Site icon nuga.co

Awas!! Kegemukan Bisa Turunkan Memori

Situs kesehatan terkenal “menshealth,” Rabu, 16 Maret 2016, mengingatkan konsekuensi besar yang dialami oleh orang kelebihan berat badan, atau gemuk, adal;ah menurunnya daya ingat.

Menurut tulisan di “menshealth” itu, kegemukan bukan hanya bermasalah dengan diabetes dan jantung, tapi juga daya ingat yang menurun.

Pria obesitas, menurut studi yang dikutp “menshealth,” memiliki skor lima belas persen lebih rendah dalam tes daya ingat dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal.

Cara mengukur indeks massa tubuh atau dikenal dengan IMT, adalah dengan membagi timbangan kilogram badan dengan ketinggian untuk kemudian dianggap memiliki berat badan berlebih.

Para ahli mengatakan, lemak tubuh berpengaruh pada level hormon insulin.

Kelebihan lemak akan meningkatkan kadar hormon ini, sehingga mengganggu sinyal antara saraf di otak.

Ketika proses ini terganggu, kemampuan berpikir pun menurun.

Walau demikian, lemak bukan satu-satunya penyebab gangguan daya ingat. Orang yang daya ingatnya rendah juga cenderung memiliki berat badan berlebih.

Contohnya saja mereka makan sambil melakukan kegiatan lain sehingga tidak fokus.

Kabar baiknya, penelitian menyebutkan bahwa masalah dalam kemampuan otak ini bisa dikembalikan seperti semula jika berat badan sudah berhasil diturunkan.

Sebuah penelitian lainnya mengatakan, konsumsi lemak trans dapat mendatangkan malapetaka bagi memori.

Dr. Beatrice Golomb, profesor kedokteran dari University of California San Diego dan rekan-rekannya menganalisa informasi pola makan ribuan pria dan wanita sehat yang merupakan bagian dari penelitian obat penurun Kolesterol.

Peserta penelitian menjawab dengan detil apa yang mereka makan, bagaimana makanan diolah dan peneliti menghitung jumlah lemak trans yang dimakan berdasarkan jawaban tersebut.

Setiap peserta juga ikut serta dalam tes mengingat kata untuk mengukur memori. Mereka diberi serangkaian kartu-kartu berisi kata.

Pertama mereka melihat satu set 104 kartu. Kemudian, mereka melihat set lain yang hanya punya dua puluh dua kata sama dan ditanya untuk mengenali kata baru dan kata pengulangan.

Ketika peneliti menyesuaikan konsumsi lemak trans dengan kinerja tes daya ingat, mereka menemukan mereka yang paling banyak makan lemak trans, ternyata paling banyak kesalahan dalam melabelkan kata.

Efek ini tampaknya paling buruk dialami sukarelawan muda dibanding yang sudah berumur.

“Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian lain yang membuktikan, trans fat memiliki peran kunci dalam fungsi otak, termasuk suasana hati dan perilaku,” kata Golomb.

“Dan kita sekarang punya hasil penelitan yang membuktikan lemak itu berdampak merusak energi sel dan menimbulkan stres oksidatif.”

Kendati penelitian itu tidak menggali bagaimana lemak trans merusak memori, cukup banyak bukti lemak trans menyebabkan kerusakan oksidatif pada sel-sel.

Keberadaan lemak dapat menyebabkan naiknya molekul oksigen tak stabil yang menyebabkan ketidakstabilan DNA, protein dan lemak lain mendorong sel-sel yang terkena untuk mati.

Beberapa studi lain membuktikan pusat memori di otak, di hippocampus, yang sangat rentan terkena perubahan seperti itu cukup dapat menjelaskan hasil penelitian yang dilakukan Golomb.

Fakta bahwa peserta yang lebih muda tampaknya lebih terkena efeknya mungkin merefleksikan fakta, bahwa orang berumur sudah mengalami penurunan memori karena hal lain, efek kumulatif cedera otak, dari kurang tidur sampai cedera traumatik seumur hidup.

Pada orang berumur, perbedaan perubahan memori tidak akan sekuat pada mereka yang berusia lebih muda.

“Tidak ada yang baik dari paparan dan konsumsi lemak ini. Tidak ada manfaat positif konsumsi lemak trans,” tegasnya.

Banyak orang yang merasa khawatir dengan masalah daya ingat. Mulai dari sulit konsentrasi di tempat kerja, sampai lupa mengingat nama atau meletakkan barang.

Mereka umumnya takut gangguan memori itu terkait dengan penyakit Alzheimer atau pun pikun di usia muda.

Sebenarnya gangguan memori jangka pendek tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kehamilan sampai premenopause.

Paling tidak ada empat fluktuasi hormonal akibat kondisi tubuh yang dapat memengaruhi kemampuan memori.
Pertama, apa yang disebut dengan perimenopause

Selama masa transisi menuju menopause, kadar hormon estrogen dalam tubuh wanita berfluktuasi, kadang meningkat drastis tapi bisa juga turun.

Hal ini menyebabkan beberapa gejala seperti serangan panas dan gangguan tidur.

Fluktuasi hormonal juga bisa mengakibatkan gangguan daya ingat.

Gangguan ini bisa menyebabkan seseorang sulit mengingat informasi baru dan sulit fokus.

Tetapi jenis gangguan memori ini hanya bersifat sementara. Setelah memasuki menopause dan hormon kembali stabil, gejala sulit mengingat ini akan menghilang.

Kedua, stress. Stres seolah menjadi sumber banyak masalah kita. Bukan cuma menyebabkan kita susah tidur tapi juga menyebabkan kita tak bisa berkonsentrasi.

Jika stres itu hanya sementara, misalnya kehilangan pekerjaan, maka fungsi otak dengan cepat bisa kembali normal. Jika stres yang dialami kronik bagian hipocampus otak bisa rusak sehingga kita beresiko besar menderit Alzheimer.

Selain itu, kehamilan. Selama sembilan bulan mengandung, terjadi fluktuasi hormonal dalam tubuh yang akan berpengaruh pada kondisi mental.

Seringkali momen yang paling sering terlupa adalah saat persalinan.

Mungkin ini adalah mekanisme biologi agar rasa sakit saat melahirkan dengan cepat kita lupakan. Dengan demikian, sesakit apa pun saat itu, seorang ibu kelak bisa mengandung lagi tanpa trauma.

Lainnya, terapi kanker. Kemoterapi dan radiasi juga memengaruhi otak sehingga menimbulkan gejala seperti sakit Alzheimer.

Kondisi ini disebut juga dengan istilah “kemo otak”.

Bagi sebagian pasien, gejala itu akan hilang setelah terapinya selesai, tapi ada juga yang gejalanya akan menetap.

Selain itu ada banyak kondisi tubuh lain yang bisa mengganggu daya ingat, misalnya saja hipotiroid, kekurangan vitamin dan mineral, gangguan hormonal, interaksi obat, kurang tidur, trauma pada kepala, dan penyakit pembuluh darah.

Exit mobile version