“Cilaka!!”
Itu yang ditulis “fox news,” hari ini, Kamis, 31 Maret 2016, tentang orang-orang yang “over weight.” Atawa gemuk.
Kenapa?
Para peneliti dari Cambridge Unuversity, memberi sinyal buruk bagi mereka yang kegemukan dengan “stempel” baru pelupa.
“Mereka yang memiliki kelebihan berat badan memiliki BMI yang lebih besar.”
BMI ini adalah sebuah standard tentang kecerdasan, dikaitkan dengan daya ingat. Dan mereka yang memiliki kelebihan berat badan daya ingatnya lebih rendah ketimbang mereka yang berat badannya normal.
“Responden yang mengalami kelebihan berat badan dengan BMI lebih besar dari dua puluh lima, memiliki nilai lima belas persen lebih rendah saat melakukan tes daya ingat ketimbang responden dengan berat badan normal—BMI kurang dari dua puluh lima.”
.
Walau peneliti belum menemukan sebab utama mengapa BMI yang tinggi dapat menghambat kinerja otak dalam hal mengingat, mereka percaya bahwa jumlah lemak dan otot bisa mempengaruhi ketajaman otak seseorang.
“Kemungkinan ada kaitan antara efek lemak dengan kenaikan tingkat hormon seperti insulin,” kata penulis studi Lucy Cheke, Ph.D.
Terlalu banyak lonjakan lemak hormon di dalam tubuh, dinilai dapat mengganggu pertukaran sinyal antara neuron di otak Anda.
Ketika proses ini terganggu, kinerja kognitif Anda dapat terhambat, sehingga kemampuan mengingat sesuatu menjadi berkurang.
Termasuk mengingat apa saja yang telah Anda makan atau minum. Tentu, ini akan menyulitkan Anda mendapatkan berat badan ideal, lanjut Cheke.
“Langkah yang bisa Anda lakukan untuk bisa menghindarinya adalah menemukan cara agar acara makanan Anda lebih berkesan, sehingga Anda lebih mudah mengingat apa yang telah Anda makan.”
“Semakin baik Anda mengingat apa yang telah Anda makan, semakin sedikit kemungkinan untuk cepat merasa lapar. Salah satu caranya dengan memotret atau mencatat apa saja yang telah Anda makan,” katanya.
Menariknya, Cheke mengatakan, sebuah penelitian yang diangkat dalam International Journal of Consumer Studies juga menemukan, bila Anda termasuk orang yang gemar memotret makanan, meng-upload foto foodie di akun sosial media bisa bermanfaat bagi pelaku diet
Hal itu bisa memberi kesempatan untuk mengingat dan merenungkan apa saja yang akan dan telah mereka makan.
Dengan kata lain, gemuk membuat Anda berisiko menjadi lebih pelupa, namun, menjadi pelupa juga akan meningkatkan risiko Anda untuk menjadi lebih gemuk.
Menurunkan berat badan bagi mereka yang kegemukan memang tidak mudah.
Sebenarnya, untuk mendapatkan tubuh yang sehat, ternyata orang gemuk hanya perlu menurunkan sekitar lima persen dari bobot tubuhnya.
“Jika berat badan Anda sembilan puluh kilogram, tentu tak akan terlalu berat untuk menurunkan sekitar empat setengah kilogram dan terus dipertahankan,” kata Tracy Parker, ahli gizi jantung dari Yayasan jantung Inggris.
Ia mengatakan, orang dengan bobot sembilan puluh kilogram tidak perlu menurunkan sampai dua puluh tiga kilogram agar sehat.
Sedikit tetapi bertahap dan dijaga akan lebih berpengaruh.
Para peneliti mengamati perbedaan manfaat pada orang obesitas yang menurunkan berat badannya dari bobot semula.
Ternyata, orang yang berhasil memangkas paling kecil, yakni lima persen, memiliki hasil yang signifikan dalam menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
Dalam penelitian itu, orang yang menurunkan sekitar lima persen berat badannya menunjukkan perbaikan tekanan darah, kadar trigliserida dalam darah, lebih sedikit lemak di livernya, dan gula darah lebih rendah.
Sementara itu, pada kelompok yang turun sepuluh hingga lima belas persen mendapatkan perbaikan lebih pada jaringan otot, tapi tidak pada fungsi liver dan lemak.
Oleh karenanya, untuk orang obesitas penurunan berat badan yang disarankan adalah sekitar lima hingga sepuluh persen.