Facebook menemukan jawaban paling akurat untuk menyingkirkan pengaruh ad blocker yang selama ini melemahkan akses ke media sosial itu.
“Tim engineer Facebook punya taktik baru dengan merombak cara Facebook menerjemahkan iklan pada pengkodean HTML,” tulis laman situs “authority,” Kamis, 11 Agustus 2016.
Penemuan itu membuat ad blockers bakal kesulitan untuk membedakan antara iklan dan konten biasa pada jejaring sosial berlogo biru
Diketahui, cara kerja ad blockers selama ini adalah memindai kode HTML pada tiap konten. Kode itu akan memunculkan keterangan apakah sebuah konten bersifat organik atau bersifat sponsor.
Meski hendak melawan praktik pemblokiran iklan oleh layanan ad blockers, Facebook berjanji pengguna tetap memiliki kontrol atas konten.
Dalam artian, Facebook tak bakal memaksa pengguna melihat sebuah iklan yang telah membayar padanya.
Namun, setidaknya jalan Facebook untuk mendapat perhatian pengguna pada iklan tak serta-merta dipotong oleh ad blockers.
Pasalnya, layanan yang didirikan Mark Zuckerberg itu yakin bahwa iklan tertentu relevan dengan kebutuhan pengguna.
Karena itu, bersamaan dengan perombakan mekanisme penerjemahan iklan, Facebook juga memperluas preferensi iklan bagi pengguna. Intinya, sistem personalisasi iklan bagi pengguna diklaim bakal lebih baik.
Hal ini untuk meningkatkan akurasi bahwa iklan A cocok untuk pengguna. Harapannya, stigma negatif pengguna tentang iklan bisa tereduksi.
Facebook secara signifikan terus mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah pengguna yang mengakses layanan dari perangkat ponsel, bahkan kini mengalahkan pengakses dari PC.
Meski lebih banyak diakses dari perangkat mobile, Facebook tetap bisa meraup pendapatan dari iklan.
Pendapatan Facebook dari berjualan iklan di perangkat mobile justru meningkat.
Dalam laporan kuartal pertama tahun ini Facebook terjadi peningkatan tinggi dari pendapatan iklannya
Kenaikan ini sejalan dengan makin tingginya angka pengguna Facebook yang mengakses dari ponsel.
Facebook berusaha keras membuat pengguna nyaman mengakses layanan dari aplikasi ataupun situs web yang dioptimalkan di perangkat mobile.
Pertumbuhan ini membawa optimisme bagi investor.
Para investor juga mendesak Facebook mengoptimalkan layanan di perangkat mobile karena tren komputasi masa depan akan mengarah ke perangkat mobile, baik ponsel pintar maupun komputer tablet.
Bukan hanya berhasil meningkatkan jumlah pengguna, Facebook juga sukses meningkatkan pendapatan perusahaan dari berjualan iklan.
Selain itu, kebijakan yang dilakukan Facebook tiga tahun lalu dengan memperluas sistem iklan di News Feed mendatangkan hasil yang sangat besar.
Sebelumnya, Facebook hanya menampilkan iklan produk atau informasi lain di sisi kanan halaman, yang dilacak berdasarkan kunjungan pengguna di masa lalu. Nah, iklan yang bakal ditampilkan di dalam News Feed ini disebut Facebook Exchange.
Pada saat itu Facebook mengatakan, iklan di News Feed ini akan muncul pertama kali di versi komputer pribadi, tetapi tidak pada perangkat mobile.
“Desktop lebih sejalan dengan FBX yang secara efektif menampilkan iklan di sisi kanan. Kami juga menemukan bahwa desktop adalah tempat di mana banyak orang mengonversi dan langsung merespons iklan yang dilihatnya,” ujar juru bicara Facebook, Elisabeth Diana tiga tahun lalu
Facebook akan menguji layanan iklan terbarunya kepada mitra dan sejumlah pengguna terbatas dan rencananya akan diperluas dalam beberapa pekan mendatang.
Pendapatan terbesar Facebook selama ini datang dari iklan, yang menyumbang delapan puluh empat persen dari total pendapatannya setiap tahun
Iiklan di News Feed efektif, dan kemungkinan Facebook menampilkannya di perangkat mobile. Facebook tentu akan tergiur untuk melakukannya karena tren teknologi sedang bergeser ke arah mobile.