Toge dan sperma suburkan sperma?
Ya, itulah penelitian yang masih memerlukan jawaban dari pola makan yang sehat.
Untuk diketahui pola makan yang sehat merupakan salah satu syarat untuk memperbaiki kesuburan.
Pada pria, selama ini toge dipercaya sebagai sayuran yang dapat menyehatkan sperma.
Toge merupakan salah satu sumber vitamin E, antioksidan yang penting untuk reproduksi. Vitamin tersebut memang diperlukan untuk pembentukan sperma yang sehat.
Vitamin E juga antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas.
“Radikal bebas ini bersifat meracuni sehingga mengganggu proses pembentukan sperma atau spermatogenesis,” kata dr.Sigit Solichin, spesialis urologi dari RS Bunda Jakarta.
Kekurangan vitamin E tidak hanya mengganggu produksi sperma, tapi juga menyebabkan menurunnya produksi hormon-hormon dan enzim yang bertanggung jawab atas produksi sperma.
Meski demikian, menurut dr.Sigit, konsumsi makanan atau suplemen vitamin E tidak akan berpengaruh banyak jika ternyata diketahui ada gangguan pada “pabrik sperma”, yaitu testis.
“Yang sering terjadi adanya kondisi varikokel atau pelebaran pembuluh darah vena di testis. Ini merupakan penyebab ketidaksuburan pada pria,” ujarnya.
Untuk itu, gangguan pada orgran reproduksi pria tersebut harus diatasi terlebih dahulu.
Di lain pihak, konsumsi makanan bergizi tetap harus dilakukan.
Selain vitamin E, vitamin C dan juga beta karoten juga penting untuk menghindari radikal bebas.
Seperti buah-buahan dan sayuran lainnya, tomat mengandung vitamin dan juga antioksidan yang menyehatkan tubuh. Akan tetapi, si buah merah ini ternyata punya manfaat lain, yaitu untuk kesuburan pria.
Sejumlah penelitian telah membuktikan, kandungan likopen pada tomat dapat meningkatkan jumlah sperma hingga tujuh puluh persen.
Likopen adalah senyawa yang membuat tomat berwarna merah dan sebagai antioksidan yang membantu menangkal radikal bebas di tubuh.
Kali ini sejumlah peneliti pun ingin mengetahui apakah likopen juga bisa mencegah kerusakan DNA sperma.
Secara keseluruhan, para peneliti ingin melihat apakah konsumsi tomat mampu meningkatkan kualitas sperma.
Penelitian dibagi dua kelompok, di mana salah satu kelompok akan diberikan suplemen likopen untuk jangka waktu tertentu, sedangkan kelompok lainnya tidak diberikan.
Hasil penelitian sementara melihat adanya hubungan antara likopen dan kualitas sperma. Dengan begitu, laki-laki akan memiliki alasan untuk makan lebih dari satu tomat per hari secara teratur.
Ahli kesehatan reproduksi pria di London profesor Roger Kirby, sebelumnya juga telah lama merekomendasikan penggunaan likopen itu untuk meningkatkan kualitas sperma.
Para peneliti dari Universitas Sheffield juga tengah mengembangkan pil tomat untuk meningkatkan kesuburan pria.
Harapannya, pemberian pil tomat dapat membantu pasangan yang mengalami infertilitas atau ketidaksuburan.
Sebab, salah satu masalah infertilitas adalah buruknya kualitas sperma pria. Kualitas sperma dapar dilihat dari jumlahnya, bentuknya, kecepatan pergerakan sperma, hingga DNA sperma.
Sejumlah penelitian lainnya juga menemukan likopen dapat memperlambat perkembangan kanker prostat dan memperlambat pembesaran prostat.
Misalnya dalam hal menopause.
Menopause adalah berhentinya siklus menstruasi seiring bertambahnya usia seorang wanita. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita saat berusia 45 atau saat menginjak usia di atas 50 tahun.
Perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh wanita di masa menopause biasanya menimbulkan gejala, seperti mudah tersinggung, cemas yang berlebihan, dan rasa panas hingga berkeringat pada malam hari.
Gejala-gejala tersebut bukan hanya mengurangi kualitas hidup tapi juga bisa membuat seorang wanita mengalami stres.
Sejumlah peneliti dari Tokyo Medical University mengungkapkan bahwa segelas jus tomat per hari dapat membantu meringankan gejala menopause tersebut.
Penelitian menunjukkan, minum jus tomat dua ratus mili liter dua kali sehari selama delapan minggu, secara signifikan dapat meringankan seluruh gejala menopause, termasuk masalah Kolesterol dan rasa cemas.
Penelitian melibatkan hampir seratus wanita yang diberi jus tomat secara rutin. Peneliti terus memeriksa detak jantung mereka dan gejala menapause.
Hasilnya, seperti dipublikasikan dalam Journal Nutrition, gejala menopause yang dirasakan para wanita tersebut sangat berkurang.
Penelitian sebelumnya menunjukkan, bahan kimia dalam jus tomat, seperti asam gamma-aminobutyric dapat bertindak seperti hormon estrogen. Seperti diketahui, saat menopause, hormon estrogen berkurang sehingga menimbulkan gelaja tersebut.
Selain itu, minum jus tomat juga dapat membakar lebih banyak kalori dan kadar lemak dalam darah pun menurun saat beristirahat.
Sementara itu, penelitian lain menunjukkan bahwa gejala menopause akan lebih buruk jika wanita yang memiliki fibromyalgia tidur siang.
Sebuah survei lebih dari seribuan pasien menemukan bahwa sering tidur siang justru meningkatkan depresi, kecemasan, kelelahan, hingga masalah tidur pada mereka yang memiliki fibromyalgia.
Fibromyalgia, merupakan rasa nyeri kronis yang menyebar di seluruh bagian tubuh, seperti pada otot dan persendian.