Peneliti dari Universitas Washington berhasil mengembangkan ponsel yang tak lagi memerlukan baterai.
Ponsel ini menghasilkan sendiri tenaga yang mereka gunakan.
Bagaimana cara kerjanya
Caranya, dengan membuat tenaga berukuran microwatt menggunakan sinyal RF yang ditransmisi dari BTS.
Tenaga tambahan lain didapat dari cahaya diluar menggunakan dioda foto (photodiodes) seukuran butir beras.
Saat digunakan, ponsel ini hanya mengonsumsi listrik tiga koma lima microwatt.
Tenaga ini cukup untuk membuat ponsel berkomunikasi dengan BTS yang berjarak lima belas meter untuk membuat dan menerima panggilan.
Ponsel tanpa baterai tersebut masih tanpa casing, hanya berupa papan sirkuit yang terhubung dengan earphone.
Konsumsi dayanya seperti ditulis Slashgear, hari ini, Senin, 10 Juli kecil.
Daya tersebut diperoleh dari sel surya yang ukurannya tak lebih dari sebutir beras. Sel tersebut mengumpulkan cahaya dan sinyal radio sekitar dan mengubahnya menjadi daya listrik.
Menurut para peneliti, konversi audio analog menjadi digital adalah bagian yang mengonsumsi daya tinggi dalam ponsel.
Untuk mengatasinya, prototipe ponsel menggunakan mikrofon dan speaker yang memiliki getaran kecil untuk mengubah sinyal masuk dan keluar.
Ponsel tanpa baterai ini tidak memiliki layar, hanya sebuah tombol sentuh kapasitif utnuk menekan nomor telepon. Demo yang ditunjukkan dalam video memperlihatkan telepon itu bisa terhubung dengan Skype.
Ponsel tanpa baterai ini tidak bisa mengirim dan menerima suara secara bersamaan, sehingga fungsinya mirip handy-talky , pengguna harus menekan dan menahan tombol untuk berbicara atau mendengar suara.
Prototipe ini akan terus dikembangkan, seperti menambah layar e-ink ke dalam ponsel dan enkripsi untuk menambah keamanan.
Ke depannya, BTS-BTS milik ponsel tanpa baterai ini diharapkan bisa dipasang di BTS operator seluler atau router WiFi, sehingga jangkauannya semakin luas.
Untuk menghemat penggunaan daya, ponsel ini juga memodifikasi cara suara ditransmisikan ke BTS.
Alih-alih menggunakan mikrofon, menggunakan converter untuk mengubah suara menjadi data. Kelemahannya, pengguna harus menekan tombol bicara, seperti saat menggunakan walkie talkie.
“Di masa depan, BTS atau router Wi-Fi bisa menjadi sumber tenaga ponsel tanpa baterai ini,” jelas co-author penelitian ini, Vamsi Talla, seperti dikutip Hothardware.com.
Tentu saja temuan ini masih perlu banyak pengembangan untuk bisa diaplikasikan ke ponsel cerdas.
Sebab, ponsel cerdas saat ini sangat haus energi. Energi yang menjalankan prosesor, memori, dan layarnya.