Kopi bisa memicu kanker?
Ya, itulah kabar mengejutkan yang datang dari berita media terkenal “Los Angeles Time” seperti banyak dikutip media dunia lainnya.
Berita ini berasal dari putusan pengadilan Los Angeles, California
Secara mengagetkan hakim Elihu M Berle memutuskan sekitar sembilan puluh perusahaan kopi di California, harus memasang pesan peringatan mengenai bahan kimia dalam kopi yang berpotensi menyebabkan kanker.
Pesan peringatan untuk konsumen itu berisi informasi tentang zat-zat kimia yang diketahui menyebabkan kanker dan mengandung racun reproduktif.
Termasuk akrilamida, antara lain terdapat dalam biji kopi yang dipanggang dan makanan dibakar.
Berle memenangkan gugatan yang diajukan lembaga swadaya masyarakat Council for Education Agency for Research Toxics pada delapan taun lalu.
Penggugat menyatakan perusahaan-perusahaan kopi tersebut telah melanggar undang-undang tentang air minum yang aman, yang lebih dikenal sebagai Proposisi Enam Lima.
Undang-undang ini mewajibkan setiap perusahaan mengumumkan kepada masyarakat ihwal zat-zat kimia yang terkandung dalam produknya sesuai dengan daftar Proposisi Enam Lima.
“Penggugat menunjukkan bukti bahwa mengkonsumsi kopi meningkatkan risiko membahayakan janin, bayi, anak-anak, dan orang dewasa,” ujar Berle.
Menurut Berle, dalam kesaksiannya, ahli medis dan epidemiologi yang diajukan para tergugat tak memiliki penjelasan mengenai hal itu.
Daftar Proposisi Enam Lima pertama kali dipublikasikan pada tiga puluh satu tahun lalu dan selalu dimutakhirkan setidaknya sekali dalam setahun.
Kini terdapat sekitar delapan ratus zat kimia dalam daftar itu.
Akrilamida masuk daftar ini pada Januari dua puluh delapan taun silam, meskipun para ilmuwan kala itu tak menemukan zat kimia tersebut dalam makanan yang dimasak.
Pada tujuh belas tahun silam, International Agency for Research on Cancer , yang merupakan bagian dari Badan Kesehatan Dunia , mengklasifikasikan kopi dalam Kelompok 2B, yang berarti mungkin bersifat karsinogen bagi manusia.
Bukti pertama bahwa akrilamida terdapat dalam makanan yang telah dimasak ditemukan Badan Makanan Nasional Swedia bekerja sama dengan University of Stockholm pada enam belas tahun lalu.
Mereka mengumumkan penemuan akrilamida pada kentang goreng, keripik kentang, roti, dan produk biji-bijian, termasuk kopi.
Inilah yang menjadi dasar CEART memasukkan gugatannya.
Penelitian yang mengungkap akrilamida mengakibatkan kanker dilakukan National Center for Toxicological Research pada Food and Drug Administration, Amerika Serikat
Penelitian ini dilakukan di tingkat binatang percobaan.
Para peneliti memberikan air yang terkontaminasi akrilamida
Hasilnya, tikus dan mencit yang terpapar akrilamida memiliki peningkatan risiko berkembangnya kanker. Yang muncul di antaranya kanker hati, paru-paru, kulit, kelenjar susu, dan indung telur.
American Cancer Society mengomentari hasil penelitian FDA tersebut.
Menurut organisasi ini, dosis yang diberikan kepada binatang percobaan itu mencapai seribu hingga seratus ribu lebih besar ketimbang kadar akrilamida yang ditemukan dalam menu makanan manusia.
“Akrilamida memang memiliki risiko mengakibatkan kanker berdasarkan studi pada binatang, tetapi itu bukan bukti positif kalau zat tersebut penyebab kanker pada manusia,” ucap J. Leonard Lichtenfeld, Wakil Kepala Kantor Medis ACS.
Menurut ACS, kebanyakan riset sejauh ini tidak menemukan peningkatan risiko kanker pada manusia terkait dengan paparan akrilamida.
Beberapa jenis kanker, seperti kanker ginjal, dinding rahim, dan indung telur, merupakan hasil dari gabungan berbagai pemicu.