Menapak jalan pendek untuk menjadi juara dunia MotoGP di musim ini, pebalap repsol Honda, Marc Marquez, dengan tandas mengatakan tidak ingin kembali terlibat konflik antara dua pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Alasan Marquez untuk tidak terlibat dalam konflik Rossi-Lorenzo itu merupakan jawaban tuntas untuk mengejar predikat juara di empat seri yang tersisa.
Hubungan Rossi dan Lorenzo kembali memanas dalam dua balapan terakhi setelah di picu adu argumen keduanya usai balapan di GP San Marino, 11 September lalu.
Sebelum balapan GP Aragon, 25 September, Rossi juga kembali mengkritik Lorenzo dan Marquez dalam wawancara dengan BT Sport.
The Doctor mengatakan Lorenzo dan Marquez telah sekongkol mencuri gelar juaranya musim lalu.
Dikutip dari Corriere dello Sport, Marquez enggan mengomentari terlalu banyak pernyataan Rossi dalam wawancara dengan BT Sport.
“Ini bukan kali pertama Rossi melakukan hal tertentu. Anda bisa mengartikannya dengan banyak hal. Saya pikir Rossi memiliki pengalaman hebat, baik di dalam dan luar sirkuit,” ujar Marquez.
Marquez ‘terseret’ konflik Rossi dan Lorenzo musim lalu.
Marquez pun tidak mau untuk kali kedua ‘terseret’ konflik kedua pebalap. Terlebih hubungan Marquez dengan Rossi saat ini sudah jauh lebih baik.
“Saya tahu, di luar trek, ini bukan perang untuk saya. Saya hanya perlu fokus dengan apa yang terjadi di atas sirkuit,” ucap Marquez.
“Konflik Rossi dan Lorenzo mungkin bagus untuk peluang saya menjadi juara dunia. Tapi, saya tidak ingin masuk dalam pertarungan mereka. Saya tidak ingin menyentuhnya,” sambung pebalap Repsol Honda itu.
Marquez menjadi kandidat terkuat merebut gelar juara dunia MotoGP musim ini. Dengan empat seri tersisa, pebalap asal Spanyol itu unggul hingga 52 poin atas Rossi.
Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, berpeluang menjadi juara dunia MotoGP 2016 pada balapan GP Jepang, 16 Oktober mendatang. Marquez memiliki kenangan indah ketika tampil di Sirkuit Motegi pada musim 2014.
Unggul lima puluh dua angka atas Valentino Rossi membuat Marquez bisa melempangkan jalan untuk merebut gelar juara dunia MotoGP musim ini di GP Jepang.
Dengan catatan, Marquez harus meraih kemenangan ditambah Rossi finis di posisi empat belas atau lebih buruk dan Jorge Lorenzo tidak naik podium.
Selain perhitungan matematis, Marquez memiliki kenangan indah di Sirkuit Motegi.
Di sirkuit sepanjang empat koma dellapan kilometer inilah pebalap asal Spanyol itu merebut gelar juara dunia MotoGP keduanya.
Ketika itu, keberhasilan Marquez finis di posisi kedua yang memastikan dirinya u menjadi juara dunia di GP Jepang, saat musim masih menyisakan tiga seri balapan.
Marquez unggul delapan puluh dua poin atas Rossi di klasemen.
Pada musim itu Marquez berhasil mengakhiri musim dengan keunggulan enam puluh tujuh poin atas Rossi. Sementara posisi ketiga ditempati Lorenzo, yang unggul tujuh belas poin atas Dani Pedrosa.
Di musim dua tahun silam itu Marquez meraih sukses terbesarnya di MotoGP.
Pada musim ini Marquez meraih tiga belas kemenangan dari delapan belas seri yang digelar, termasuk sepuluh kemenangan beruntun di awal musim.
Sirkuit Motegi merupakan trek yang dibangun Honda dan dibuka pada Agustus 1997. Meski begitu, Marquez memiliki hasil yang kurang bagus jika tampil di Sirkuit Motegi pada kelas MotoGP.
Marquez tidak pernah meraih kemenangan MotoGP di GP Jepang.
“Di Jepang saya tidak akan jadi juara dunia. Saya menginginkannya karena ini rumahnya Honda, tapi saya pikir tidak mungkin. Kami harus menunggu, sabar. Kami tidak boleh melakukan kesalahan,” ujar Marquez seperti dikutip dari Autosport.
Ini skenario yang bisa membuat Marquez menjadi juara dunia di Sirkuit Motegi.
Berkat kemenangan di GP Aragon, Marquez berhasil memperlebar keunggulan atas Valentino Rossi di puncak klasemen sementara.
Dengan seratus poin tersisa yang akan diperebutkan dalam empat seri terakhir, Marquez bisa memastikan gelar juara dunia MotoGP ketiganya di GP Jepang dengan skenario berikut ini:
Rossi sendiri memang masih akan mampu menyamai torehan angka Marquez di akhir musim.
Namun, Marquez akan tetap menjadi juara dunia dengan keunggulan jumlah podium yang diraihnya sepanjang musim ini.
Marquez sendiri tidak yakin bisa merebut gelar juara dunia di GP Jepang, meski pebalap berjuluk The Baby Alien itu sangat menginginkan hal tersebu terjadi di ‘Rumah Honda’.
“Tidak, di Jepang saya tidak akan jadi juara dunia. Saya menginginkannya karena ini rumahnya Honda, tapi saya pikir tidak mungkin. Kami harus menunggu, sabar. Kami tidak boleh melakukan kesalahan,” ujar Marquez seperti dikutip dari Eurosport.
“Tidak penting di mana meraihnya, yang penting kami harus menang. Kami harus mempertahankan mentalitas yang sama. Kami tahu Jepang adalah sirkuit di mana kami akan kesulitan,” sambungnya.