Anda penggemar minuman kafein atau kopi?
Nah, laman situs “prevention.com,” di edisi Selasanya, 19 Juli 2016, mengingatkan Anda tentang peran gula yang sering merusak manfaat kopi.
“Kopi bisa dirusak oleh kehadiran gula yang tidak proporsional,” tulis “prevention.”
Dikatakan “prevention,” kesukaan Anda terhadap kopi bukanlah hal yang buruk.
Sebagian besar penelitian menunjukkan manfaat kopi bagi kesehatan misalnya meningkatkan memori, suasana hati, dan kesehatan jantung, dan bahkan menurunkan risiko diabetes.
“Masalahnya adalah gula dan segala penambah rasa yang biasa Anda nikmati bersama kopi, dapat merusak semua manfaat kopi yang ajaib,” tulis laman itu di rubrik “life style”nya..
Untuk mendapatkan manfaat dahsyatnya kopi hingga ia menjadi minuman plus, Anda perlu tahu agar pemesanan dan penyajian berujung pada manfaat sehat.
Menurut para ahli kopi tidak memerlukan gula, tapi bisa ditambah dengan krimmer non susu., atau non-dairy creamer.
Bahan utama pembuat krimer non-susu adalah sirup jagung dan minyak sayur terhidrogenasi parsial, yang rasanya seperti krim ketika terasa oleh lidah Anda.
Pada dasarnya, sirup jagung setara dengan gula dan kalori kosong, sementara minyak terhidrogenasi parsial hanyalah cara mewah hanyalah cara mewah untuk menyebut lemak-trans buatan manusia yang berisiko menyebabkan penyumbatan arteri, penyakit jantung dan diabetes.
Jika Anda suka menikmati kopi dengan krimer, pilihlah krimer yang terbuat dari santan kelapa organik sebagai bahan baku utamanya.
Selain itu bisa juga ditambah dengan perasa vanili, hazelnut, atau karamel.
Perasa ini, kebanyakan terbuat dari gula tebu murni dan pewarna buatan. Satu ons sirup perasa mengandung 19 gram gula dan bisa menyebabkan lonjakan glukosa darah.
Untuk mengganti perasa buatan ini, coba tambahkan beberapa jumput bubuk vanili murni, peppermint, atau ekstrak kacang murni.
Bahan-bahan alami ini, secara alami bebas gula, dan kemungkinan Anda sudah memilikikinya di di dapur Anda.
Lainnya bisa dengan pemmanis buatan Pemanis buatan yang banyak ada di pasaran mengandung nol kalori dadn tidak menyebabkan lonjakan gula darah segera seperti gula meja.
Tetapi, beberapa studi menghubungkan gula buatan yang dibuat di dalam laboratorium ini bisa menyebabkan metabolisme glukosa terganggu, dapat menyebabkan kecanduan dan meningkatkan risiko Anda terhadap diabetes
Mereka juga dapat mengacaukan flora bakteri di usus kita, yang memainkan peran besar dalam menjaga berbagai fungsi tubuh.
Beberapa ahli percaya ekstrak daun stevia kemungkinan alternatif yang lebih aman.
Bagaimana dengan gula tebu?
Sedikit gula biasa tidak akan menyakiti Anda, tetapi jika Anda minum beberapa gelas kopi perhari, kalori kosong akan menumpuk cepat.
Tambahkan hanya 2 sdt gula untuk masing-masing cangkir kopi Anda, maksimal tiga cangkir sehari atau setara dengan sekitar total 48 gram.
Untuk alternatif yang lebih sehatganti gula dengan kayu manis yang memiliki rasa manis alami meskipun bebas gula.
Studi menunjukkan kayu manis dapat membantu mengurangi lonjakan gula darah.
Susu skim mungkin tidak terlaly “buruk,” tapi penelitian menunjukkan bahwa hal-hal yang penuh lemak mungkin lebih baik. Satu studi baru menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi susu full cream, mengonsumsi lebih sedikit karbohidrat selama empat tahun penelitian.
Sementara mereka yang minum susu tanpa atau rendah lemak, secara signifikan mengonsumsilebih banyak karbohidrat.
Jika karbohidrat yang Anda pilih adalah jenis karbohidrat sederhana seperti nasi putih atau tepung, dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Dalam studi kedua, susu whole fat stau terkenal dengan lemak penuh dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe-2 sebanyak 23 persen.
Jadi, silakan, Anda bisa minum kopi dengan campuran susu biasa atau full cream yang lezat asal tidak terlalu berlebihan.
Sementara itu, WHO, atau Organisasi Kesehatan Dunia membantah kopi bersifat karsinogen atau memicu kanker.
Dalam penelitian yang mereka lakukan, tidak cukup bukti yang menunjukkan kaitan kopi dengan kanker.
Jawaban WHO ini ditujukan untuk membantah munculnya rumor bahwa kopi atau kefein bisa memicu berkembangnya kanker.
Pada beberapa penelitian, kopi memang termasuk dalam minuman yang dianggap memicu kanker. Namun, bukti-bukti terbaru menyanggah hasil penelitian terdahulu.
Walau begitu, International Agency for Research on Cancer dalam laporan terbarunya menyebutkan minuman panas, apa pun itu, berpotensi memicu kanker.
Di beberapa negara, meneguk minuman panas memang hal yang biasa.
Dana Loomis, dari bidang program IARC yang mengelompokkan zat karsinogen mengatakan, ada kaitan tidak biasa antara kanker esofagus di negara-negara yang penduduknya biasa mengonsumsi minuman panas.
“Minuman panas kemungkinan menyebabkan cidera termal di tenggorokan sehingga lama kelamaan memicu pertumbuhan tumor. Tapi bukti ilmiahnya memang sedikit,” katanya.
Pakar yang lain mengatakan, masih banyak faktor risiko kanker lain yang harus lebih diperhatikan dari pada takut mengonsumsi makanan atau minuman panas.
“Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol lebih signifikan mengurangi risiko kanker dari pada suhu minuman kita,” kata Dr.Otis Brawley, kepala bagian medis dari American Cancer Society.