Kesehatan sperma tak pernah habisnya dibicarakan oleh para ahli ketika mereka menagitkannya dengan pola makan.
“Pola makan yang sehat merupakan salah satu syarat untuk memperbaiki kesuburan,” tulis “daily mail,” Kamis, 25 Agustus 2016.
Lantas bagaimana dengan toge yang dipercaya sebagai sayuran yang dapat menyehatkan sperma.
Toge merupakan salah satu sumber vitamin E, antioksidan yang penting untuk reproduksi. Vitamin tersebut memang diperlukan untuk pembentukan sperma yang sehat.
Vitamin E juga antioksidan yang melindungi tubuh dari kerusakan radikal bebas.
Radikal bebas ini bersifat meracuni sehingga mengganggu proses pembentukan sperma atau spermatogenesis.
Kekurangan vitamin E tidak hanya mengganggu produksi sperma, tapi juga menyebabkan menurunnya produksi hormon-hormon dan enzim yang bertanggung jawab atas produksi sperma.
Meski demikian,, konsumsi makanan atau suplemen vitamin E tidak akan berpengaruh banyak jika ternyata diketahui ada gangguan pada “pabrik sperma”, yaitu testis.
Yang sering terjadi adanya kondisi varikokel atau pelebaran pembuluh darah vena di testis. Ini merupakan penyebab ketidaksuburan pada pria
Untuk itu, gangguan pada orgran reproduksi pria tersebut harus diatasi terlebih dahulu.
Di lain pihak, konsumsi makanan bergizi tetap harus dilakukan. Selain vitamin E, vitamin C dan juga beta karoten juga penting untuk menghindari radikal bebas.
Untuk Anda tahu, makin tua usia seorang pria, makin rendah kualitas spermanya.
Kendati begitu, pria berusia lanjut tetap bisa menjaga kesehatan spermanya jika mereka rutin mengasup makanan yang mengandung vitamin dan mineral.
Dalam penelitian terbaru, para peneliti menemukan pria berusia di atas empat puluh tahunan yang banyak mengasup vitamin C, vitamin E, zinc dan folat, memiliki tingkat kerusakan DNA sel sprema lebih rendah.
Meski begitu, manfaat konsumsi mikronutrien tersebut tidak ditemukan pada sperma pria yang berusia lebih muda.
“Tampaknya mengonsumsi secara rutin mikronutrien seperti vitamin C, E, folat dan zinc, bisa mengembalikan kualitas sperma pria yang mulai tua.”
“ Kami menemukan kerusakan sperma pria berusia 44 tahun ke atas itu hampir sama dengan yang berusia lebih muda,” kata Andy Wyrobek dari Life Sciences Division, salah satu peneliti.
Hasil penelitian tersebut menjadi penting karena saat ini terjadi pergeseran usia menikah dan semakin banyak pria yang baru memiliki anak di atas usia tiga puluh lima tahun.
Padahal, makin tua usia pria makin banyak kerusakan sel sperma mereka sehingga risiko mengalami infertilitas makin besar.
Sampai saat ini para ilmuwan belum tahu apakah pola makan tinggi antioksidan dan mikronutrien bisa melindungi kerusakan DNA sperma.
Penelitian mendalam diperlukan untuk menentukan apakah asupan vitamin bisa meningkatkan kualitas sperma dan memperbaiki kesuburan pria berusia lanjut.
Untuk mempersiapkan kehamilan, bukan hanya calon ibu yang perlu mempersiapkan kondisi tubuh.
Calon ayah juga penting memerhatikan asupan nutrisi agar kondisi tubuh siap melakukan proses pembuahan.
Kelima nutrisi berikut, penting dikonsumsi para calon ayah untuk kesuburan dan produksi
Sebut saja seng. Kekurangan zat seng berdampak pada berkurangnya hormon testosteron, sehingga berdampak pada kualitas sperma dan kesuburan.
Berbagai penelitian menyebutkan, hormon reproduksi ini bisa ditingkatkan dengan rutin mengonsumsi makanan yangkaya seng.
Nyatanya, kekurangan seng adalah kondisi yang umum terjadi pada pria dan wanita.
Mengapa?
Seng adalah salah satu zat dalam makanan yang mudah rusak ketika melalui proses pengolahan atau dimasak dalam suhu tinggi.
Amannya, pola diet Anda dan pasangan harus memuat setidaknya lima puluh persen makanan mentah.
Makanan yang kaya seng bisa ditemui pada tiram, daging sapi, produk olahan susu, gandum, daging unggas, padi-padian, dan kacang-kacangan.
Selain itu, pria yang kekurangan selenium rentan mengalami disfungsi seksual yang terkait erat dengan ketidaksuburan.
Penuhi kebutuhan selenium dengan mengonsumsi kuning telur, tomat, bawang putih, susu, ikan tuna kecil, daging, dan beras untuk meningkatkan kualitas sperma.