Harga emas global ditutup naik dengan penguatan cukup tinggi pada perdagangan Rabu malam waktu New York atau Kamis pagi WIB, 08 Oktober 2015, karena adanya dukungan harga komoditas lainnya seperti minyak.
Pada beberapa sesi sebelumnya, di hari yang sama, emas gagal memperpanjang keuntungan akibat munculnya ekspektasi bahwa The Fed berpotensi akan menunda kenaikan suku bunga setelah rilis laporan pekerjaan yang mengecewakan.
Berlainan dengan kondisi di New York, harga emas turun di sesi Asia pada hari Kamis ketika pasar China kembali dibuka setelah hari libur nasional.
Sementara itu harga emas dalam negeri yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, pagi ini, pada pembukaan sesi penjualan Kamis, 08 Oktober 2015, terjerembab hingga Rp 5.000 per gram dan berada di posisi Rp 577.000 per gram.
Tidak hanya harga jual, harga pembelian kembali atau dikenal dengan buyback emas Antam juga turun sebesar Rp 4.000 per gram
Harga emas di divisi Comex untuk pengiriman Desember naik karena penguatan harga minyak yang memimpin kenaikan untuk sektor komoditas.
Selain itu, World Gold Council juga melaporkan kalau bank sentral menambah empat puluh tujuh metrik ton emas untuk cadangan pada Agustus 2015 setelah menambah cadangan sekitar enam puluh dua ton pada Juli.
Bank sentral Rusia dan China juga mencatatkan pembelian terbesar untuk emas.
Saat ini pasar modal dan keuangan global relatif tenang seiring bursa saham China libur yang sempat rehat untuk memperingati libur Golden Week.
Banyak pelaku pasar meragukan apakah volatilitas pasar modal dan keuangan global masih relatif tenang usai pembukaan bursa saham China.
Mengutip laman Kitco, Kamis, harga emas menyentuh level tertinggi dalam dua minggu ini, dan momentum kenaikan harga emas akan berlanjut bila level support tetap terjaga.
Sedangkan pada perdagangan sehari sebelumnya, Rabu waktu setempat, harga emas kemungkinan menguat dalam jangka pendek.
Investor akan menunggu rilis dari meeting minute dari pertemuan The Fed bulan September pada hari Kamis untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai apakah bank sentral AS akan menaikkan suku bunga jangka pendek sebelum akhir tahun.
Harga emas tertekan jika dan ketika the Fed AS akan mulai menaikkan suku bunga.
The Fed terus berbicara bahwa suku bunga akan naik pada akhir tahun ini, dengan potensi kenaikan suku bunga mungkin maksimal dua puluh lima basis poin yang akan membuat suku bunga riil masih negatif dimana ada sedikit kemungkinan suku bunga akan berlanjut dinaikkan kecuali ekonomi AS mulai menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan.
Kenaikan suku bunga akan dipandang bearish oleh emas yang sedang berjuang untuk bersaing dengan investasi yang memberikan hasil tinggi ketika suku bunga dinaikkan.
FOMC terus mengindikasikan akan menaikkan suku bunga ketika ekonomi AS meningkat secara signifikan tetapi keprihatinan dari headwinds yang signifikan dari pelemahan ekonomi di Cina dan ekonomi global dapat menahan pertumbuhan domestik.
The Fed sangat mengharapkan inflasi yang berpotensi akan mengurangi daya beli ketika perlambatan ekonomi global masih terus menjadi sorotan pelaku pasar.
Perhatikan, ketika mata uang diserang inflasi atau hingga hiperinflasi maka investor akan segera mencari investasi yang safe haven seperti emas.
Sehari sebelumnya Rabu WIB, harga emas dunia, ditutup naik tipis. Kenaikan harga emas kali ini tertinggi dari kondisi lebih dari satu pekan terakhir. Investor memperkirakan suku bunga akan tetap rendah dalam beberapa waktu ke depan.
Data ekonomi yang lemah, juga laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang masih belum baik memberikan dukungan pad naiknya harga emas.
Emas naik pada awal perdagangan Selasa setelah ada laporan yang menunjukkan defisit perdagangan Amerika Serikat melonjak hampir 16 persen pada Agustus 2015, karena penguatan dolar.
Laporan ini juga memberikan kemungkinan yang lebih karena ditundanya kenaikan suku bunga the Fed.
“Sentimen terhadap emas meningkat pada dua minggu terakhir,” ujar Pendiri dan kontributor Goldforecaster, Julian Phillips seperti dikutip dari Marketwatch.
“Perubahan besar terjadi pada Jumat lalu, saat ketenagakerjaan AS membuang optimisme bahwa suku bunga AS akan naikk tahun ini,” imbuhnya.
“Persepsi saat ini adalah ekonomi global atengah turun dan berpotensi untuk menurunkan ekonomi AS juga,” katanya.
Harga emas yang merangkak naik juga mengambil keuntungan dari pelemahan dolar.
Berlainan dengan kondisi pasar global, di perdagangan domestik, harga emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, hari ini, Kamis, 08 Oktober, 2015, justu limbung dan turun Rp5.000 per gram ke posisi Rp572.000 per gram dari sebelumnya Rp577.000 per gram.
Seperti dikutip dari Logammulia, harga pembelian kembali atau buy back juga mengalami penurunan Rp 4.000 per gram.