Site icon nuga.co

Mendengkur Tidur Tingkatkan Risiko Stroke

Pernah mendengar suara dengkuran alias ngorok?

Suara berisik tersebut pasti membuat Anda susah tidur.

Walaupun membuat kesal, tanpa disadari Anda juga mungkin saja memiliki kebiasaan ini. Kebiasaan mendengkur saat tidur memang terlihat sepele, tapi bisa berefek buruk bagi kesehatan

Penelitian menunjukkan bahwa mendengkur bisa meningkatkan risiko seseorang kena penyakit kronis seperti stroke.

Hampir empat puouh persen kasus penyakit stroke terjadi ketika pasien sedang tidur atau waktu satu jam setelah bangun tidur.

Kemudian, studi lain memaparkan bahwa intensitas dengkuran seseorang berkaitan dengan aterosklerosis karotis —penyempitan arteri di leher karena endapan lemak atau plak. Penyakit ini jika semakin buruk bisa menyebabkan stroke.

Sebuah penelitian yang dipresentasikan pada International Stroke Conference menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami stroke.

Orang yang berisiko dengan stroke dari penelitian ini adalah mereka yang sering mengantuk di siang hari serta yang memiliki kebiasaan mendengkur.

Dr. Douglas Bradley, juru bicara Canadian Heart and Stroke Foundation di Toronto menjelaskan, “Jika kebiasaan tersebut dilakukan sebanyak dua ratus  sampai empat ratus kali, tekanan darah bisa meningkat”.

Perlu Anda ketahui bahwa tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa meningkatkan risiko terkena stroke.

Kebiasaan mendengkur menjadi ciri khas bahwa Anda memiliki gangguan tidur, yaitu sleep apnea. Penyakit ini biasanya terjadi pada orang dewasa sebelum stroke terjadi.

Selain mendengkur, sleep apnea bisa menghentikan napas seseorang saat tidur sehingga pasien bisa bangun dengan kaget dan napas terengah-engah. Kondisi ini bisa mengurangi jumlah oksigen mencapai otak sehingga berisiko stroke.

Menurut situs Everyday Health, mendengkur tidak hanya meningkatkan risiko stroke, tapi juga penyakit lainnya, seperti penyakit jantung koroner, aritmia, gerd dan sakit kepala

Bila kebiasaan mendengkur Anda disebabkan oleh sleep apnea, cara terbaik untuk mengatasinya adalah memperoleh pengobatan yang tepat dari dokter.

Selain itu, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini untuk menghentikan kebiasaan mendengkur saat tidur, seperti menggunakan bantal yang memungkinkan kepala Anda lebih tinggi dibandingkan tubuh.

Ini mempermudah saluran hidung bernapas lebih bebas dan mencegah terjadinya dengkuran.

Menurunkan berat badan dapat membantu beberapa orang untuk mengatasi kebiasaan mendengkur. Penurunan berat badan mengurangi tekanan pada tenggorokan sehingga udara bisa mengalir lebih lancar.

Walaupun belum tentu ampuh bagi semua orang, tidak ada salahnya mencoba mengatur kembali pola makan dan rutin olahraga.

Berhenti menggunakan obat penenang dan menghindari minum alkohol empat sampai lima jam sebelum tidur. Kedua hal tersebut membuat otot-otot di belakang tenggorokan tidak beristirahat sehingga memcu Anda untuk mendengkur.

Perbanyak minum air putih bisa mencegah tubuh dehidrasi. Saat tubuh kekurangan cairan, dengkuran semakin mungkin terjadi bahkan lebih keras.

Jaga kualitas tidur Anda. Misalnya dengan mengatur kembali waktu tidur atau mandi air hangat sebelum tidur. Hindari kerja hingga larut malam yang bisa membuat otot tubuh jadi lelah dan membuat Anda mendengkur.

Exit mobile version