Mendengkur?
Jangan remehkan kebiasaan ini.
Lantas?
Mendengkur bisa jadi tanda bahwa Anda mengalami gangguan sleep apnea, yaitu tersumbatnya pasokan oksigen, biasanya dalam beberapa detik dan berulang kali, ke dalam otak dan seluruh tubuh.
Sleep apnea pada umumnya terjadi karena relaksasi dan penyempitan berlebihan di jaringan lunak dan otot-otot tenggorokan bagian atas sehingga pangkal lidah jatuh dan menyumbat saluran pernapasan.
Ketika aliran oksigen tidak memadai, otak akan membangunkan Anda sehingga saluran pernapasan terbuka kembali.
Ketika hal tersebut terjadi, penderita sleep apnea biasanya terbangun setengah sadar ketika sedang tidur
Tidak ada angka resmi berapa penderita sleep apnea di Indonesia.
Namun, sebagai gambaran, menurut The Stanford Center for Sleep Sciences and Medicine, sleep apnea diidap oleh lebih dari dua puluh juta orang dewasa di Amerika Serikat.
Dan karena kebanyakan penderita sleep apnea tidak menyadari gangguan pernapasan yang mereka alami, peran anggota keluarga, seperti suami atau istri, menjadi sangat penting bagi proses penyembuhan sleep apnea.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang menderita sleep apnea, mulai dari kelebihan berat badan, usia di atas empat puluh tahun, ukuran leher yang cenderung besar, mengidap alergi, memiliki bentuk rahang kecil, gangguan sinus hingga faktor genetis.
Secara keseluruhan, pria memiliki risiko lebih besar dibandingkan wanita. Tidak selamanya orang yang mendengkur pasti menderita sleep apnea.
Namun, apabila suara yang ditimbulkan oleh dengkuran dirasa cukup keras, maka tidak ada salahnya untuk segera menemui dokter Anda.
Mendengkur atau ngorok bisa juga terjadi karena ketika Anda tidak dapat mengeluarkan udara secara bebas melalui tenggorokan dan hidung.
Hal ini membuat jaringan di sekitar jalur pernapasan bergetar, sehingga menghasilkan suara ngorok yang mengganggu.
Orang-orang yang sering mengorok memiliki terlalu banyak jaringan hidung dan tenggorokan yang lebih rentan bergetar.
Selain itu, posisi lidah Anda saat tidur juga bisa menghalangi jalur keluar-masuk udara selama tidur.
Orang mengorok untuk berbagai alasan berbeda.
Jika Anda memahami benar apa yang menyebabkan Anda mengorok, maka Anda dapat mulai menentukan solusi yang tepat untuk mendapatkan tidur malam yang lebih tenang dan nyenyak.
Penyebab ngorok yang paling umum
Dilansir dari Help Guide, beberapa penyebab ngorok yang paling sering dialami banyak orang antara lain jaringan berlemak dan massa otot yang buruk berkontribusi terhadap dengkuran Anda.
Bahkan, jika Anda tidak memiliki kelebihan berat badan, memiliki beban tambahan di sekitar leher dan tenggorokan saja sudah bisa menyebabkan Anda mengorok.
Umumnya, rutin berolahraga dan berusaha menurunkan berat badan bisa menyiasati gangguan tidur ini.
Di pertengahan usia, tenggorokan Anda bisa menyempit, dan massa otot di tenggorokan Anda bisa menurun.
Usia memang tidak bisa diutak-atik, namun Anda bisa mengelola dengkuran Anda dengan mengubah gaya hidup, perubahan waktu tidur, dan senam tenggorokan.
Pria memiliki jalur pernapasan yang lebih sempit daripada wanita, dan lebih mungkin untuk ngorok.
Jalur tenggorokan yang sempit, sumbing, kelenjar gondok yang membesar, dan atribut fisik lainnya adalah produk genetika yang bisa berpengaruh pada seringnya Anda mengorok.
Genetik tidak bisa diubah, namun Anda bisa menyiasati dengkuran dengan perubahan rutinitas tidur dan gaya hidup yang tepat, tidur lebih awal, dan senam tenggorokan.
Hidung tersumbat, apapun alasannya (pilek, alergi, sinusitis), bisa membuat Anda sulit bernapas dan membuat ruang kosong dalam tenggorokan, yang menyebabkan dengkuran.
Mandi air hangat sebelum tidur untuk membuka saluran napas lebih lega. Neti pot bisa juga digunakan untuk membersihkan jalur pernapasan dengan bantuan larutan garam dan air.
Ketiga hal ini bisa berpengaruh pada dengkuran Anda. Obat penenang, seperti lorazepam dan diazepam, dapat meningkatkan kelemasan otot yang menimbulkan ngorok. Solusinya: hindari alkohol dan berhenti merokok.
Bicarakan dengan dokter Anda tentang obat-obatan resep yang Anda gunakan, karena beberapa jenis obat bisa membuat Anda tidur sangat lelap dan membuat suara dengkuran semakin parah.