close
Nuga Life

Inginkan Diet Sukses? Beralihlah ke Madu

Madu? Ya manis. So pasti, banyak orang menyukainya.

Tapi, dibalik manisnya, madu menyimpan zat penyembuh yang dahsyat, di samping bisa menjadi asupan untuk menyukseskan diet.

Diet? Ya madu mampu menjadi salah satu pilihan paling pas untuk menyukseskan program diet Anda.

Selain memiliki kandungan alami yang sangat baik bagi tubuh seperti antioksidan, vitamin C, vitamin B, anti-bakteri, dan lain sebagainya, madu juga a dapat membantu menurunkan berat badan.

Berdasarkan penelitian, anda bisa menurunkan berat badan beberapa kilogram dalam waktu tiga minggu dengan mengkonsumsi satu sendok madu sebelum tidur.

Mike McInnes, pendiri diet madu, seperti yang dilansir dari laman situs, “Health Me Up,”mengatakan bahwa atlet yang mengkonsumsi makanan tinggi fruktosa seperti madu diketahui dapat membakar lebih banyak lemak dalam tubuhnya serta juga membantu meningkatkan kadar staminanya.

Madu bekerja sebagai bahan bakar untuk hati dan menghasilkan glukosa. Glukosa tersebut membuat kadar gula otak menjadi tinggi dan memaksanya melepaskan hormon pembakaran lemak.

Apabila ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari diet madu, anda hanya perlu mengganti asupan gula dengan madu.

Selain itu, anda juga dianjurkan untuk mengkonsumsi tiga sendok madu dengan air hangat setiap malam sebelum tidur. Kombinasikan hal tersebut dengan olahraga rutin setidaknya tiga kali dalam seminggu dan anda akan menyaksikan penurunan berat badan yang cukup signifikan.

Menurut McInnes, sebagian besar dari kita berupaya keras untuk menurunkan berat badan sebab kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan olahan dan gula.

Saat kita mengkonsumsi madu sebelum tidur, tubuh akan membakar lebih banyak lemak selama jam-jam awal tidur.

Ketika mengganti asupan gula dengan madu, anda akan menyeimbangkan sinyal otak yang sering memaksa anda untuk mengkonsumsi makanan-makanan manis.

Untuk itu hindari penambahan gula pada minuman favorit anda seperti teh. Sebagai gantinya, gunakan madu dalam teh, kopi, sereal, atau bahkan masakan kesukaan anda.

Jauhkan junk food sebab ia adalah makanan olahan yang tinggi akan kalori. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan sepenuhnya dari diet madu, maka hindarilah mengkonsumsi junk food.

Juga jangan dekati nasi putih dan tepung putih yang dimurnikan dalam bentuk pasta putih bisa menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah.

Sebagai gantinya pilihlah tepung gandum karena bahan makanan yang terbuat dari gandum tidak hanya baik untuk pencernaan namun juga dapat membuat kenyang dalam waktu yang lama.

Selain untuk diet, manfaat kesehatan dari madu memang sungguh luar biasa, yakni memiliki sifat antibiotik, antibakteri, antivirus, antijamur, dan lain sebagainya.

Sebuah tinjauan baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Molecules mencoba mengidentifikasi bagaimana madu bekerja untuk mengatasi berbagai jenis kanker.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa flavonoid dan asam fenolat adalah senyawa utama dalam sifat anti-kanker pada madu.

Sebagian besar flavonoid dalam madu adalah fitoestrogen, yang berarti senyawa tersebut mudah berikatan dengan reseptor estrogen, berpotensi meningkatkan pengaruh positif yang flavonid miliki pada kanker reseptor estrogen positif.

Selanjutnya, beberapa madu dapat menargetkan sel-sel kanker secara selektif dalam “sitotoksisitas selektif ”, di mana sel-sel kanker dibunuh, namun sel sel-sel sehat di dekatnya tetap hidup dan tersisa sendirian.

Sifat anti-kanker Madu ini telah berada di bawah mikroskop selama bertahun-tahun.

Penelitian telah menghubungkannya ke hasil positif dalam berbagai bentuk kanker termasuk hati, usus, prostat, kandung kemih, endometrium, kulit, serviks, paru-paru, mulut, tulang, dan karsinoma sel ginjal.

“Madu merupakan produk alami yang menunjukkan efek potensial dalam menghambat atau menekan perkembangan dan laju dari tumor dan kanker.”

Sifat antiproliferatif, antitumor, dan antikankernya dimediasi melalui mekanisme yang beragam, termasuk penangkapan siklus sel, aktivasi jalur mitokondria, induksi mitokondria luar membran permeabilisasi, induksi apoptosis, modulasi stres oksidatif, ameliorasi peradangan, modulasi sinyal insulin, dan penghambatan angiogenesis pada sel kanker.

Madu sangat selektif terkait sitotoksik dalam membunuh sel terhadap sel tumor atau kanker ketika sedang non-sitotoksis pada sel-sel normal.

Hal ini dapat menghambat cancerogenesis dengan memodulasi atau mengganggu proses-proses molekuler atau peristiwa inisiasi, promosi, dan tahap perkembangan.

Oleh karena itu, madu dapat dianggap sebagai agen antikanker yang potensial dan menjanjikan yang menjamin penelitian lebih lanjut baik secara penelitian eksperimental atau klinis.”

Para peneliti mulai memahami banyaknya manfaat anti-kanker pada madu yang potensial. Namun sebagaimana yang dipelajari, hal itu menjadi jelas bahwa makanan penyembuh alami ini bisa berperan sangat baik dan efektif sebagaimana halnya pada pengobatan konvensional seperti kemoterapi.