Dua tim paling elitis di Premier League, Manchester United dan Liverpool, Sabtu malam WIB, 12 September 2015, akan bertemu dalam laga paling “besar” di Old Trafford, tanpa disertai greget “hebat” karena absennya delapan bintang dari kedua tim usai menjalani laga-laga di pentas Europa.
Laga ini, seperti ditulis “The Guardian,” Jumat, 11 September 2015, merupakan “pembuka” dari pertandingan “akbar” tim Inggris Utara dan tidak akan menjadi titik berangkat dari keduanya untuk menjuarai Premier League musim ini.
Pelatih Manchester United Louis van Gaal kepada media mengungkapkan keyakinanya United mampu meraih tiga poin dari musuh bebuyutan mereka itu.
Van menjanjikan kemenangan itu setelah ManUtd dikejutkan dengan kekalahan dari Swansea City, dua pekan lalu.
“Saya minta maaf, kekalahan itu merupakan kesalahan saya. Jangan khawatir, Sabtu ini kita menghadapi Liverpool dan kami akan menang,” ujar Van Gaal kepada BBC Sport.
Di dua pertemuan terakhir kedua klub musim lalu, Van Gaal memang berhasil membawa Man United memetik kemenangan atas Liverpool, baik di laga kandang maupun laga tandang.
Meski optimis bisa mengulang kemenangan, Gaal secara jujur memberitahu media bahwa skuatnya belum cukup kuat menjadi kandidat juara liga musim ini.
“Mungkin peringkat ketiga atau kedua merupakan target realistis, namun saya berharap kami akan menjadi kandidat kuat pada musim berikutnya,” ucap manajer asal Belanda tersebut melanjutkan.
Tak hanya itu, mantan bos Barcelona, Bayern Munich, dan Ajax Amsterdam itu juga memberikan pujian khusus kepada para suporter Setan Merah. Menurut Van Gaal, suporter Barcelona mulai melambaikan handuk putih saat tim mereka kalah, sedangkan suporter Munich bersiul-siul, dan suporter Ajax malah mengelu-elukan manajer sebelumnya.
Perilaku tersebut, diakui Van Gaal berbeda dengan pengalamannya saat menangani ManUtd sejauh ini.
“Suporter Manchester United mendukung manajer mereka. Mereka selalu mendukung tim. Itulah mengapa suporter United merupakan suporter terbaik di dunia.”
Walau pun optimis memenangkan laga, Manchester United, seperti juga halnya Liverpool, kehilangan banyak pemain di Derby Inggris Utara itu.
Total ada delapan pemain dari kedua kubu akan absen karena cedera atau terkena hukuman larangan bertanding.
Liverpool sendiri menyumbangkan jumlah pemain absen paling banyak, yaitu enam pemain. Lima karena masih menderita cedera atau kebugarannya diragukan, sementara satu pemain karena terkena kartu merah pada laga melawan West Ham United, Philippe Coutinho.
Sektor yang paling mengkhawatirkan bagi The Reds adalah lini tengah. Brendan Rodgers kini harus mengutak-atik formasinya setelah ia kehilangan Adam Lallana, Jordan Henderson, Joe Allen, dan juga tentu saja Coutinho.
Dari pemain-pemain yang tersisa di tangannya, Rodgers kini hanya bisa berharap pada Emre Can, Lucas Leiva, dan James Milner untuk bertarung melawan Bastian Schweinsteiger dkk dan menguasai lini tengah.
Jika ketiga pemain tersebut tidak padu, maka Rodgers memiliki opsi untuk menempatkan Alberto Moreno atau Roberto Firmino di lini tengah, atau bertaruh kembali kepada pemain muda Jordan Rossiter.
Dua pemain Liverpool lain yang diperkirakan absen adalah Jon Flanagan dan Daniel Sturridge yang memang telah menderita cedera sejak musim lalu. Sturridge sebenarnya telah mulai berlatih di Melwood, namun situs Whoscored menyatakan bahwa ia kemungkinan besar belum cukup bugar untuk diturunkan.
Di kubu lawan, Manchester United hanya kehilangan satu pemain di lini tengah yaitu Michael Carrick dan satu pemain di lini belakang, yaitu Phil Jones. Namun hal ini tidak akan berpengaruh terlalu banyak pada tim yang dilatih Louis van Gaal.
Van Gaal memang lebih senang menduetkan Chris Smalling dan Daley Blind sebagai duet di lini belakang dan ia juga masih memiliki jajaran lini tengah yang dihuni Morgan Schneiderlin, Schweisnteiger, Marouane Fellaini, Ashley Young, atau Juan Mata.
Dilansir Manchester Evening News, Van Gaal menyatakan Setan Merah musim in hanya akan berada di peringkat kedua atau ketiga. Namun ia ingin United mampu bersaing di tiga kompetisi lain yang mereka ikuti saat ini.
Tak hanya itu, manajer asal Belanda yang menetapkan, dua tahun mendatang sebagai waktunya untuk pensiun itu, dan ia mengatakan kursi manajer ManUtd selanjutnya akan diisi oleh asistennya saat ini, Ryan Giggs.
Sebelumnya Van Gaal sempat melontarkan harapannya agar Giggs menjadi suksesornya pada April lalu.
Selain itu, keberhasilan kapten United Wayne Rooney memecahkan rekor gol terbanyak Inggris pun tak luput dari perhatian Van Gaal.
Bahkan manajer asal Belanda itu, mengklaim Rooney merupakan salah satu dari lima pemain terbaik yang pernah ia asuh, selain Ronald de Boer, Luis Figo, Philipp Lahm, dan Bastian Schweinsteiger.
Tak hanya Rooney, pemain muda asal Brasil, Andrea Pereira, juga mendapatkan perhatian khusus dari Van Gaal.
Van Gaal merasa Pereira merupakan pemain yang cocok untuk menggantikan posisi kosong yang ditinggalkan oleh Adnan Januzaj, yang saat ini sedang dipinjamkan ke Borussia Dortmund.
Pereira yang baru dua kali beraksi di tim utama pada musim lalu itu tampil bagus di tur pra-musim United, membuatnya sempat masuk dalam susunan pemain yang dibawa Van Gaal saat Setan Merah menghadapi Tottenham Hotspur di laga perdana mereka musim ini.
Dalam laga ini surat kabar “Mirror” mencatat, kedua tim tidak akan diperkuat oleh lokal yang mewakili kota mereka, dan ini jadi kali pertama dalam sejarah pertemuan kedua tim di era Liga Primer tanpa adanya pemain asal klub.
Di musim lalu, Steven Gerrard, yang berasal dari Huyton, masih bermain untuk Liverpool.
Sementara itu, United di musim ini tidak memiliki pemain lokal yang bisa dimainkan di tim utama. Meski ada Wayne Rooney, yang merupakan warga Liverpool, tepatnya wilayah Croxteth, toh striker Inggris itu membela United, bukan Liverpool.
Menanggapi fakta tersebut, McManaman berkata: “Ini [pemain lokal] merupakan sesuatu yang sudah tidak ada lagi di antara kedua kubu,” ujarnya kepada The Independent.
“Bahkan ketika dibandingkan dua atau tiga tahun lalu, kedua klub telah kehilangan banyak identitas. Ketika Anda melihat pada susunan pemain, pemain lokal tidak lagi ada di sana.
“Syukurlah, Wayne Rooney masih ada di sana. Dia tahu sejarah dari duel ini, namun berapa banyak pemain yang memiliki kegilaan, tekad dan hasrat untuk bermain di laga ini?
“Kita tidak lagi memiliki Neville bersaudara atau Carragher, yang mana merupakan pemain yang ingin bertarung dan mengetahui arti dari duel ini.