Penelitian terbaru dari Finlandia mengungkap bahwa, vitamin C memiliki efek preventif untuk orang semua orang
Penelitian ini bukanlah justifikasi bahwa “orang biasa” tak bisa merasakan manfaat vitamin C sebagai pencegah flu.
Vitamin C ditemukan dapat efektif mencegah maupun mengobati pilek bagi siapapun, dengan syarat “orang biasa” harus mengambilnya dalam jumlah yang besar.
Para peneliti menyimpulkan bahwa orang yang mengonsumsi delapan gram vitamin C sehari dapat pempersingkat penyembuhan pilek sebanyak sembilan belas persen, dibandingkan dengan peserta yang tidak diberikan treatment.
Sedangkan, peserta yang mengambil empat gram vitamin C per hari dapat mempersingkat penyembuhan pilek sekitar sembilan persen.
Sehingga peneliti menilai, bila selama ini vitamin C dianggap kurang efektif mencegah maupun penyembuhan flu, mungkin mereka mengonsumsi dosis vitamin C terlalu rendah.
Pada dosis yang lebih tinggi, ada manfaat lebih dari vitamin C sebagai antioksidan, studi mencatat, dan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Vitamin C juga telah terbukti untuk menghentikan replikasi virus penyebab pilek.
Namun, mengonsumsi vitamin C dalam dosis besar tak selalu menjadi pilihan terbaik. National Institutes of Health mencatat, bahwa asupan jangka panjang dari vitamin C di atas dua gram sehari dapat meningkatkan risiko kesehatan negatif seperti diare, kram perut, dan mual.
Sehingga, pilihan terbaik untuk mendapatkan vitamin C dalam dosis besar untuk melawan pilek ialah dengan resep dokter
Buah-buahan merupakan sumber vitamin yang paling baik dibandingkan suplemen. Untuk vitamin C, jeruk dianggap sebagai buah utama yang mengandung vitamin ini. Padahal, banyak buah lain yang kadar vitamin C-nya lebih tinggi.
Vitamin C memiliki fungsi yang penting bagi tubuh, mulai dari meningkatkan kekebalan tubuh, membantu mengurangi kelelahan, mencegah radikal bebas, hingga membantu mempercepat penyerapan zat besi pada anak dalam masa pertumbuhan.
Untuk menjaga kesehatan, orang dewasa disarankan mengonsumsi 65-90 miligram vitamin C setiap hari. Rata-rata jeruk hanya memberikan vitamin C separuh dari yang terdapat dalam paprika merah.
Berikut adalah buah dan sayuran yang bisa kita temui sehari-hari, dengan kandungan vitamin C melebihi buah jeruk.
Bila Anda bercita-cita memiliki usia yang panjang, rajinlah mengonsumsi buah dan sayuran sumber vitamin C dari sumber alami.
Orang yang mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran diketahui risikonya terkena penyakit jantung berkurang 15 persen dan 20 persen risiko kematian dini. Hal yang harus digarisbawahi adalah, makin tinggi konsentrasi vitamin C dalam darah, makin rendah kemungkinannya menderita penyakit jantung atau mati muda.
Efek antioksidan dari vitamin C dapat melindungi sel-sel dari kerusakan yang akan memicu berbagai penyakit. Selain itu vitamin C juga mampu menjaga jaringan yang mendukung dan terhubung dengan organ dalam tubuh.
“Vitamin C memang bisa membantu kita panjang umur karena vitamin ini melindungi kita dari kerusakan oksidatif dan meregenerasi antioksidan lain dalam tubuh, seperti vitamin E,” kata ahli nutrisi Beth Warren.
Ia menjelaskan beberapa “pekerjaan” vitamin C dalam tubuh, misalnya saja menyembuhkan luka, memproduksi kolagen, memelihara pembuluh darah, bahkan berpengaruh pada mood kita.
Studi yang dimuat dalam jurnal Science Transitional Medicine juga menemukan bahwa vitamin C meningkatkan efek kemoterapi untuk kanker dan juga mengurangi efek sampingnya.
Vitamin C juga sebaiknya dikonsumsi dari sumber yang alami dan segar karena kadar vitamin C bisa hilang lewat proses pemasakan dan penyimpanan yang lama.
Selain keluarga jeruk, sebenarnya masih banyak sumber vitamin C lainnya. Kiwi, brokoli, stroberi, tomat, paprika merah dan hijau, juga sebenarnya kaya akan vitamin C.
Walau demikian, vitamin C juga memiliki batasan. Sebaiknya konsumsi dua porsi buah dan sayuran yang kaya vitamin setiap hari.