Valentine Rossi berang, dan menyindir manajer Marc Marquez sebagai “paranoid,” karena menghalangi latihan bersamanya dengan “rider” Repsol Honda itu dalam masa “libur” balapan setelah berakhirnya seri ke-sembilan MotoGP di Sirkuit Sachsenring, GP Jerman.
Keberangan dan sindiran Rossi ini ditujukan kepada Emillio Alzamora, yang dalam pesan pribadinya kepada Rossi menyatakan keberatan atas ajakan “The Doctor” kepada marquez karena khawatir dengan “safety” pebalapnya.
Sebelumnya, Valentino Rossi telah mengajak Marquez untuk membalap bersama di sirkuit pribadinya. Marquez juga telah memberi persetujuannya. Tapi Rossi harus kecewa karena undangannya kepada Marc untuk berlatih flat track tidak bisa terwujud..
The Doctor –julukan Rossi- memang memiliki lintasan flat track pribadi di Tavullia, Italia, yang bernama Motor Ranch. Para rivalnya seperti Nicky Hayden, Colin Edwards, Danilo Petrucci, Andrea Iannone serta para pembalap Moto2 dan Moto3 kerap berlatih di sana. Hanya Marquez yang belum pernah mencoba trek tersebut.
Rossi pun mengaku manajer Marquez, Emilio Alzamora, cemas apabila terjadi kecelakaan pada pembalap muda potensialnya.
“Saya sudah pernah mengundang Marc, tapi Emilio tidak suka soal rencana ini. Menurutnya, kami berdua malah akan menggelar balapan sendiri. Emilio bilang hal ini akan sangat berbahaya!” tutur Rossi dilansir GPOne.
Marquez sendiri juga memiliki flat track pribadi yang berbentuk oval di Lleida, Spanyol. Di sana, ia kerap berlatih dengan sang adik, Alex Marquez dan bintang Moto2, Esteve ‘Tito’ Rabat.
Mar Marquez tak terkalahkan sejak seri pembukaan musim 2014 MotoGP hingga akhir paruh musim, seri ke sembilan. Marquez tengah dalam performa yang memukau. Memimpin klasemen dengan selisih tujuh puluh poin dari posisi kedua kalsemen, Dani Pedrosa merupakan peningkatan rata-rata poinnya per balapan.
Apabila, “The Baby Alien,” begitu ia disapa, mampu menjaga tren positif dan selalu menempati podium utama sampai di seri GP Aragon, ia bisa unggul seratus dua puluh poin kala kompetisi menyisakan empat seri.
Kendati spekulasi raihan tersebut bisa menempatkan pembalap Spanyol itu duduk manis dengan keunggulan seratus poin, yang diperlukan untuk dinobatkan sebagia juara didepan pendukung sendiri. Namun, joki muda usia itu mengklaim menjurai seri MotoGP di Aragon bukan pertimbangan utama.
”Tidak, saya tidak berpikir untuk merebut juara di Aragon. Yang paling penting adalah saya dapat memenangkan kejuaraan ini, tapi ketika tidak ada masalah,” kata Marquez, seperti dilansir Crash, Sabtu.
”Tentu saja tidak akan sama dengan kemenangan di Aragon jika saya menang di Australia mungkin, karena semua keluarga saya dan semua orang di Aragon. Tapi terlalu sulit untuk berpikir bahwa paruh kedua musim ini, akan terus berjalan dengan cara ini,” tambahnya
”Kita tidak bisa melupakan bahwa Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi adalah pembalap yang sangat baik dan suatu hari nanti saya bisa berhenti menang. Yang terpenting adalah memahami dan mencoba untuk mengelola poin utama,” tutupnya.