Ketika olahraga di blang padang dua pekan lalu seorang wanita berkulit putih, bertubuh langsing dan tidak terlalu tinggi mendekat ke arah kami.
Saya lirik wajah dibalik topi petnya. Oo..teman senam istri. Warga turunan. Ya udah..
Tapi bukan itu masalahnya. Ia langsung nyerocos tentang diet dan pola makannya. Tanpa dibakar sumbu pembicaraannya oleh sang istri.
Langsung dia bicara tentang pola makannya yang meng”haram”kan nasi.
Lantas saya guyoni. Kalau saya, “belum makan kalau belum makan nasi ”
Tapi dia nggak peduli. Terus ngomong.
Nada bicaranya seperti mendikte. Harus ikut cara dia. Dan nampaknya ia sangat sok tahu. Saya tak melayani. Mempercepat langkah meninggalkan da berceloteh.
Namun begitu, saya terpicu untuk menjawab cerocosannya dengan membaca kajian yang lebih ilmiah dari artikel kesehatan valid
Sekaligus menuliskannya.
Langkah pertama saya ambil adalah membuka akses ke laman media online “hello sehat.” He.. ternyata ketemu.
Dan inilah jawabannya.
Nasi sudah menjadi makanan pokok sehari-hari bagi masyarakat Diet nasi justru malah mengharuskan Anda untuk tidak makan nasi saat menjalaninya. Dan seperti apa program diet yang satu ini?
Sebelumnya kita harus tahu efeknya pada metabolisme tubuh
Setiap hari, proses metabolisme tubuh menghasilkan energi yang diperlukan untuk aktivitas dan berbagai fungsi tubuh. Biasanya, energi didapat dari glukosa yang bersumber dari makanan berkarbohidrat seperti nasi.
Nah, saat menjalani diet ini, Anda mungkin akan makan nasi dalam porsi yang sangat sedikit atau tidak sama sekali. Sebagai gantinya, Anda harus memenuhi karbohidrat dari makanan lain seperti sayuran tinggi karbo atau jenis karbohidrat kompleks.
Ketika asupan karbohidrat berkurang, tubuh akhirnya menggunakan lapisan lemak untuk menjalankan proses metabolisme. Hal ini dikenal dengan istilah ketosis.
Ketosis yaitu kondisi metabolisme yang bersifat sementara, di mana tubuh tidak lagi memecah glukosa dari makanan, melainkan memecah lemak di tubuh.
Proses ini mendorong organ hati untuk memecah asam lemak demi menghasilkan senyawa ketone, di antaranya beta–hydroxybutyrate dan acetone yang selanjutnya didistribusikan ke berbagai jaringan dan cairan tubuh.
Terdapat beberapa hal yang menyebabkan tubuh membakar lemak untuk menghasilkan energi, di antaranya berpuasa, beraktivitas fisik dengan intensitas tinggi, atau pola makan rendah karbohidrat.
Kondisi ketosis memungkinkan tubuh mengurangi lapisan lemak lebih banyak, dalam waktu yang cenderung singkat.
Meski terdengar sama ada perbedaan antara ketosis dengan keteosidosis Tidak heran bila banyak orang yang menganggap kondisi ini serupa. Lantas, seperti apa perbedaan antara kedua kondisi ini?
Perbedaan ketosis dan ketoasidosis Terlepas dari kemiripan nama, sebenarnya kedua kondisi ini berbeda. Perbedaan ketosis dan ketoasidosis tampak jelas pada kondisi yang mendasarinya.
Ada beberapa perubahan saat tubuh menggunakan lemak sebagai pengganti glukosa sebagai hasil dari diet nasi yang Anda jalani.
Pertama, nafsu makan menurunHal ini terutama terjadi apabila kondisi ketosis dipicu oleh konsumsi karbohidrat yang lebih sedikit. Penurunan konsumsi sumber makanan karbohidrat dapat menimbulkan perubahan hormon pengatur rasa lapar.
Sebagai penggantinya, Anda akan lebih banyak mengonsumsi makanan sumber protein, sayuran, dan buah. Senyawa keton yang dihasilkan saat mengalami ketosis juga mempengaruhi otak dalam merespon rasa lapar.
Kedua, berat badan menurun Seperti efek rendah karbohidrat pada umumnya, tubuh yang kekurangan karbohidrat akan lebih mudah mengalami penurunan berat badan karena tubuh memecah lemak.
Hal ini terjadi apabila ketosis berlangsung dalam beberapa minggu dan dapat bertahan lama ataupun sebentar, tergantung seberapa cepat tubuh berhenti menggunakan lemak sebagai bahan energi dan menyimpan cadangan makanan kembali.
Ketiga, peningkatan konsentrasi tenaga Mengurangi konsumsi karbohidrat dalam waktu yang lama mendorong tubuh untuk beradaptasi menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Mengurangi sumber energi yang lebih mudah dipecah seperti karbohidrat akan membantu tubuh untuk mengatur sumber energi yang lebih efisien.
Saat kekurangan glukosa, otak juga mulai beradaptasi untuk menggunakan sumber energi lain seperti senyawa keton untuk mengganti karbohidrat.
Mekanisme tersebut juga membantu otak bekerja lebih baik dalam berkonsentrasi dan mengingat.
Asupan yang dikonsumsi tidak hanya mempengaruhi energi tubuh, tapi juga daya konsentrasi. Nyatanya, makanan yang Anda konsumsi juga bisa berdampak pada aliran darah dan oksigen menuju otak.
Tentu saja akibat diet nasi ini ada dampak selain manfaatnya Diet nasi juga memiliki beberapa efek samping yang mungkin tidak berbahaya namun bisa mengganggu.
Seebuat sjaja mudah lelah Gejala ini terjadi pada permulaan tubuh, saat tubuh baru mulai menggunakan lemak sebagai sumber energi, dan dapat berlangsung dalam beberapa hari sebelum tubuh beradaptasi sepenuhnya.
Pada awal adapatasi, tubuh mengeluarkan sisa karbohidrat dan air, selain menggunakan lemak sebagai sumber energi.
mengatasinya, tingkatkan konsumsi elektrolit atau mineral potasium, sodium, dan magnesium sebagai pengganti.
Mudah sembelit Kondisi ketosis juga disertai dengan pengeluaran cairan berlebih dan jumlah sisa makanan yang lebih sedikit. Ini menjadi tanda-tanda dari penyakit sembelit .
Oleh karena itu, penting untuk mengganti cairan tubuh dan memakan makanan dengan karbohidrat kompleks saat kekurangan konsumsi karbohidrat sederhana seperti dari tepung dan nasi.
Bisa insomnia Kesulitan tidur saat tubuh mengalami ketosis dikarenakan rasa lapar akibat konsumsi karbohidrat dengan jumlah yang lebih sedikit yang biasanya.
Hal ini menyebabkan individu yang mengalami ketosis terbangun dari tidur malam hari saat kadar karbohidrat paling rendah, dan sulit untuk tidur kembali.
Menyebabkan bau mulut Perubahan bau mulut disebabkan oleh peningkatan senyawa acetone pada urine dan napas
Kondisi ini dapat hilang saat tubuh sudah tidak berada dalam kondisi ketosis lagi, atau tubuh mulai terbiasa menggunakan lemak sebagai bahan energi karena kadar acetone sudah kembali menurun.