Saat sedang stres, kita bisa melakukan beberapa gerakan tubuh yang khas.
Sebagai contoh, kita bisa menggaruk-garuk rambut, mengusap pipi, atau menutup muka.
Tak disangka, menggaruk kepala saat sedang stres ternyata bisa memberikan manfaat tersendiri, lho.
Pakar kesehatan menyebut aktivitas menggaruk kepala ini sebagai sesuatu yang wajar dilakukan manusia dan beberapa hewan berjenis primata saat mengalami gangguan.
Sebagai contoh, jika kita digigit serangga, maka kita akan berusaha untuk mengatasinya dengan menggaruk bagian kulit yang mengalaminya.
Penelitian pun dilakukan di University of Plymouth untuk mengetahui perilaku kera rhesus di Puerto Rico dalam kurun waktu delapan bulan. Para peneliti ini ingin mempelajari gerakan khas kera-kera tersebut, khususnya saat menggaruk tubuh atau kepala.
Hasilnya adalah, mereka cenderung lebih sering menggaruk saat tekanan sosial meningkat. Kera juga cenderung menggaruk tubuhnya saat berada di depan kera lain yang memiliki status sosial lebih tinggi sebagai tanda bahwa mereka sedang stres.
Menariknya, garukan ini bisa menurunkan keinginan kera lain untuk melakukan hal-hal yang agresif.
Jika dibandingkan dengan manusia, maka garukan ini dianggap sebagai tanda bagi orang lain agar tidak mengganggu atau setidaknya berperilaku baik pada mereka agar tidak memberikan beban tambahan bagi kondisi stres yang sedang dialami.
Selain itu, menggaruk kepala bisa menjadi pelampiasan dari tekanan yang sedang kita alami. Hal ini akan membuat kita seperti sedikit menghilangkan stres dan berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dialami.
Jika dibiarkan, stres bisa memberikan dampak kesehatan yang tidak bisa disepelekan.
Sebagai contoh, tekanan darah bisa naik, gangguan tidur bisa muncul, hingga kekacauan pada sistem metabolisme tubuh. Karena alasan inilah sebaiknya kita segera melakukan beberapa cara untuk menghilangkan stres.
Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya.
Salah satu cara yang paling efektif untuk mengatasi stres adalah dengan melakukan meditasi. Kita hanya perlu pergi ke tempat yang lebih tenang, menutup mata, dan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan.
Sembari melakukannya, kita sebaiknya memikirkan hal-hal yang menyenangkan seperti suara ombak di pantai, ketenangan di dalam alam yang hijau, dan lain-lain.
Cobalah untuk mendengarkan musik yang disukai. Jika perlu, kita bisa mendengarkan musik yang lembut dan menenangkan. Tak harus dengan menyalakan suara musik dengan keras, kita bisa menggunakan earphone untuk mendengarkan musik tersebut.
Meski terlihat sepele, pakar kesehatan menyebut menulis bisa membantu mengatasi stres dengan cepat. Hal ini disebabkan oleh kita yang bisa mengeluarkan unek-unek yang sedang kita rasakan pada tulisan tersebut.
Hanya saja, ada baiknya kita tidak sembarangan menulis atau melakukan curhat di media sosial karena bisa jadi hal ini akan membuat masalah baru, apalagi jika unek-unek ini berpotensi mengganggu orang lain.
Melakukan olahraga yang ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda bisa membantu mengatasi stres dengan cepat.
Sirkulasi darah yang meningkat akan membuat jumlah hormon endorphin ikut naik. Hal ini akan membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks sekaligus membuat suasana hati meningkat.
Pergilah ke taman, hutan dekat tempat kerja atau tempat tinggal, pedesaan terdekat, atau ke pantai untuk menikmati suara ombak dan udaranya yang menyegarkan. Sentuhan alam terbukti bisa membantu kita mengatasi stres dengan cepat dan efektif.