negeri Inggris Jack Straw mengingat perilaku Rouhani saat mereka bertemu 2001 dan rouhani ketika itu menjabat sebagai kepala negosiator nuklir Iran.

“Rouhani adalah pria yang sopan, menarik, mudah bergaul dan selalu tersenyum. Dia benar-benar unggul dan kelihatan memiliki kepercayaan diri sebagai pemimpin Iran,” ujar straw seperti dikutip BBC..

Saat perundingan 2001 lalu ketika iran bernegosiasi dengan Inggris, Jerman dan Prancis , Negeri Paramullah ini setuju untuk menghentikan program pengayaan uranium Iran dan mengizinkan inspeksi mendalam PBB. Rouhani jelas ingin menyelesaikan konflik berkepanjangan Iran dan dunia barat.

Penghentian itu berakhir ketika minggu pertama Mahmoud Ahmadinejad menjabat presiden dan langsung segera Rouhani mengundurkan diri. Rouhani juga mengkritik Ahmadinejad sebagai seorang ceroboh, tidak bisa memperhintungkan risiko dan tidak teliti Ahmadinejad bahkan dituding telah merugikan negara.

Kontroversi sebenarnya juga menghinggapi Rouhani dia mengambil sikap keras terhdap demonstrasi mahasiswa menentang penutupan surat kabar reformis pada 1999. Dia menyatakan, akan menangkap para pericuh dan bila terbukti bersalah berhak dihukum mati.

Tetapi pada tahun 2009 ketika protes terhadap hasil pemilu disengketakan Rouhani pasang badan dan mengkritik pemerintah Karena menentang hak rakyat untuk melakukan protes damai.

Dalam komentar tanggapan terhadap kemenangan pemilu yang diraih Rouhani berkata “ Kemenangan kaum modern atas kaum garis keras.” Dia juga berterimakasih atas dukungan reformis atas dukungan mereka. Dalam kesempatan lain Rouhani berujar bahwa tidak ada solusi cepat dalam semua masalah Iran. Tetapi dia yakin membawa Iran ke arah lebih baik dan maju.

Exit mobile version