Laga “el clasico?”
Ya. Itulah yang ditunggu dunia laga serial kedua antara dua jumawa La Liga, Barcelona versus Real Madrid.
Lantas, apakah Real Madrid akan lempar handuk kala ia dihelat di Nou Camp, markas Barca, Minggu dinihari WIB, 02 April 2016, mendatang?
“Tidak,” ujar Keylor Navas, kiper Real Madrid.
Ia menegaskan bahwa timnya tak akan menyerah dan lempar handuk dalam perburuan titel Liga Spanyol meskipun kini sudah tertinggal sepuluh angka dari Barcelona.
Madrid nyaris mustahil memenangkan Liga Spanyol musim ini karena mereka saat ini masih terpaku di posisi ketiga dengan selisih poin yang signifikan dari Barcelona.
Meski demikian, Madrid tetap datang ke Camp Nou dengan semangat tinggi. Laga El Clasico jadi laga vital karena kemenangan bisa membuat selisih poin mereka terpangkas menjadi tujuh.
“Kami tak bisa lempar handuk karena hal itu bukanlah ciri khas Real Madrid.”
“Kami akan melakukan yang terbaik dan berharap bisa memenangkan pertandingan ini,” kata Navas seperti dikutip dari Marca.
Menurut Navas, kemenangan Madrid di Camp Nou bisa jadi titik balik penting perjalanan Madrid musim ini. Madrid sendiri masih memiliki peluang bagus di Liga Champions.
“Walaupun laga nanti akan berjalan sulit, kami akan memberikan seluruh yang kami miliki saat bermain dengan kostum ini.”
“Laga ini adalah laga yang akan diperhatikan oleh orang di seluruh dunia. Penting bagi kami untuk bisa memenangkan laga ini, laga ini lebih dari sekadar mendapatkan tiga angka,” ucap Navas.
Madrid sendiri selalu kalah dalam dua pertandingan terakhir melawan Barcelona.
Namun dalam sepuluh pertemuan terakhir di seluruh kompetisi, Barcelona dan Madrid sama-sama berbagi empat kemenangan.
Bintang Barcelona, Andres Iniesta secara terbuka mengakui bahwa persiapan Barcelona menuju El Clasico kali ini tak maksimal karena pengaruh jeda laga internasional.
Barcelona akan menjamu Real Madrid di Camp Nou pada 02 April mendatang.
Sebelum menghadapi laga itu, pemain Barcelona harus tercerai-berai lantaran memenuhi tugas panggilan negara masing-masing.
“Ini bukan cara terbaik untuk mempersiapkan diri menuju pertandingan, namun saya rasa hal ini tetaplah normal bila melihat jadwal yang kami miliki selama ini,” ujar Iniesta seperti dikutip dari Football Espana.
Selain pemain-pemain yang berlaga di dataran Eropa, kekuatan Barcelona juga dipengaruhi sejumlah pemain yang terbang jauh ke Amerika Selatan seperti Luis Suarez, Neymar, Lionel Messi, Claudio Bravo, dan Dani Alves.
“Saya tak merasa bahwa performa Messi dan Suarez akan terganggu bila mereka tidak tiba di waktu yang pas. Saya rasa mereka akan tetap bermain baik,” ujar Iniesta.
Pemain produk asli Barcelona ini pun mengatakan bahwa Barcelona tidak akan menganggap remeh Madrid meskipun pernah mengecap kemenangan empat gol tanpa balas di paruh pertama dan kini unggul sepuluh angka atas ‘Los Blancos’.
“Kami tidak akan melakukan pendekatan terhadap pertandingan ini dengan melihat fakta bahwa kami pernah menang empat gol tanpa balas musim ini dan kini sedang unggul sepuluh angka atas mereka.”
“Kami merespon pertandingan dengan melihat performa yang ditampilkan Madrid di lapangan. Kami akan memburu kemenangan dan kembali melangkah maju serta meningkatkan selisih angka dengan tim di belakang kami,” tutur Iniesta.
Iniesta sendiri tidak mendapat gangguan kelelahan dari jeda internasional karena namanya tak masuk tim nasional Spanyol pekan ini lantaran kurang fit.
“Saya merasa lebih baik saat ini dibandingkan ketika duel menghadapi Arsenal. Saya harap semuanya berjalan dengan baik dan saya bisa tampil bersama tim,” kata Iniesta.
Bagaimana dengan Lionel Messi?
“Kini saya berkonsentrasi dengan klub usai bermain dengan tim nasional.”
“Saya tidak lagi ada masalah soal kondisi fisik, dan sekarang saatnya untuk kembali ke Barcelona untuk memikirkan tentang Clasico,” kata Messi seperti yang dikutip dari Football Espana, Kamis, 31 Maret 2016.
Bagi Messi sendiri, ajang el clasico II itu akan menjadi pembuktian dirinya sebagai predator di depan gawang lawan.
Sepanjang musim ini Messi telah bermain sebanyak tiga puluh delapan kali dengan catatan tiga puluh tujuh gol dan delapan belas assists.
Sementara itu usai laga menjamu Bolivia, Messi kian mendekatkan dirinya dengan status bomber tersubur Argentina.
Gol ke gawang Bolivia adalah yang kelima puluh dicetak Messi bersama tim Tango itu.
Messi masih terpaut enam gol dari pencetak gol terbanyak sepanjang masa Argentina, Gabriel Batistuta.
Usia Messi saat ini dua puluh sembilan tahun, dan Argentina akan bermain di peringatan seratus tahun Copa America, serta masih melakoni babak kualifikasi Piala Dunia.
Hal itu tentu saja membuka peluang besar bagi Messi untuk mendapatkan predikat bomber tersubur itu pada tahun ini.
Pesaing-pesaing Messi untuk mendapatkan predikat bomber tersubur di generasi saat ini adalah Sergio Aguero dan Gonzalo Higuain.
Namun kedua striker subur di Tanah Eropa ini pun masih jauh tertinggal jumlah golnya dari Messi.