Anda sering mengejan saat buang air besar atai bab?
Ya, saat buang air besar terasa tidak lancar atau mengalami sembelit, kita biasanya berusaha untuk mengeluarkannya dengan cara mengejan atau ngeden.
Meskipun terlihat sebagai hal yang wajar untuk dilakukan, pakar kesehatan menyebut kebiasaan ini ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh. Salah satunya adalah memicu stroke!
Pakar kesehatan menyebut ada dua faktor yang menjadi penyebab kebiasaan mengejan terlalu keras bisa memicu stroke.
Faktor pertama adalah terjadinya peningkatan tekanan darah saat kita berusaha untuk melakukannya.
Jika tekanan darah ini kemudian tak terkendali, maka akan terjadi penyumbatan atau pecah pembuluh darah menuju otak sehingga menyebabkan stroke.
Selain itu, saat mengejan kita cenderung menghentikan napas untuk sementara. Sayangnya, hal ini bisa menyebabkan gangguan aliran darah menuju otak yang berpotensi menyebabkan stroke.
Melihat fakta ini, ada baiknya kita mewaspadai gejala-gejala awal stroke setelah buang air besar seperti wajah yang tidak simetris, bicara yang tidak jelas atau pelo, dan lemah pda satu sisi bagian tubuh.
Dengan melakukan penanganan medis sesegera mungkin, diharapkan nyawa bisa diselamatkan dan kerusakan akibat stroke bisa diminimalisir.
Selain bisa menyebabkan stroke jika dilakukan dengan terlalu keras, pakar kesehatan menyebut ada dampak lain yang bisa didapatkan jika kita terlalu sering mengejan saat buang air besar.
Inilah dampak-dampak buruk tersebut.
Wasir atau yang dikenal dengan nama lain ambeien atau hemorrhoid adalah salah satu masalah kesehatan yang cukup banyak diderita umat manusia.
Masalah ini bisa menyebabkan benjolan pada bagian anus yang membuat duduk atau buang air besar menjadi tidak nyaman. Bahkan, dalam banyak kasus wasir bisa memicu perdarahan.
Selain disebabkan oleh kebiasaan mengejan saat buang air besar, pakar kesehatan menyebut wasir bisa dipicu oleh kebiasaan malas mengonsumsi makanan berserat atau kurang asupan air putih sehingga menyebabkan sembelit atau susah buang air besar.
Hernia atau yang lebih dikenal masyarakat Indonesia den
gan istilah turun berok terjadi akibat otot-otot di bagian selangkangan melemah. Hal ini membuat usus turun dan terlihat menonjol di bagian pangkal paha.
Selain karena otot penahan yang lemah, hal ini seringkali juga dipicu oleh kebiasaan lain seperti terlalu kuat mengejan saat buang air besar.
Rektum adalah bagian paling ujung dari usus besar yang posisinya berada di dekat anus.
Jika kita terlalu kuat mengejan saat buang air besar, maka tekanan pada perut meningkat dan bisa membuat bagian rektum ini turun atau bahkan keluar dari anus.
Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, dikhawatirkan akan menyebabkan inkontinensia buang air besar atau ketidakmampuan tubuh untuk menahan buang air besar hingga munculnya borok pada anus.
Saat melahirkan, ibu memang diminta untuk mengejan demi membantu proses persalinan, namun jika hal ini tidak dilakukan dengan benar atau terlalu keras, maka otot-otot rahim bisa saja menjadi lebih lemah dan akhirnya membuat rahim turun ke bagian saluran organ vital.
Dalam dunia medis kondisi ini disebut sebagai prolapsed uterus.
Selain mengejan saat melahirkan, kebiasaan mengejan dengan keras saat buang air besar ternyata juga bisa memberikan dampak yang sama.
Melihat fakta ini, pastikan untuk menjaga pola makan yang sehat agar kita tidak mengalami kesulitan buang air besar dan bisa melakukannya dengan teratur tanpa perlu harus mengejan dengan berlebihan.