Untung ada Rizky Aulia alias Kiki Ucup. Untung juga ada “pestapora.” Kiki Ucup dan “pestapora” membuat saya bisa bergoyang ikut “feat” irama lagu “pelangi di matamu” milik “jamrud.”
“Pelangi di matamu” malam saya bergoyang itu bukan hanya milik azis ms anak grup band “jamrud.” Tapi juga menjadi dendang puitis milik esbeye. Esbeye yang malam itu disapa “bapak perdamaian”
Secara pribadi saya setuju ia disapa “bapak perdamaian.” Sebagai seorang yang pernah berkelindan di ancuk perang saya pantas berterima kasih kepadanya. Terima kasih di tengah banyal orang pikun.
Dendang esbeye di “stage” utama pestapora, gambir expo kemayoran itu hebohnya ampuunnn…gak ketulungan. Dendang yang menjadi ho.ho. panjang pagelaran musik berlabel entertaint “boss creator.”
Malam itu, ketika esbeye mendominasi “pestapora stage,” ada anak dan menantunya yang terus berlenggok ria sembari menebar senyum. Ahy dan anisa pohan.
Keduanya bergoyang lenggok sepanjang empat puluh lima menit di bawah stage penampilan si “pepo.” Pepo nama panggilan akrab Ahy untuk duda kesepian itu.
Saya datang ke pesta musik itu selama tiga hari berturut-turut di ujung pekan kemarin. Pesta musik terbesar dengan tujuh belas panggung dan mendatangkan lebih dari seratus penyanyi plus grup band.
Panggung-panggung yang diberi nama sangat khas. Ada pestapora stage, boss stage, hingar binger, gegap gempita, ruang gembira, double deck, pop up, sat set stage dan sebagainya.
Setiap panggung menampilkan puluhan musisi. Saya sendiri, sepekan sebelum “read” disarankan seorang teman untuk memilah sebelum memilih panggung plus penyanyi kesukaan.
“Agar gak ada yang terlewatkan.”
Untuk itu dihari pertama saya memilih pestapora stage karena disana ada “pelangi di mata esbeye” ha..ha..ha…Gak lah … “Pelangi di matamu” sudah sejak lama menjadi magnet bagi saya.
Jauh sebelum didendangkan esbeye. Jauh sebelum esbeye jadi presiden. Esbeye yang berpangkat tigabintang sebagai kepala staf sosial politik
Lirik “pelangi di matamu” itu bagi saya laiknya sebuah puisi. Ini salah satu baitnya: “..mungkin butuh kursus merangkai kata..untuk bicara…dan aku benci harus jujur padamu…tentang semua ini …
Tentu tidak hanya bagi saya. Bagi seorang esbeye ia juga bagaikan puitis.. Puitis untuk almarhum bu ani. Saya yakin itu. Yakin betepa….titik-titik esbeye untuk ani
Saya juga harus jujur… Mendapatkan semuanya di “pestapora” itu. Semuanya. Kenangan.
Pestapora yang saya nanti sejak mengakses rundown sebulan sebelumnya. Rundown penuntun pertunjukan yang dikirim seorang teman lama. Teman “pelangi..” ketika manngung di ancol.
Rundown adalah susunan acara yang dibuat dengan terstruktur atau sistematis yang di dalamnya terdapat susunan kegiatan yang dibatasi oleh durasi tertentu.
Suatu rundown biasanya diperlukan untuk acara yang melibatkan banyak orang, seperti konser musik dan acara pernikahan.
Rundown acara dibuat agar pelaksanaan suatu acara berjalan tanpa ada satu kegiatan yang terlewat.
Selain itu, rundown juga bermanfaat untuk mengingatkan pembawa acara maupun pengisi acara agar tidak melebihi waktu yang ditetapkan. Sebab tiap panggung menampilkan puluhan musisi.
Saya disrankan memilah terlebih dahulu musisi mana yang menjadi favoritnya, agar tak terlewat karena sangat mungkin dalam satu waktu beberapa panggung dimulai bersamaan.
Lewat aplikasi di rundown itu pula saya harus merogoj kocek sebesar enam ratus ribu rupiah untuk tida day pass. Tiga hari pageleran pesta pora. Katagori tiket yang sudah dapat diskon
Di pestapora itu juga saya dapat kehormatan. Dipertemukan dengan penggagas acara oleh seorang teman lama sesama jurnalis. Kehormatan pula dapat mewawancarai sang boss…
Namanya seperti yang saya tulis di lead: Rizky Aulia. Dipanggil Kiki Ucup. Saya tahu kenapa ia di panggil “kiki.” Dari nama depannya: Rizky. Biasa orang bernama “rizky” di[anggil “kiki.”
Yang saya gak tahu kenapa nama sambungan Aulia harus menjadi “ucup/” Rizky Aulia alias Kiki Ucup.
Rizky Aulia atau akrab dipanggil Kiki Ucup adalah pegiat industri musik. Ia dikenal sebagai manajer artis, direktur program festival musik dan pemandu acara.
Malam itu ketika duduk di “lounge” menunggu esbeye manggung di hari ketiga Ucup bercerita jalan panjang yang ia tempuh untuk menghadirkan sang mantan presiden.
“Menghadirkan esbeye menjadi salah satu terobosan unik yang kami lakukan,” ujarnya membuka percakapan. “Ini bukan sekadar gimik.”
Di samping kariernya di dunia politik, esbeye juga sudah dikenal sebagai penyanyi. Dia beberapa kali juga merilis single maupun album musiknya ke publik.
“Resep festival musik itu kan ada dua. Memfasilitasi yang orang mau menonton dan menghadirkan yang bisa bikin orang penasaran., Esbeye rasanya masuk di poin kedua,” ujar Kiki
Lantaran punya alasan yang kuat, ia memberanikan diri untuk mengajak esbeye tampil di panggung pestapora. Menurutnya, proses lobi berjalan dengan seru dan tak jauh berbeda dengan artis lain.
“Kalau lobi itu sama aja sih. Cuma bedanya kami approach itu pertama lewat surat dahulu, setelah itu kami diundang untuk presentasi, dan baru beliau berkenan support,” imbuhnya.
Terkait dengan riders atau permintaan khusus yang kerap diajukan penampil, esbeye cenderung tak memiliki syarat-syarat tertentu. Dia bahkan tidak ingin dispesialkan sebagai penampil.
Gakada fasilitas khusus untuknya. Dia pun menyebut artist lounge dan penampil lainnya pun sama.
Bahkan alur kedatangannya pun sama. Dalam artian, dia berkeliling dan mengunjungi artist lounge kemudiannya langsung naik ke panggung. Paling ia ke tenda transitnya.
Saya tahu, esbeye adalah presiden yang punya ketertarikan lebih dengan dunia musik. Ia pernah menjadi anggota grup musik ketika masih muda. Gaya teruna
Pernah merilis puluhan lagu dalam tiga album pop. Rinduku padamu, evolusi dan ku yakin sampai di sana
Tampil pada hari pertama, ia berbagi panggung dengan musisi top lain. Sederet. Banyak nama top. Dari ari lasso hingga d/masiv,
Saya tak menyebut satu persatu. Terlalu panjang. Yang sebagiannya saya gak akrab dengan genre musiknya.
Ia tampil di pestapora dua kali. Hari pertama dan hari terakhir. Jumat dan minggu. Selang sehari. Jika di hari pertamanya ia menggoyang panggung, maka di hari ketiga ia berkesenian : melukis
Bersama vindes.
Di hari penampilan pertamanya sang mantan presiden membuat riuh oleh playlist lagu “pelangi di matamu.” Yang kemudian sambung menyambung dengan hit “coldplay.”
Kepada saya Kiki Ucup mengatakan dirinya tidak bisa banyak berkomentar mengenai materi lagu saja yang kiranya dibawakan esbeye.
Sebab, sebagai promotor, dirinya memang selalu membebaskan para musisi, tak terkecuali sang mantan kepala negara.
“Kami benar-benar membebaskan mereka yang mau tampil bawain apa saja. Ya, soal kreatif itu kan jadi haknya dia,” jelas Kiki
Soal aksi panggung?
“Saya gak ingin mengomentari. Kolaborasinya menarik Kayaknya, Sandhy Sondoro yang bisa menjawab sepenuhnya, karena pernah latihan bareng”
Bisa juga ditanyakan ke tohpati yang mengiringi aksi panggungnya.
Terhadap Kiki Ucup sendiri saya terkesan akan kesederhanaannya. Kiprahnya di manajemen industri musik sudah enam belas tahun.
Diawali ketika bergabung dengan perusahaan distribusi rekaman independen “demajor” Tugas yang digelutinya antara lain sebagai talent coordinator dan event manager.
Selain itu Kiki juga menekuni bidang manajemen artis ketika dipercayakan menangani adhitia sofyan. Mereka bekerja sama selama tiga tahun.
Perjalanan Kiki membenahi artis terus berlanjut hingga ia bergulat dengan ajang festival. Di masa pandemi ia mengubah mengubah konsep festival dari jumlah hari ke durasi jam-jaman.
Berhasil dan ditayangkan di televisi dan internet. Ia terus berkreasi dan sempat dipercaya sebagai curator festival musik mancanegara dan memberikan “wajah baru” terhadap festival tersebut.
Di ujung bla..bla saya dengan Kiki ia membuka aib hobinya. Gak ketulungan.
Ternyata ia penggemar klub sepak bola. Liverpool The red. Si merah. Dan punya tato logo mereka di punggungnya.
Ia sempat mewakili tim futsal putra bigreds. Klub penggemar resmi the red di sini. Dan tampil dalam turnamen bernama standard chartered trophy yang diselenggarakan di anfield delapan tahun lalu
Dibubaran bla..bla.. itu saya salam toast dan mengingatkan: kalau udah cerita liga primer kita jadi lawan. Saya the red devil……hahaha….