Hasrat seksual?
“Ya,” tulis “daily mail,” Rabu, 28 September 2016, “bisa berbeda-beda untuk setiap orang”
Selain itu hasrat seksual bisa berubah dari waktu ke waktu.
Saat ini Anda bisa saja begitu bergairah, tapi beberapa jam berikutnya Anda lebih senang tidur siang.
Lantas, apa yang membuat hasrat seksual antar manusia bisa berbeda?
Tiga psikolog dari dua universitas di Australia mengungkapkan mengapa dorongan seksual bisa berbeda antar orang. Dan dailymail, menuliskannya dengan baik tentang pria lebih berhasrat.
Apabila membandingkan pria dan wanita, kaum Adam lebih sering memikirkan seks dari perempuan.
Perbandingannya pria tiga puluh empat kali memikirkan seks dalam sehari, sedangkan wanita sembilan belas kali.
Meski demikian pria juga yang sering memikirkan makanan dan tidur dibanding wanita.
Selain itu faktor usia juga memengaruhi hasrat seksual ini.
Umur memiliki efek besar pada hasrat seksual.
Sebuah studi dari orang dewasa berusia di rentangan delapan belas tahun hingga lima puluh sembilan tahun menemukan, seiring bertambahnya usia, manusia lebih rentan mengalami disfungsi seksual.
Namun, usia makin menua tidak selalu dikaitkan dengan penurunan hasrat seksual.
Dua survei nasional pada orang dewasa Finlandia menemukan faktor penuaan tak memengaruhi hasrat seksual. Tapi, penuaan berhubungan dengan berkurangnya hubungan seksual.
Sebuah penelitian lain menemukan semakin sering orang berhasrat seksual maka semakin baik kehidupan seksualnya.
Sebuah kehidupan fantasi yang sehat bisa menciptakan pengalaman seksual yang lebih baik.
Hormon merupakan faktor yang mengontrol hasrat seksual. Pada pria, kenaikan testosteron cenderung meningkatkan hasrat seksual.
Sedangkan pada wanita, kaitan efek testosteron dan hormon lain terhadap hasrat seksual belum jelas.
Ada beberapa bukti bahwa perubahan hasrat seksual perempuan terjadi pada berbagai tahap siklus ovulasi mereka.
Sebuah studi menemukan bahwa saat kadar testosteron meningkat, perempuan lebih sering terlibat dalam aktivitas seksual.
Tahukah Anda jika seks begitu memiliki peranan penting di usia senja?
Memasuki fase lansia bukan berarti Anda dan pasangan meninggalkan aktivitas seks. Seks begitu penting untuk membantu fungsi otak agar tetap bekerja optimal.
Sebuah penelitian di Inggris menemukan, hubungan seksual pada lansia dapat meningkatkan kinerja otak.
“Semuanya terjadi dari hormon yang mempengaruhi otak,” kata Hayley Wright, asisten peneliti dari Universitas Coventry, seperti yang dikutip Foxnews.
Hal ini dibuktikan dari sebuah survei yang dilakukan pada ribuan orang berusia lima puluhan ke atas.
Mereka diberikan pertanyaan seputar aktivitas seks. Apakah mereka rutin melakukan aktivitas seks atau tidak.
Kebanyakan responden pria dan wanita yang terlibat merupakan orang yang aktif secara fisik dan tidak kesepian atau memiliki pasangan. Hasil menunjukkan memang ada kaitan antara aktivitas seksual dengan skor yang tinggi pada tes kognitif pada orang-orang yang aktif berhubungan seks meski sudah berusia lanjut.
Lindau menambahkan, ini menjadi bukti jika mencintai satu sama lain dan memiliki hubungan seks yang baik bersama pasangan dapat membawa setiap pasangan pada perjalanan hidup yang sehat. Terutama pada pikiran dan jiwa.
Studi sebelumnya juga menemukan hal serupa. Studi tersebut menemukan bahwa berhubungan seks di usia tua dapat membuat sel-sel otak yang baru tumbuh.
untuk pertama kalinya dalam sejarah, para peneliti kembali mengungkap bahwa keajaiban cinta dan seks dapat membuat orang lansia memiliki fungsi otak dan ingatan yang lebih baik.
Selain itu Anda perlu juga tahu, bahwa berhubungan seks memiliki manfaat dalam mengatasi emosi tak terkendali dari stres, perasaan cemas, dan amarah.
Berbagai penelitian ilmiah pun mengungkapkan hasrat untuk melakukan aktivitas sebenarnya sudah mampu menjadi energi positif yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Bahkan jika Anda sedang terserang sakit pusing dan flu, berhubungan seks bisa jadi obatnya.
Seperti dilansir dari Elitedaily.com merangkum ragam manfaat berhubungan seks untuk kesehatan Anda.
Aktivitas seks memengaruhi tekanan darah menjadi lebih cepat. Hal tersebut jelas baik untuk melatih jantung ketika memompa darah Anda.
Menurut para peneliti dari Queen University di Belfast, Northern Ireland, berhubungan seks tiga kali dalam seminggu dapat menghindarkan Anda dari risiko serangan jantung dan stroke sampai lima puluh persen.
Dalam sebuah studi kecil yang dilakukan peneliti dari Australia, ejakulasi merupakan cara membuang sperma yang DNA-nya rusak dan memperbaikinya sebesar dua belas persen.
Menurut Dr. Gillian Lockwood selaku Direktur Midlands Fertility Service, sperma lemah dibuang ketika ejakulasi akan digantikan dengan kualitas yang lebih baik.
Dengan melakukan hubungan seks yang rutin, Anda akan mendapatkan perasaan damai.
Ketika Anda melewati hari yang menyebalkan, berhubungan seks rutin dengan pasangan akan membuat mood jadi lebih baik.
Menurut seorang psikolog, Gordon Gallup, seorang wanita yang aktif melakukan hubungan seks akan terhindar dari depresi yang berdampak positif pada hubungannya.
Berhubungan seks yang rutin dapat menambah imunitas tubuh Anda jadi lebih baik.
Sehingga jika Anda sedang terserang flu, berhubungan seks secara rutin merupakan salah satu obatnya.
Dalam sebuah studi kecil yang dilakukan para peneliti mengungkapkan kualitas sistem imunitas diukur dari frekuensi aktivitas seksual orang tersebut.
Berhubungan seks secara rutin memiliki manfaat mengurangi risiko kematian lebih cepat.
Sebuah studi mengatakan orang yang melakukan hubungan seks rutin paling tidak dua kali dalam seminggu mengurangi risiko kematian lebih cepat