Harga emas yang menguat di pasar global, hari ini, Kamis, 21 Mei 2015, tidak berdampak pada harga jual emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk atau Antam. Antam tetap menjual harga emasnya pada tingkat Rp 557.000 per gram, yang berarti sama dengan harga hari kemarin, Rabu, 20 Mei 2015.
Harga emas menguat pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB usai rilis hasil pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed yang menunjukkan keraguan pejabat The Fed soal kesiapan ekonomi jika suku bunga acuan naik pada Juni 2015.
Dilansir dari Wall Street Journal, Kamis waktu setempat, harga emas melonjak ke level US$ 1.213,2 per ounce di perdagangan elektronik di detik-detik setelah penerbitan risalah pertemuan Fed sebelum jatuh kembali ke US$ 1.207,4 per ounce, tapi tetap positif untuk hari ini.
Kontrak emas untuk pengiriman Juni naik menjadi US$ 1.208,7 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Risalah pertemuan The Fed pada mengindikasikan perlambatan ekonomi AS pada kuartal I 2015. Hal ini membuat pejabat The Fed tidak nyaman dengan gagasan menaikkan suku bunga acuan pada Juni 2015.
Tak hanya perlambatan ekonomi AS, dalam risalah tersebut para pejabat The Fed menulis alasan lain yang menimbulkan keraguan mereka yaitu parahnya cuaca musim dingindan perselisihan perburuhan di pelabuhan Pantai Barat.
Sementara risalah yang menyarankan penundaan kenaikan suku bunga menjadi sumber dukungan bagi harga emas.
“Mereka benar-benar berpikir bahwa kuartal pertama adalah sebuah anomali dan hal akhirnya akan bangkit kembali,” kata analis komoditas senior optionsXpress Rob Kurzatkowski di Chicago.
Kesimpulan dari pertemuan dua hari pada tanggal 29 April, Komite Pasar Terbuka Federal menghapus referensi waktu kenaikan suku bunga, di tengah gelombang data ekonomi yang dirilis melemah.
Sebelumnya, The Fed menyatakan untuk mengambil sikap bersabar mengenai suku bunga dengan mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi telah melambat karena sebagian “faktor sementara,” seperti turunya harga energi dan harga impor yang lebih rendah karena terapresiasi dolar.
The Fed telah menegaskan posisinya bahwa ia akan mengambil “data penggerak” yang cukup yakin dan melihat perbaikan yang signifikan dalam perekonomian. Lebih khusus, The Fed melihat kondisi tenaga kerja yang meningkat moderat, pengeluaran rumah tangga yang menurun dan bisnis investasi dari positif hingga melambat.
Chair’s Fed, Janet Yellen juga menutup mata pada tekanan inflasi, setelah FOMC menjelaskan inflasi yang “berjalan di area bawah”.
Setelah jatuh tajam pada bulan Januari, Indeks Harga Konsumen sedikit rebound pada bulan Maret dengan naik dari bulan sebelumnya. Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang menjadi pengukur indeks harga yang disukai Fed, naik tipis pada bulan Maret.
Pemerintah dan pembuat kebijakan cenderung bereaksi dengan mengikuti kebijakan yang sama seperti yang mereka laukan di masa lalu. Pinjam dan habiskan. Mencetak lebih banyak uang untuk meningkatkan pinjaman dan belanja.
ECB telah menyatakan pada minggu ini bahwa program QE akan terus dilakukan hingga melampaui batas waktu September 2016 yang akhirnya membuat Euro melemah tajam.
Di pasar domestik harga emas batangan logam mulia milik PT Aneka Tambang Tbk hari ini tak berubah setelah kemarin turun Rp 2.000 per gram. Harga pembelian kembali alias buyback juga tetap sama.
Seperti dikutip dari situs logam mulai Antam, Kamis harga emas batangan dipatok Rp 557.000/gram, sama seperti posisi pada perdagangan kemarin.
Sementara harga pembelian kembali oleh emiten berkode ANTM ini dari konsumen jug masih sama di posisi Rp 497.000 per ram.
Tidak bergeraknya harga ini menyebabkan seluruh pecahan emas Antam sama dengan hari sebelumnya. Untuk pecahan 1 gram Rp 557.000, 5 gram Rp 2.640.000, 10 gram Rp 5.230.000, 25 gram Rp 13.000.000, 50 gram Rp 25.950.0000, 100 gram Rp 51.850.000, 250 gram Rp 129.500.000 dan pecahan 500 gram Rp 258.800.000.
marketwatch, xinhua dan logam mulia.com