Valentino Rossi hanya memiliki satu pilihan untuk menghindari represifitas Jorge Lorenzo, terutama dalam balapan serial keempat belas di Motegi Circuit, MotoGP Jepang, Minggu siang WIB, 11 Oktober 2015, yaitu “menang.”
Rossi juga haru mengharamkan kesalahan saat berlaga di Sirkuit Motegi.
“Saya harus membuat penampilan maksimal. Akan ada tiga balapan tersisa kedepannya dan akan sangat penting tidak membuat kesalahan. Akan tetapi di waktu yang sama, penting juga mendapatkan hasil balapan yang baik,” tegas Rossi seperti diberitakan Crash, Jumat, 09 Oktober 2015.
Rossi saat ini tengah bersaing dengan Lorenzo untuk memerebutkan gelar juara dunia. Poin keduanya hanya terpaut empat belas angka dan Rossi masih unggul.
Sebelumnya diberitakan Rossi mengaku membidik kemenangan di Sirkuit Motegi. Niat pembalap Italia itu adalah mengamankan keunggulan poin sekaligus membalas kekalahan tahun lalu
Sedangkan Lorenzo yang sebelumnya diberitakan mengalami cedera, memastikan siap bersaing di Jepang.
Bahkan “perang” yang ir ia kobarkan dengan menyindir prestasi Rossi di Grand Prix Aragon beberapa waktu lalu.
Musim lalu, Rossi harus puas menempati posisi runner up di bawah Lorenzo yang keluar sebagai pemenang di Motegi.
Kini, keduanya diprediksi bakal bersaing lebih sengit untuk memuluskan peluang meraih gelar juara dunia.
Rossi mengaku, dirinya punya alasan tersendiri untuk merebut kemenangan di Motegi.
“Kami datang ke Motegi untuk memulai sesuatu yang sangat penting musim ini. Motegi adalah trek yang saya sangat sukai,” ucapnya.
“Di sini saya juga meraih hasil yang cukup baik ketika dulu dan musim kemarin, tetapi Jorge saat itu sangat kuat sehingga ia bisa menang. Untuk alasan itu, saya harus mengerahkan segala kemampuan,” imbuhnya dilansir Crash
Walau pun Lorenzo mengobarkan api “perang,” Rossi tetap kalem menanggapi ocehan rekan satu timnya itu.
Rossi sadar bahwa Jorge Lorenzo piawai menunggangi kuda besi di trek kering. Menurutnya, rivalitasnya saat ini sangat mirip seperti yang terjadi pada enam tahun lalu.
Rossi termasuk pebalap yang sering menemui hambatan setiap kali akan merebut gelar juara dunia. Max Biaggi, Sete Gibernau dan Casey Stoner, bisa dikatakan pernah menggagalkan ambisi The Doctor.
“Balapan melawan Lorenzo sangat sulit, karena dia selalu cepat di semua sesi latihan bahkan balapan.
Jika saya membedakan pertarungan perebutan gelar juara dunia di masa lalu, maka pertarungan ini mirip dengan enam tahun lalu”
“Saat itu saya harus mengeluarkan kemampuan untuk mewujudkan mimpi merebut gelar juara dunia,” ungkap Rossi seperti dikutip Speedweek.
Ketika ditanya tentang perbedaan Stoner dengan Lorenzo, Rossii menjawab sangat jelas perbedaannya.
Kuri-kuri Boy misalnya, ia menjajal kemampuannya dengan mengendarai kuda besi yang berbeda, sementara X-Fuera menggunakan motor yang sama.
“Stoner menjajal kemampuan saya dengan menggunakan motor lain. Sebaliknya, Jorge dan saya menggunakan motor yang sama, jadi sedikit berbeda.”
“Jika saya bandingkan dengan pertempuran saya di masa lalu, maka saya harus mengatakan bahwa itu berbeda dari Biaggi dan Gibernau.”
“Pada waktu itu saya sedikit lebih cepat dari yang Anda pikirkan. Oleh karena itu, hal ini tentu pertarungan gelar terberat saya,” analisa pembalap gaek tersebut.
Serial MotoGP yang tersisa di musim ini tidak memiliki waktu istirahat. GP Jepang, Australia, Malaysia, dan Valencia hanya berjarak satu pekan. Artinya, para pebalap harus bisa menjaga kondisi fisiknya dengan baik.
Rossi menambahkan, kondisinya yang sempat mengalami kecelakaan di pengujian ban Michelin di Aragon tak memengaruhinya untuk balapan di Motegi.
Bahkan ia lebih semangat menatap seri balap tersisa musim ini yakni di Jepang, Malaysia, dan Australia dan Valencia.
“Dalam pengujian, saya terjatuh tetapi tidak mendapat akibat yang fatal. Hanya sedikit luka di lengan. Saya siap menatap tiga balapan tersisa kedepannya,” tutupnya.
Sementara itu, Jorge Lorenzo mengaku mendapatkan kepercayaan diri yang tinggi jelang berlaga di Grand Prix MotoGP Jepang akhir pekan nanti. Kendati mengalami sedikit insiden, pembalap Movistar Yamaha yakin bisa balapan dengan baik di Sirkuit Motegi.
“Seperti yang sudah didengar, saya mendapat insiden kecil saat berlatih tetapi saya tidak apa-apa. Saya hanya merasa sedikit sakit di bahu kiri tetapi saya akan balapan tanpa membawa masalah di Motegi,” ucapnya dilansir Crash.
Lorenzo sendiri mengalami comeback yang cukup gemilang setelah sempat tertinggal. Setelah tergelincir di Misano, ia merebut podium pertama di Aragon yang membuat rekan satu timnya terus terdesak akibat gagal memaksimalkan penampilannya di seri sebelumnya.
“Saya masih memiliki perasaan yang menyenangkan di Aragon. Ini adalah kemenangan yang bagus di depan pendukung kandang kami.”
“ Kami juga mampu membawa tim Movistar Yamaha MotoGP meraih mencapai trofi juara dunia. Akhir pekan yang sempurna dan kami mendapatkan perolehan poin yang lebih baik ketimbang Valentino,” pungkasnya.