Seratus ribu asteroid dan komet kini sedang menuju bumi, dan salah satu diantaranya berskala sebesar gunung, sudah mendekat. Lantas muncul pertanyaan, apakah tumbukan asteroid itu akan memberantakkan Bumi?
Seorang ilmuwan Rusia, dalam tulisannya di jurnal “Csmonitor,” Rabu, 10 Desember 2014, mengklaim adanya asteroid sebesar gunung yang mendekati Bumi, dan itu ternyata hanya salah satu dari seratus ribu ribu benda lain yang juga tak kalah berbahaya.
Natan Esmant, pakar astronomi dari lembaga riset antariksa Moscow membenarkan hal itu. Itu percaya masih ada ratusan ribu benda lain yang dalam beberapa tahun ke depan bisa menghantam Bumi.
“Setiap beberapa hari ada satu benda yang terdeteksi. Ilmuwan terus mempercanggih peralatan mereka untuk melakukan ini, tapi pekerjaan mereka masih sangat banyak,” kata Esmant, seperti dikutip dari Csmonitor.
Sejauh ini tercatat ada sekitar seratus ribu ribu benda langit yang berpotensi mengancam Bumi, dan para ilmuwan baru bisa mengenali sekitar 11 ribu di antaranya.
“Setiap objek yang bergerak melintas di orbit Bumi bisa sangat berbahaya,” tambah Esmant.
Asteroid yang sebesar gunung dan sedang melayang mendekati Bumi itu diberi nama 2014 UR116 dan ditemukan oleh Vladimir Lipunov, seorang profesor dari Universitas Negeri Moskow.
Ia bersama tim kecilnya, memang sudah lama memperhatikan pergerakan asteroid tersebut.
Lipunov mengaku bahwa pergerakan asteroid berdiameter tiga ratus tujuh puluh meter itu memang masih sulit ditebak, tapi bukan tidak mungkin bisa tiba di Bumi dengan ledakan yang cukup besar.
Pun begitu, dengan pergerakan seperti ini asteroid tersebut diperkirakan baru akan mendekati Bumi dalam beberapa dekade ke depan.
“Kami masih harus melacak pergerakan asteroid ini secara permanen, karena sedikit salah perhitungan bisa berdampak sangat fatal,” kata Lipunov dikutip dari Csmonitor, Selasa kemarin.
Menurut Roscosmos, badan antariksa Rusia, mereka memang sedang mengembangkan alat khusus untuk mendeteksi ancaman dari luar angkasa.
Hal ini demi mencegah insiden asteroid menabrak Bumi yang terjadi di desa Chelyabinsk pada Februari 2013 lalu.
Sejak pristiwa asteroid yang meledakan desa Chelyabinsk bulan Februari 2013 lalu, Rusia memang semakin berhati-hati terhadap pergerakan benda langit. Menurut Roscosmos, badan antariksa Rusia, mereka memang sedang mengembangkan alat khusus untuk mendeteksi ancaman dari luar angkasa.
Di bulan Oktober hingga November lalu saja, hujan meteor menghiasi angkasa yang bisa dilihat dari Bumi. Ada dua hujan meteor yang tampak, yaitu Orionids dan Northern Taurids.
Menurut data American Meteor Society, Orionids terlihat sejak 4 Oktober sampai 14 November lalu, dan masa puncak hujan meteor Orionoids yang jatuh pada 21 dan 22 Oktobe ada sekitar dua puluh meteor berwarna kuning dan hijau menghiasi langit per jamnya.
Orinoids merupakan sisa dari komet Halley yang berada di garis edar bumi saat mengelilingi matahari. Ia disebut Orionids karena terletak pada konstelasi Orion.
Sementara meteor Northern Taurids terpancar dari konstelasi Taurus yang tidak jauh dari gugus bintang Pleiades.
Northern Taurids akan aktif pada hingga 10 Desember ini. Dengan kecepatan tiga puluh kilometer per detik, masa puncak hujan meteor telah terjadi di bulan November lalu dan menghasilkan lima sampai sepuluh meteor berwarna kuning terang setiap jam.
Northern Taurids biasanya dapat terlihat sebelum tengah malam. Northern Taurids disebut sebagai “Bola Api Halloween” karena masa puncaknya yang sering terjadi di akhir Oktober.
Ada dua macam Taurids, yaitu Southern Taurids dan Northern Taurids. Keduanya pernah aktif dalam waktu yang bersamaan di tahun 2008. AMS meramalkan hal serupa mungkin akan terjadi di 2015 mendatang.
dari berbagai sumber