Kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi pasti diumumkan malam ini, Jumat sekitar pukul 23.30 WIB. Pemerintah sengaja mengumumkan harga baru di tengah malam sehingga waktu yang tersedia antara harga baru dengan harga lama hanya berlangsung tidak sampai 30 menit.
Harga baru BBM bersubsidi, juga dipastikan, masing-masing Rp 6.000 per liter untuk premium, dan Rp 5.500 per liter untuk solar, akan berlaku mulai besok.
“Malam ini, mudah-mudahan semua rapi. Malam ini tengah malam, tempatnya kita sedang atur,” kata Menteri ESDM Jero Wacik di Istana Presiden. “Bukan Presiden yang umumkan. Para menteri yang umumkan. Bisa Menteri Koordinator Bidang Perekonomian didampingi saya. Bisa saya didampingi menteri lain. Mungkin saya yang umumkan,” tambah dia.
Menurut dia, hal ini merupakan instruksi langsung dari Presiden SBY. “Akan diumumkan bersama. Sebanyak-banyaknya menteri hadir. Tempatnya sedang dipikirkan di mana,” katanya.
Pasca disetujui oleh DPR, pemerintah siap mengucurkan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) Sabtu ini. BLSM ini akan dilakukan pada 14 kota besar di Indonesia.
“BLSM Sabtu siap di 14 kota besar persisnya Pak Dirut Pos menyampaikannya,” kata Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Namun, Armida melanjutkan dari 14 kota besar yang akan diberikan BLSM tersebut, tidak termasuk Bandung. “Minus Bandung ya, karena Bandung Senin ya,” tuturnya.
Armida mengatakan, BLSM akan dilakukan bertahap sampai hingga Juli ini. Didahului dengan 14 kota besar terlebih dahulu. “Berikutnya mencakup 33 provinsi tahap dua, tahap III itu kabupaten kota,” ujar Armida.
Tentang kesiapan Pertamina menjelang pengumuman harga baru bahan bakar minyak juru bicara perusahaan minya negara itu, Ali Mundakir, memastikan stok menjelang kenaikan dalam kondisi mencukupi. Pertamina juga menetapkan peningkatan penyaluran harian di atas 10 persen dari rata-rata penyaluran harian normal.
“Kami mengeluarkan kebijakan agar terminal BBM dan SPBU beroperasi 24 jam,” ujarnya.
Tentang maraknya maraknya penimbunan BBM, menjelang pengumuman kenaikan harganya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan akan menindak tegas para pelaku usaha yang memanfaatkan kenaikan harga BBM dengan melakukan penimbunan.
“Besok saya akan panggil seluruh pengusaha agar tidak berspekulasi. Kalau mereka importir, akan kami cabut izinnya,” ujarnya. Dia menjamin stok bahan kebutuhan pokok dalam keadaan aman. “Kenaikan harga sekitar 1-3 persen.”
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo mengatakan, sistem pengawasan dalam menyalurkan dana kompensasi dalam bentuk BLSM akan diserahkan langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan.
Kementerian ESDM juga telah kerjasama dengan pemerintah daerah untuk menambah akurasi data masyarakat pada seluruh daerah. Dana kompensasi atas kenaikan bahan bakar minyak bersubsidi lewat BLSM akan didistribusikan secara langsung oleh PT Pos Indonesia.
Dia mengungkapkan, dengan menyerahkan dana kompensasi kepada PT Pos, maka indikasi penyelewengan oleh pemerintah daerah dapat diminimalisir. “Dulu kita pakai kepala desa itu kadang tidak sampai langsung ke tangan yang membutuhkan. Dengan pakai PT Pos kita harapkan jauh lebih efektif,” tukas dia