Seks normal?
Lantas ada patokannya berapa kali sehari, seminggu dan sebulan?
Jawabannya, menurut para ahli, tak ada patokannya.
Ada pasangan yang melakukan hubungan intim sebanyak dua hingga tiga kali seminggu dan ini normal.
Ada juga yang kurang dari itu, ini juga normal.
Ada yang suka gaya misionaris, dan ada yang suka woman on top. Semua normal, selama kedua belah pihak yang terlibat suka dan puas.
Rutinitas dan kemampuan seksual seseorang akan berubah seiring bertambahnya usia. Ini juga normal.
“Tidak semua perubahan itu buruk atau pertanda ada yang salah dengan Anda,” kata Andrew Siegel, MD, spesialis urolog di Bergen County, N.J. Almost.
Bagi Anda, para pria, penting untuk mengetahui perubahan apa yang biasanya terjadi di usia empat puluhan hingga lima puluhan tahun.
Ini agar Anda tidak panik dan menganggap Anda menderita kelainan saat perubahan itu terjadi.
Banyak perubahan yang akan Anda alami di saat usia bertambah, adalah sesuatu yang sebenarnya normal secara medis.
Namun, yang normal secara medis, belum tentu diterima oleh pasangan maupun diri Anda sendiri sehingga mungkin Anda harus melakukan sesuatu terhadap perubahan itu.
Misalnya, kala Anda mungkin tidak bisa ereksi secepat dulu lagi. Atau Anda mungkin perlu lebih banyak foreplay untuk bisa terangsang.
Atau mungkin ereksi Anda tidak selama dulu, atau Anda tidak bisa memertahankan ereksi sampai klimaks.
Isu-isu ini disebut disfungsi ereksi atau dikenal dengan sebutan DE.
Kasus DE menjadi lebih umum sejalan dengan usia.
Seringkali, penyebabnya adalah berkurangnya aliran darah yang menuju ke penis Anda. Atau kemampuan tubuh Anda memroduksi hormon testosteron, berkurang.
Kondisi kesehatan seperti diabetes, depresi, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan kemungkinan mendapatkan ED.
Kadang-kadang obat yang Anda minum untuk mengatasi atau meringankan kondisi-kondisi kesehatan tersebut, juga menimbulkan masalah.
“Banyak pria di usia lebih dari empt puluhan mengalami orgasme yang melemah dan cairan yang dikeluarkan lebih sedikit,” kata Siegel.
Salahkan perubahan pada tubuh Anda.
Misalnya, pelemahan otot dasar pelvik dapat membuat masalah ejakulasi.
Libido yang turun dapat menjadi masalah antara Anda dan pasangan.
Setelah bertahun-tahun kehidupan seks Anda cukup membara, kurangnya libido terasa seperti kehilangan suatu bagian yang penting dari diri mereka.
Mengapa hal ini terjadi?
“Tingkat testosteron lebih rendah , bisa meredam keinginan berhubungan seks” kata Michael Krychman, MD, dokter kebidanan.dan kandungan dan seorang terapis seks.
Makanya temukan cara untuk bersantai. Semakin stres Anda, semakin kecil kemungkinan Anda untuk berpikir tentang seks – dan itu bisa membuat Anda tidak mood.
Hormon stres menutup pembuluh darah yang memperburuk DE. Yoga, meditasi, berlibur dan bersantai akan bisa membantu Anda rileks dan mengurai stres.
Pria yang aktif secara fisik memiliki problems seks yang lebih sedikit dibanding pria yang tidak aktif.
Ini karena olahraga dapat meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh Anda, termasuk penis.
Anda mungkin berpikir dari kegel adalah latihan bagi perempuan, tetapi laki-laki harus melakukannya juga. Kegel memperkuat otot-otot dasar panggul Anda dan ini penting untuk seks, jelas Siegel.
Berhubungan seks bukan hanya kegiatan menyenangkan bagi pasangan suami istri, tetapi juga menyehatkan.
Sejumlah penelitian menunjukkan, setidaknya ada lima manfaat berhubungan seks bagi kesehatan pria maupun wanita.
Penelitian menunjukkan, berhubungan seks dengan orang yang kita cintai dapat meningkarkan suasana hati menjadi lebih naik.
Menurut peneliti, bercinta dan orgasme merangsang prpduksi hormon endorfin yang bisa meningkatkan kesenangan.
Selain itu ada hormon oksitosin yang membuat seseorang lebih murah hati pada pasangannya dan membuat tidur lebih tenang.
Pelepasan oksitosin bisa terjadi saat berpelukan, setidaknya selama dua puluh menit.
Menurut peneliti, wanita menghasilkan hormon ini empat kali lebih banyak dibanding pria. Psikolog Amerika Gordon Gallup pernah meneliti tiga ratus wanita yang aktif berhubungan seks dan tidak.
Hasilnya, wanita yang aktif lebih sedikit kemungkinannya mengalami depresi dibanding yang tidak.
Studi lainnya di Queens University di Belfast menunjukkan, melakukan hubungan seks tiga kali dalam seminggu dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
Menurut ahli, laki-laki berisiko terkena serangan jantung saat bercinta adalah tidak benar.
Profesor Peter Weisberg, direktur medis dari sebuah Yayasan jantung di Inggris mengatakan, tidak ada bukti laki-laki yang teratur berhubungan seks pada usia 40-50 tahun berisiko sakit jantung.
“Seks adalah bentuk lain dari latihan fisik,” kata Dr Graham Jackson, konsultan ahli jantung di Rumah Sakit Guy & St Thomas.
Rutin berhubungan seks juga meningkatkan kemungkinan seseorang untuk hidup lebih lama.
Penelitian menunjukkan, pria yang berhubungan seks kurang dari satu kali dalam sebulan memiliki dua kali lipat risiko kematian prematur, dibandingkan mereka yang berhubungan seks dua kali seminggu.
“Aktivitas seksual tampaknya memiliki efek perlindungan pada kesehatan pria, ” kata Dr Brewer.
Peneliti menduga hal ini terkait dengan efek dari hormon utama seks, DHEA atau dehydroepiandroterone, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Seorang ginekolog Dr Gillian Lockwood mengungkapkan, berhubungan seks juga dapat meningkatkan kesuburan.
Menurut dia, sering berhubungan seks lebih baik dibanding tidak.
Peneliti menemukan, pria yang ejakulasi hamoir setiap hari bisa menurunkan kerusakan DNA sperma sebanyak dua belas persen.
Menurut dia, bagi pria yang jumlah spermanya sedikit, semakin sering berhubungan seks maka semakin baik kualitas spermanya.