Movistar Yamaha tak bisa mengandalkan Valentino Rossi di balapan musim depan dan berikutnya dan berencana “membuang” sang “the doctor” usai kontraknya berakhir di musim 2018.
Langkah Yamaha, kini, seperti ditulis “speedweek,” Selasa, 08 November 2016, adalah meningkatkan kemampuan motornya.
“Yamaha tak bisa lagi sekadar mengandalkan Valentino Rossi untuk merebut gelar juara,” tutur Carlos Pernat, bekas manajer Rossi, yang kini menangani pebalap-pebalap Italia lain seperti Andrea Iannone.
“Pada titik ini, Yamaha perlu untuk bekerja-keras dan meningkatkan kemampuan teknik, mempertimbangkan bahwa mereka belum memenangi balapan apapun setelah GP Barcelona awal tahun ini,” kata Pernat
“Ada sepuluh seri balapan yang gagal dimanfaatkan manufaktur asal Jepang ini untuk mencapai puncak: rekam jejak negatif yang nyaris jarang terlihat dalam sejarah mereka.”
Pernat kemudian menegaskan bahwa masalah ini tak mungkin diselesaikan hanya dengan mengandalkan kemampuan pebalapnya semata.
“Valentino Rossi tak mungkin selalu menambal kekurangan itu, dan demikian pula dengan kedatangan pebalap baru Maverick Vinales,” kata Pernat.
Selain berkomentar soal Rossi dan Yamaha, Pernat juga memberikan penilaiannya terhadap Andrea Dovizioso.
Menurutnya, Dovizioso adalah pebalap cerdas yang akan disenangi teknisi karena selalu memberikan saran perkembangan mesin.
“Andrea juga termasuk segelintir pebalap yang bisa mengatur balapan seperti yang lainnya. Di GP Malaysia, lima putaran sebelum garis finis, ia mampu mengimplementasikan strateginya dengan hebat.”
“Talenta seperti itu terkadang bisa menjadi kelemahan karena memenangi Grand Prix terkadang membutuhkan sentuhan kegilaan yang bisa membuat Anda mengalahkan para pesaing.”
Berlainan dengan pendapat Pernat, sang maestro, Valentino Rossi, justru mengungkapkan lomba MotoGP musim mendatang akan sangat menarik sejak awal karena ramainya perpindahan pebalap yang terjadi.
Setelah GP Valencia usai, MotoGP bakal menggelar tes resmi di tempat yang sama.
Pada tes ini, sejumlah pebalap yang bakal berganti kostum musim depan seperti Andrea Iannone, Jorge Lorenzo, dan Maverick Vinales bakal menjajal tunggangan baru mereka.
“Saya rasa musim baru sudah dimulai pada hari Selasa mendatang setelah GP Valencia. Momen tersebut sangat menarik karena kita akan melihat beberapa hal baru seperti Lorenzo dengan Ducati dan Iannone dengan Suzuki,” kata Rossi seperti dikutip dari Crash.
Perpindahan besar memang terjadi untuk musim depan. Lorenzo hijrah ke Ducati, Iannone berpindah ke Suzuki, dan Vinales mengisi posisi Lorenzo di Yamaha.
Rossi yakin persaingan bakal makin ketat dengan peta kekuatan baru yang ada di musim ini.
“Bagi kami, tes di Valencia juga sangat penting dan kami berharap sudah bisa menguji motor baru yang bakal kami gunakan musim depan.”
“Tes Valencia sangat penting, seperti halnya tes di Sepang akhir bulan November. Kami harus tahu apakah motor kami berada dalam jalur yang tepat untuk menghadapi kompetisi musim depan,” tutur Rossi.
Rossi sendiri selalu jadi runner up dalam tiga musim terakhir MotoGP.
Kontrak Rossi dengan Yamaha berakhir usai musim 2018 dan diyakini tak akan lagi membalap saat usianya sudah menginjak sangat gaek.
Sementara itu, laman situs “motorsports,” mengungkapkan data insiden sepanjang musim ini hingga setelah GP Malaysia di Sepang akhir bulan lalu
Menurut “motorsports,” sudah lebih dari seribu insiden pebalap yang jatuh dalam ajang balap motor yang dikelola Dorna tersebut.
Itu adalah kali pertama jumlah insiden jatuh dan termasuk latihan bebas dan kualifikasi di tiga kelas.
Di antara seribu insiden jatuh tersebut, pebalap veteran Valentino Rossi ternyata merupakan pebalap utama yang paling sedikit alami insiden jatuh.
Hingga akhir GP Malaysia, ia tercatat hanya mengalami insiden jatuh sebanyak empat kali.
Kemudian pebalap Yamaha Tech3 Alex Lowes, dan rekan Rossi di musim depan pebalap Suzuki Ecstar Maverick Vinales berada di urutan selanjutnya. Lowes dan Vinales tercatat mengalami insiden jatuh sebanyak lima kali hingga setelah GP Malaysia.
Adapun juara di GP Malaysia lalu, Andrea Dovizioso berada di tempat ketiga yaitu sebanyak enam kali.
Sementara itu pebalap utama di MotoGP yang paling banyak terlibat dalam insiden jatuh adalah Pebalap Marc VDS, Jack Miller, dan pebalap LCR Honda Cal Crutchlow.
Kedua pebalap itu tercatat mengalami insiden jatuh sebanyak 24 kali sepanjang musim ini.
Mereka disusul sang juara dunia, Marc Marquez, yang jatuh sebanyak 16 kali sepanjang musim ini hingga GP Malaysia lalu.
Di kelas MotoGP sendiri total insiden jatuh sepanjang musim ini adalah dua ratus tujuh puluh lima kali.
Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan di kelas Moto2 dan Moto3 .
Lebih sedikitnya jumlah insiden jatuh di MotoGP itu menunjukkan tingkat kematangan pebalap dibandingkan dua kelas di bawahnya.
Meningkat pesatnya jumlah insiden pebalap jatuh hingga satu seri tersisa di Valencia pada tahun ini sebagian besar dipengaruhi faktor eksternal.
Perubahan aturan teknik yang diperkenalkan otoritas MotoGP membuat para pebalap dan tim masih beradaptasi seraya berkompetisi.
Kemudian kembalinya Michelin sebagai penyuplai tunggal ban untuk MotoGP juga berandil besar atas jumlah insiden jatuh yang berlipat sepanjang tahun ini.