Sony tak mau ketinggalan, dan mulai menggarap segmen game mobile.
Judul pertama game mobile Sony adalah Everybody’s Golf yang dirilis untuk platform Android dan iOS.
Game ini untuk sementara baru bisa dinikmati pengguna di Jepang.
Seperti ditulis situs resmi Everybody’s Golf, pengguna kini mulai bisa mendaftar untuk mendapatkan “Everybody’s Golf” versi mobile.
Game ini sebelumnya populer di platform PlayStation sejak dua puluh tahun silam
Belum diketahui kapan tepatnya game mobile pertama Sony ini bisa diunduh.
Ditulis The Wall Street Journal, hari ini, Selasa, 06 Juni, layaknya game mobile lain, Everybody’s Golf bisa diunduh gratis dan bakal menggunakan mekanisme in-app purchase untuk mencari pendapatan.
Sony bakal memungut biaya dari pengguna yang ingin mendandani karakter pemainnya dengan baju atau peralatan tertentu.
Game mobile menjadi bagian dari fokus Sony di tahun ini.
Perusahaan induk PlayStation, yakni Sony Interactive Entertainment sampai membuat anak perusahaan baru khusus untuk menangani game mobile ini, yakni ForwardWorks.
Hingga Maret tahun depan, ForwardWorks mengataan bakal merilis empat atau lima judul game mobile, seperti Arc the Lad, Wild Arms, Disgaea, dan DASH!.
Langkah Sony ini mengikuti jejak Nintendo yang mulai melisensi game-game konsolnya ke platform mobie, seperti Pokemon Go dan Super Mario Run.
Belum ada pernyataan dari Sony, kapan mereka mulai menerapkan strategi barunya ini ke pasar di luar Jepang.
Sebelumnya, Sony mengungkapkan akan mengurangi fokusnya di bisnis smartphone.
Raksasa elektronik Jepang itu akan fokus pada tiga hal, yakni software konsol game PlayStation, headset VR, dan game mobile.
Rencana fokus Sony di konsol PayStation memang tidak mengherankan.
Divisi bisnis PlayStation menyumbang pendapatan terbesar bagi Sony pada tahun lalu.
Konsol PlayStation 4 sendiri mencatat penjualan lima puluh juta unit pada Desember tahun lalu lalu, semenjak pertama kali dijual
Hingga akhir tahun ini, PS4 diprediksi bakal terjual sebanyak tujuh puluh delapan juta unit.
Untuk headset VR, Sony menginginkan agar perangkat tersebut tidak hanya digunakan untuk gaming, melainkan juga di luar itu.
Hal ini sejalan dengan pernyataan CEO Kaz Hirai awal tahun ini yang ingin menyatukan teknologinya ke area hiburan yang lain.
Sementara untuk game mobile, Sony ingin membuat kesempatan baru melalui konten mobile di area Jepang dan Asia.
Langkah Sony ini tampaknya mengikuti jejak Nintendo, yang sukses menjual lisensi beberapa judul game-nya ke platform mobile, seperti Pokemon Go dan Super Mario Run.
Akan lebih banyak lagi hak kekayaan intelektual Sony, termasuk judul-judul game, yang bakal dibisniskan.
Belum diketahui bagaimana skema bisnis Sony dalam merilis judul-judul game mobile, atau juga mengembangkannya ke semua negara.
Mobil tanpa sopir atau dikenal dengan swa-kemudi, yang dikembangkan oleh sejumlah perusahaan teknologi dibekali aneka macam sensor untuk membantu dalam pengenalan lingkunan sekitar, termasuk sensor kamera untuk membantu melihat hal-hal seperti rambu lalu-lintas.
Sensor kamera standar biasanya mengalami masalah flicker apabila melihat lampu LED karena perbedaan interval scanning sensor dan nyala lampu, seperti yang terjadi apabila sebuah kamera diarahkan ke layar televisi.
Masalah ini coba diatasi oleh Sony lewat sebuah sensor CCD baru bernama IMX390. Teknologi anti-flicker pada sensor tersebut diklaim bisa menangkap gambar rambu-rambu yang dilengkapi lampu LED dengan jelas.
Dengan “mata” yang dibekali sensor Sony IMX390 mobil swa-kemudi pun bisa diklaim bisa “melihat” sekelilingnya -terutama rambu-rambu- dengan lebih akurat.
Sensor yang bersangkutan turut dibekali teknologi HDR untuk memperluas tangkapan rentang tonal sehingga mobil tetap mampu melihat jalan saat kondisi kontras tinggi.
Misalnya, ketika memasuki atau keluar dari terowongan di siang hari.
Kemampuan tersebut penting untuk mobi swa-kemudi supaya bisa mengendalikan diri dengan benar di segala situasi.
Selama ini biasanya sensor kamera untuk mobil hanya menyediakan salah satu teknologi saja, HDR atau anti-flicker..
