Site icon nuga.co

Pilihan Waktu Hubungan Seks Yang Tepat

Manfaat seks untuk kesehatan sudah bukan rahasia lagi. Beragam manfaat diketahui bisa didapatkan melalui hubungan seksual.

Konon, dengan seks, ancaman penyakit akan menjauh.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Anglia Ruskin University menemukan, kurang bercinta dapat meningkatkan risiko penyakit pada usia lima puluhan.

Sekilas, tak ada yang berbeda antara berhubungan seks pada pagi, siang, atau malam. Namun, tahukah Anda jika waktu berhubungan seks menentukan manfaat apa yang bisa didapat?

Kenyataannya, pemilihan waktu yang berbeda bakal membawa manfaat yang berbeda pula. Mengutip The Sun, pakar seks Kate Taylor membedah manfaat seks berdasarkan waktu.

Bagi pasangan suami istri baru, hubungan intim tak sekadar sarana relaksasi, melainkan upaya memperoleh keturunan. Lakukan hubungan seksual pada pukul 06.00 pagi.

Beberapa ilmuwan percaya, sperma mencapai kondisi terbaiknya pada pagi hari. Seiring waktu berjalan sepanjang sisa hari, kualitas sperma perlahan menurun.

Jadi, semakin pagi hubungan intim dilakukan, kesempatan untuk memperoleh keturunan akan semakin besar.

Seks yang dilakukan pada waktu sebelum siang hari dapat meningkatkan sistem imun. Puncaknya berada pada pukul 8.30 pagi.

Meraih klimaks pada pagi hari disebut dapat meningkatkan antibodi yang bisa melawan infeksi.

Ingin relaksasi dari situasi stres akibat pekerjaan?

Pada waktu istirahat makan siang dengan hubungan intim. Studi dari Georgia State University menunjukkan, berhubungan intim secara teratur bisa menurunkan tekanan darah sistolik dan mengurangi rasa takut jelang berhadapan dengan tugas berat.

Seks bisa membuat orang memiliki performa lebih baik saat menyelesaikan tugas seperti yang berhubungan dengan angka.

Hubungan seks yang dilakukan pada pukul lima belas disebut baik untuk pemulihan dan menurunkan kadar kortisol atau hormon stres yang berkontribusi pada penyakit jantung.

Wanita mudah terangsang setelah berolahraga yang umum dilakukan pada sore hari jelang malam.

Penelitian di AS menyebut, wanita mengalami seratus enam puluh sembilan persen lebih banyak aliran darah ke area genitalia.

Hal ini mengarah pada orgasme yang lebih kuat setelah dua puluh menit berolahraga.

Orgasme bisa meningkatkan kadar hormon prolaktin dan melatonin. Keduanya menimbulkan rasa kantuk dan tenang. Keduanya pun melepas endorfin yang bisa menimbulkan kebahagiaan. Ini membantu Anda melupakan stres dan membuat tidur lebih nyenyak.

Dengan kata lain, seks yang dilakukan jelang waktu tidur dapat membuat Anda tidur lebih nyenyak.

Exit mobile version