Presiden Susilo Bambang Yudhoyono makin mendekatkan jarak waktu dengan pengumuman kenaikan harga bahan bakar minya atau BMM. Isyarat ini secara terselubung dibungkusnya pada pernyataan bahwa anggaran subsidi BBM yang ‘jebol’ perlu dikurangi. Hanya ada satu cara, yakni dengan menaikkan harga.
“Saya katakan dengan gamblang subsidi BBM perlu dikurangi. Caranya dengan menaikkan harga BBM dengan terbatas dan terukur kita tidak ingin dan tak punya niat untuk menaikkanya hingga setara dengan harga pasar dan keekonomian,” ungkap SBY di sela acara Musrenbang di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa.
SBY menegaskan kembali, kenaikan harga harus secara terbatas dan tertentu secara terukur. Lebih jauh ia mengatakan, kondisi fiskal dan APBN dalam kondisi yang tidak sehat dan kurang aman. Hal ini disebabkan karena beban subsidi yang cukup besar.
“Kalau dibiarkan saja tidak sehat dan kurang aman. Kalau tidak diperbaiki maka defisit anggaran serta keseluruhan fiskal dan APBN bisa melampaui ketentuan atau UU,” terang SBY.
Bocoran yang diperoleh oleh wartawan menyebutkan, Istana sedang mempersiapkan waktu yang pas untuk mengumumkan harga baru BBM. Setelah bolak-balik mengkaji berbagai skema untuk mengurangi beban anggaran subsidi bahan bakar minyak, termasuk kebijakan dua harga BBM, pemerintah memantapkan diri memilih satu opsi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri yang rencananya akan mengumumkan kebijakan kenaikan harga BBM. Jadi atau tidak ya?
Direncanakan, keputusan tersebut akan diumumkan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) di Hotel Bidakara, Selasa.. Acara itu akan dihadiri gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia.
Kemungkinan tersebut disampaikan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana. “Selasa mungkin beliau (Presiden) akan ngomong,” kata Armida di Istana Negara.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyatakan, memang ada rencana bahwa pada acara itu SBY sekaligus mengumumkan kebijakan BBM yang sudah diputuskannya. “Besok (hari ini) akan diumumkan opsi yang diambil. Besok saya minta wartawan mendengarkan,” ujar Jero seusai mengikuti rapat terbatas di kantor presiden, Senin.
Terkait kebijakan yang akan diambil, pemerintah saat ini lebih cenderung pada satu harga BBM saja. Dalam rapat BBM tersebut, pemerintah lebih sreg dengan kenaikan BBM satu harga untuk semua. Namun, berapa harga yang akan ditetapkan, belum ada keterangan.
Jero mengisyaratkan kenaikan dengan satu harga BBM ini tidak akan mencapai Rp 6.500 per liter. Pemerintah mempertimbangkan masyarakat miskin yang sebelumnya diputuskan tidak perlu mengalami kenaikan harga BBM dengan versi dua harga yang sebelumnya mengemuka.
Kenaikan harga BBM subsidi akan dilakukan dalam 1 harga saja, namun harga BBM subsidi tidak akan sampai Rp 6.500/liter dari harga saat ini Rp 4.500/liter. Kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi ini berada di kisaran harga kurang dari Rp 6.500 per liter.
Menurut rencana, penjelasan mengenai langkah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dipastikan akan disampaikan langsung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono..
Menurut Menteri ESDM Jero Wacik, pemerintah mendengar masukan dari sejumlah pihak, termasuk anggota DPR dan masyarakat, bahwa sistem dua harga bakal menimbulkan kerumitan. ”Rakyat repot, kami lebih repot. Maka, pemikiran itu (sistem satu harga) kami adopsi. DPR juga banyak berkomentar sebaiknya jangan dua harga. Saya menanyai beberapa gubernur dan mereka usul lebih praktis satu harga,” ujarnya.
Ia menjelaskan, besar kenaikan harga masih dihitung karena berkaitan dengan berbagai aspek, seperti inflasi. Namun, Jero menyatakan, kenaikan harga tidak akan membuat harga BBM bersubsidi sampai Rp 6.500 per liter.
Dalam rapat, menurut Jero, Presiden meminta proteksi terhadap rakyat miskin mendapatkan perhatian utama. ”Kalau memang nanti opsinya satu harga, kita hitung berapa persen inflasinya. Kalau inflasinya lumayan, harus dipastikan langkah proteksi kepada rakyat miskin. Kompensasi harus jelas: apa saja, berapa, dan dalam bentuk apa,” tuturnya.
Jero meminta masyarakat bersabar karena dalam urusan menaikkan harga BBM, perlindungan terhadap masyarakat miskin harus benar-benar disiapkan matang. ”Jadi, bersabar sedikit. Saya tidak ragu-ragu, tetapi beri waktu kepada pemerintah yang ingin memproteksi masyarakat menengah ke bawah,” ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa juga menegaskan, pemerintah tengah mendalami opsi kenaikan satu harga BBM. Hatta mengakui, penerapan opsi yang lain, yakni kenaikan dua harga BBM, sebenarnya opsi terbaik. Namun, opsi dua harga itu secara operasional sulit sekali dijalankan.
”Pihak SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) menghendaki satu harga, pandangan masyarakat juga seperti itu. Hanya memang kita harus hati-hati, harus terukur betul dari sisi inflasi,” katanya