Setelah menikmati kenaikan harga beruntun, tapi dalam jarak yang tipis, selama pekan lalu, hari ini, Senin, 30 Maret 2015, pada pembukaan perdagangan awal pekan di ujung bulan Maret, harga emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, mengalami penurunan sebesar Rp 1.000 per gram.
Emas Antam untuk satu gram kini di banderol Rp 548.000.
Seperti dikutip “nuga” dari Logammulia, Senin pagi, harga beli kembali atau dikenal dengan sebutan “buy back” juga turun Rp 1.000 menjadi Rp 488.000 per gram dari harga sebelumnya Rp 489.000 per gram.
Sementara itu, harga emas dua gram saat ini berada di harga Rp 1.056.000 per bar dengan harga Rp 528 ribu per gram, dan harga emas dua setengah gram parkir di Rp 1.310.000 dengan harga per gram Rp 524 ribu.
Emas tiga gram dihargai Rp 1.566.000 per bar, dengan harga per gram Rp 522.000. Emas ukuran empat gram dijual Rp 2.076.000 per bar, dengan harga per gram Rp 519.000. Emas lima gram dibanderol Rp 2.595.000 per bar atau Rp 519.000 per gram.
Selanjutnya, emas 10 gram dijual Rp 5.140.000 per bar atau Rp 514.000 per gram. Emas 25 gram dijual Rp 12.775.000 atau Rp 511.000 per gram. Emas 50 gram Rp 25.500.000 per bar atau Rp 511.000 per gram.
Sementara emas ukuran 100 gram dibanderol Rp 50.950.000 per bar atau Rp 509.500 per gram. Emas 250 gram Rp 127.250.000 atau Rp 509.000 per gram. Lalu emas ukuran 500 gram dijual Rp 254.300.000 atau Rp 508.600 per gram.
Dipasar global emas masih dalam fase korektif dengan aksi profit taking masih terasa di pasar setelah selama tujuh hari berturut-turut mengalami penguatan.
Retrace dalam dolar dan volatilitas harga di pasar saham juga telah mendukung harga emas. Penurunan dolar dipicu oleh kebijakan dovish dari the Fed.
Harga saham pada umumnya akan meningkat ketika ekspektasi kebijakan uang mudah dilakukan, tetapi kali ini investor saham tampaknya menilai bahwa prospek pertumbuhan terlihat berkurang.
Sebagian investor mulai keluar dari pasar saham dan mereka mulai mengalokasikan investasi safe-haven seperti emas.
Sementara itu, melemahnya data ekonomi yang di rilis oleh Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat telah mengupas keuntungan sebelumnya pada pergerakan dolar. Departemen Perdagangan AS mengatakan dalam laporan GDP untuk kuartal keempat terlihat tumbuh dan mengalami penyesuaian
Pada basis tahunan, output ekonomi untuk kuartal keempat naik dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, GDP AS tumbuh untuk kuartal ketiga dibandingkan dengan kuartal yang sama pada tahun sebelumnya.
Pendorong utama kenaikan harga emas baru-baru ini setelah era kebijakan moneter akomodatif über-masih tidak akan berakhir dalam waktu dekat ini. BoJ dan ECB dalam masih berada dalam mode pelonggaran moneter penuh dengan QE.
Demikian juga the Fed masih mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada tahun ini yang mendorong ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga akan terjadi di bulan Maret, Juni-September … dan para analis malah berpikir kemungkinan kenaikan tidak akan terjadi pada tahun ini.
Meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga membantu dan mendukung harga emas. Pemboman intensif yang dilakukan Arab Saudi dan sekutunya menambah kekhawatiran bahwa konflik beralih ke dalam perang antara Arab Saudi dan Iran.
sumber : reuter, bloomberg dan logam mulia.com