Kombinasi bentuk dan warna kursi di dalam satu ruangan dapat memberikan kepribadian tersendiri pada ruangan tersebut. Menggunakan berbagai furnitur juga sebenarnya lebih hemat lantaran Anda tak perlu lagi membeli furnitur baru.
Berikut ini saran beberapa desainer mengenai cara mudah memadupadankan bermacam kursi di dalam rumah. Salah satunya kita bisa belajar dari rumah milik arsitek Julien De Smedt.
De Smedt menggunakan kursi dari Ikea Urban dan kursi meja makan Hee Welling untuk Hay. Sang arsitek tidak segan memadukan kursi-kursi hasil produksi massal dan karya desainer untuk rumahnya.
Kursi-kursi itu tidak hanya berbeda bentuk, namun juga berbeda warna. Untuk ruang makan berdinding putih, berplafon dan berlantai abu-abu, De Smedt berani menggunakan warna oranye, hijau, putih, dan abu-abu.
Cara lainnya Anda bisa mengikuti trik dari desainer Tom Givone. Givone mengatakan, bahwa memadukan barang-barang kuno dan moderen merupakan salah satu jalan sukses membuat ruangan tidak membosankan.
“Harapannya adalah mengkombinasikan elemen kuno dan moderen dalam suatu cara yang bisa meningkatkan keindahan masing-masing barang dengan mengontraskannya satu sama lain,” ujar Givone.
Desainer dan pemilik rumah terkadang punya ide yang sama mengenai solusi mendesain. Kali ini, pemilik rumah bernama Susanna mengungkapkan pada Dwell bahwa dia punya kriteria tersendiri dalam mengatur ruang makan.
Susanna mengaku lebih suka menggunakan berbagai jenis kursi di ruang makannya. Dengan cara ini, tamu dan keluarganya bisa memilih sendiri kursi atau cara duduk kesukaan mereka.
Jika biasanya kursi di ruang makan memiliki sandaran, Susanna memastikan salah satu kursi di ruang makannya memiliki bentuk berbeda (seperti bench atau tempat duduk yang biasa ada di taman, tanpa sandaran punggung).
Para desainer sepakat bahwa kursi bisa menjadi penyatu yang efektif ruangan kosong Meski memiliki bentuk berbeda, warna kursi yang sama membuat kumpulan kursi tersebut tampak serasi.
Ccobalah meniru tata kursi dengan paduan warna yang ada di dalam ruangan sehingga furnitur tidak tampak janggal. Dwell menampilkan sebuah apartemen di Los Angeles yang diisi oleh paduan ekletik berbagai furnitur.
Di dalam apartemen itu tidak hanya bentuk furniturnya yang berbeda-beda. Warnanya pun sangat berbeda. Hanya, warna furnitur tersebut mengulang kembali warna dinding apartemen serta berbagai aksesori di dalam apartemen.
Architect Architect menjawabnya dengan menyediakan halaman terbuka di tengah-tengah rumah dan menyediakan tempat duduk di sepanjang tepi jendela (bench). Para tamu bisa memilih duduk ke arah dalam atau ke arah luar ketika acara berlangsung. Langkah yang diambil para arsitek juga membuat penghuni rumah beserta tamunya menikmati sorotan sinar matahari hangat.
“Halaman luar ruangan terasa seperti sebuah ruangan, dengan tempat duduk di dua sisi, dan sebuah perapian yang memungkinkan pembuatan acara pada sore hari dingin,” ujar James.
Pada awalnya, perapian yang ada di luar ruangan tersebut merupakan bagian dari kamar mandi. Setelah dirobohkan, akhirnya perapian tersebut justeru menjadi salah satu daya tarik ketika mengadakan acara luar ruangan. Selain itu, batu bata ekspos juga menarik perhatian di area halaman terbuka ini.
Batu bata ekspos memiliki warna dan ukuran berbeda. Masing-masing batu bata juga punya karakteristik tersendiri.
“Beragam dalam warna, ukuran, dan ketidaksempurnaan, jadi ada karakter sungguhan dan sejarah dalam tiap batu bata dan menyatukannya menciptakan campuran menarik,” imbuh James.
sumber : dwell, houzz dan apartemenhome