Untung Indonesia tidak termasuk negara yang masih dominan sebagai pemakai window xp semacam, Cina, Maroko, Vietnam maupun Korea Utara. Kalau tidak, sudah barang tentu akan kalang kabut menyongsong hari kematian perangkat lunak produk “Microsoft” yang telah tiga belas tahun beroperasi dan disukai oleh penggunanya sebagai “software jadul.”
Negara terbesar yang kini penduduknya masih getol dengan Windows XP adalah China. Penyebab banyaknya pengguna di negarai “tirai bamboo” ini, menurut majalah PC Computer, kemungkinan sistem operasi tersebut banyak dibajak di sana.
Pada Januari 2011 lalu, CEO Microsoft Steve Ballmer,Satya Nadella, sempat mengatakan bahwa sembilan dari sepuluh kopi Windows XP yang beredar merupakan versi ilegal.
Hal lain yang juga mengejutkan dari temuan StatCounter adalah, negara tertutup seperti Korea Utara ternyata juga memiliki persentase pengguna Windows XP yang tinggi.
Bagaimana dengan Indonesia? StatCounter mengatakan bahwa Windows XP saat ini masih menguasai tiga puluh delapan persen pasaran OS Tanah Air.
Hari kematian window xp telah ditetapkan, 8 April 2014. Yang berarti tidak sampai tiga bulan mendatang, dan mungkin juga Anda salah satu pemakainya.
Padahal, pada 8 April 2014 mendatang, Microsoft akan menghentikan semua bentuk dukungan terhadap Windows XP, termasuk segala macam patch dan update keamanan sehingga membuat OS itu rentan terhadap serangan cyber.
Perlahan tapi pasti, tanggal “kematian” Windows XP yang ditetapkan pada 8 April 2014 semakin mendekat. Pada hari itu, Microsoft bakal menghentikan seluruh dukungan teknis untuk sistem operasi lawas tersebut.
Semuanya, kecuali dukungan antimalware gratis Microsoft Security Essentials yang masih akan dilanjutkan hingga 14 Juli 2015. Tapi Windows Business Group Head Microsoft Lucky Gani mengingatkan bahwa ancaman yang mengintai pengguna Windows XP setelah akhir masa dukungan nanti tak hanya berasal dari program jahat atau virus saja.
“Isunya itu bukan cuma malware, tapi juga stabilitas sistem karena update teknis juga terhenti. Makanya, buruan migrate, tinggal tiga bulan lagi lho,” ujar Lucky mengingatkan.
Lucky mengatakan bahwa kalangan korporat di Indonesia yang masih menggunakan Windows XP di lingkungan kantor telah mulai bermigrasi meninggalkan sistem operasi uzur tersebut. Tak semuanya memilih Windows 8 yang merupakan OS terbaru Microsoft. Ada pula yang melakukan upgrade ke Windows 7.
Menurut dia, hal tersebut disebabkan oleh kebijakan berbeda yang berlaku di perusahaan masing-masing. “Ada, misalnya, yang oleh karena suatu alasan memiliki kebijakan tidak memakai software yang paling baru. Karena itu, mana yang dipilih tergantung kebutuhan masing-masing,” jelas Lucky.
Kendati demikian, Lucky mengatakan bahwa alasan Windows 7 lebih dipilih dibanding Windows 8 kemungkinan tak terkait faktor kebutuhan hardware karena OS itu disebutnya memiliki persyaratan yang ringan. “Pakai (prosesor) Atom saja jalannya lancar kok.”
Di samping PC, Windows XP juga dipakai sebagai sistem operasi di sejumlah perangkat berbasis komputer, seperti mesin ATM. Mesin-mesin ini menggunakan OS Windows XP versi embedded yang berbeda dari versi PC.
Masa dukungan untuk Windows XP versi embedded masih akan berlanjut hingga 2016. Cepat atau lambat, mesin-mesin yang menggunakan OS tersebut harus diperbarui. Namun, Lucky mengatakan bahwa tanggung jawab untuk melakukan hal tersebut bukan berada di pihaknya..