Salah satu masalah kesehatan yang cukup sering menyerang banyak orang adalah sembelit atau susah buang air besar.
Meskipun terlihat sebagai masalah kesehatan yang ringan, dalam realitanya sembelit bisa membuat perut tidak nyaman.
Masalahnya adalah kita juga bisa mengalaminya saat menjalankan ibadah puasa.
Selain karena tubuh yang beradaptasi dengan pola makan yang baru, pakar kesehatan menyebut kebiasaan makan dengan nutrisi yang tidak seimbang dan kurang serat menjadi penyebab utama datangnya sembelit di bulan puasa.
Dan ini beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi sembelit di bulan puasa.
Kita tentu sering melihat tips mengonsumsi air putih di bulan puasa demi mencegah datangnya dehidrasi, bukan? Pakar kesehatan menyebut air putih memang bisa memberikan dampak besar bagi kondisi tubuh, termasuk kelancaran pencernaan.
Kita disarankan untuk minum air putih dengan pola dua empat dua, yakni dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas di antara waktu setelah salat tarawih dan tidur malam, dan dua gelas saat sahur.
Dengan mencukupi kebutuhan minum ini, maka kita pun tidak akan mudah terkena sembelit.
Salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi saat puasa adalah gorengan. Makanan ini sangat nikmat untuk dijadikan lauk atau makanan berbuka.
Masalahnya adalah gorengan tinggi kandungan lemak dan rendah serat.
Terlalu banyak mengonsumsinya justru akan membuat pencernaan semakin melambat dan akhirnya memicu datangnya masalah sembelit.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk memperbanyak asupan serat seperti dari sayuran, buah-buahan, produk gandum, biji-bijian, atau makanan khas bulan puasa, kurma.
Dengan mencukupi kebutuhan serat, maka pencernaan akan menjadi semakin lancar dan kita pun tidak akan mudah mengalaim sembelit.
Selain makanan berserat, kita juga disarankan untuk mengonsumsi minuman probiotik seperti yoghurt.
Minuman ini bisa mengembalikan keseimbangan bakteri di dalam usus yang akhirnya berperan dalam meningkatnya fungsi pencernaan.
Selain bisa mengatasi sembelit, pakar kesehatan menyebut keberadaan bakteri baik di dalam usus juga akan membuat sistem kekebalan tubuh meningkat dan akhirnya membuat kita tidak mudah jatuh sakit di bulan puasa.
Bagi sebagian orang, kopi bisa merangsang keinginan untuk buang air besar, namun bagi sebagian orang lainnya, kopi justru bisa menyebabkan datangnya sembelit.
Hal ini disebabkan oleh sifat diuretik dari kafein, kandungan di dalam kopi dan teh, yang bisa membuat frekuensi buang air kecil meningkat sehingga menguras cairan tubuh.
Hal ini bisa berimbas buruk pada pencernaan dan membuat kita lebih rentan mengalami sembelit dan haus saat berpuasa.
Banyak orang yang kurang bergerak di bulan puasa. Seharian kita hanya tiduran atau tidak melakukan aktivitas berat demi menghemat energi mengingat kita tidak makan atau minum seharian.
Masalahnya adalah kurang gerak bisa memicu penurunan metabolisme tubuh. Hal ini akan meningkatkan risiko terkena sembelit dengan signifikan.
Lakukan aktivitas seperti biasa meskipun memang sebaiknya kita menghindari aktivitas yang terlalu berat. Selain itu, sempatkan berolahraga di malam hari atau di sore hari menjelang waktu berbuka demi menjaga kondisi tubuh.
Jangan mudah tergoda makanan berlemak atau minuman tinggi gula saat berbuka puasa.
Meskipun bisa memberikan kepuasan tersendiri saat mengonsumsinya, bisa jadi kita akan mengalami gangguan pencernaan.
Pakar kesehatan lebih menyarankan kita untuk mengonsumsi makanan tinggi serat seperti kurma dan agar-agar saat berbuka sekaligus memperbanyak asupan air putih.