Cristiano Ronaldo gagal bergandengan tangan dengan Carlo Ancelotti untuk menjadikan dirinya sebagai “juara” karena tidak mencetak satu gol pun di ajang Piala Dunia Klub, yang berakhir Minggu dinihari WIB, 21 Desember 2014 di Maroko.
Real Madrid memenangkan laga terakhir di kompetisi “mini” itu dengan mengalahkan San Lorenzo dua gol tanpa balas hasil kreasi Sergio Ramos dan Gareth Bale.
Berlainan dengan Ronaldo, sang pelatih, Carlo Ancelotti akan tecatat sebagai manajer yang mampu menghadirkan atmosfir hebat untuk dua klub berbeda.
Sebelumnya, ketika melatih AC Milan, Ancelotti mengantarkan klub San Siro sebagai juara ke empat kali.
“Kali ini Don Carlo juga membawa Madrid juara untuk empat kalinya menyamai rekor Milan,” tulis “Marca,” Minggu, 21 Desember 2014.
Walau pun tanpa sebiji pun gol, Carlo Ancelotti menilai Ronaldo tetap punya kontribusi penting buat tim.
“Dia tetap punya kontribusi besar buat kami hingga bisa memenangi ini. Dia sudah mencetak banyak gol sebelumnya dan dia adalah pemain tim,” kata Ancelotti dilansir “Masrca,” Minggu, 21 Desember 2014.
“Dia tetap pemain terbaik kami (meski gagal mencetak gol di laga ini),” lanjut pelatih asal Italia tersebut.
Dinihari tadi, Madrid memastikan meraih gelar juara Piala Dunia Klub 2014 usai menundukkan raksasa Argentina San Lorenzo dua gol tanpa balas0 di laga final. Dua gol kemenangan Madrid dicetak Sergio Ramos dan Gareth Bale.
Ini merupakan trofi keempat Madrid sepanjang 2014. Keberhasilan ini membuat Ronaldo dan kawan-kawan dibanding-bandingkan dengan sejumlah klub elite Eropa yang pernah meraih prestasi yang sama.
“Kami tim yang fantastis, tapi mustahil membandingkan tim ini dengan tim lainnya dalam sepanjang sejarah sepakbola. Kami senang membuat kemenangan bersejarah ini, tapi kami akan terus melangkah dan menang lagi,” kata dia.
Kebahagiaan Madrid bertambah setelah Ramos yang mencetak gol krusial di dua laga, final dan semifinal, di ajang ini terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia Klub dengan meraih Sepatu Emas.
Pelatih Madrid, Carlo Ancelotti pun kini berharap kesuksesan timnya bakal berlanjut hingga akhir musim.
“Ini luar biasa, tak akan terlupakan. Kami senang bisa mengakhiri tahun dengan titel ini, tapi kami tak boleh berhenti, karena musim tak berakhir di sini,” ucap Ancelotti, sebagaimana dilansir Football-Espana, Minggu 21 Desember 2014.
“Kami ingin musim ini berakhir seperti musim lalu. Ini momen yang sangat bagus bagi kami. Saya senang bisa menjadi bagian dari klub, memenangi Liga Champions dan Piala Dunia Antarklub dalam setahun penuh saya di Madrid,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Ancelotti juga memuji penampilan bek El Real, Sergio Ramos, yang selalu tampil cemerlang di setiap laga menentukan. Seperti diketahui, pada semifinal dan final Liga Champions lalu, Ramos menyumbang gol. Dan, hal sama pun dilakukannya pada semifinal dan final Piala Dunia Antarklub.
“Saya harus menyebut Sergio Ramos dan berterima kasih atas golnya di semifinal dan final Liga Champions, juga di turnamen ini,” tutur pelatih asal Italia, yang sebelumnya membesut Juventus, AC Milan, Chelsea, dan PSG tersebut.
Dilansir Marca, keberhasilan ini membuat Madrid sukses menyamai torehan yang sudah dibukukan klub elite Italia, AC Milan. Baik Madrid dan Milan kini sama-sama sudah mengoleksi empat trofi juara.
Los Blancos sebelumnya sudah tiga kali memenangi trofi ini saat masih menggunakan format lama yang bernama, Piala Interkontinental. Dan keberhasilan Madrid dinihari tadi adalah yang pertama juara dengan format baru.
Madrid pertama kali juara pada 1960 kala menekuk Penarol dalam pertarungan dua leg. Trofi kedua Madrid datang pada 1998. Saat itu, mereka sukses menumbangkan perlawanan Vasco de Gama.
Dan trofi ketiga sukses mereka raih pada dua belas tahun lalu. El Real yang saat itu berjuluk Los Galacticos dan masih diperkuat Zinedine Zidane sukses menaklukkan Olimpia dalam laga yang digelar di Jepang.
Sementara itu, Milan empat kali memenangi trofi ini terjadi pada tujuh tahun lalu saat menekuk Boca Junior.
