Dani Pedrosa belum bisa memahami kenapa harus jatuh dua kali di Sirkuit Sepang, MotoGP Malaysia, Minggu sore WIB, 26 Oktober 2014, yang menyebabkannya gagal menyelsaikan balapan dan harus tersingkir dari perebutan posisi dua dari saingannya, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Pedrosa sulit menjelaskan apa yang menyebabkan ia terjatuh dua kali di Sepang.
Mengawali balapan, Pedrosa melakukan start bagus dengan berada di depan Jorge Lorenzo sesaat setelah memasuki tikungan pertama. Nahas baginya yang harus terjatuh di tikungan terakhir, beruntung rider berjuluk The Little Spaniard itu bisa melanjutkan balapan dari posisi buncit.
Berhasil naik menyusul hingga menempati urutan kesebelas, Pedrosa lagi-lagi terjatuh juga saat melahap sebuah tikungan dan mengakhiri tren positifnya di Sepang dalam dua tahun terakhir.
“Insiden pertama saya tidak mengerti apa yang salah dari saya, itu baru memasuki lap kedua dan saya belum memacu motor dengan maksimal. Saat Lorenzo menyalip, saya coba menempelnya dan boom! Saya kehilangan cengkraman di ban depan. Saya tidak tahu mengapa,” tutur Pedrosa kepada Crash, Senin, Senin, 27 Oktober 2014.
“Saya memulainya kembali secara perlahan, lalu hal yang sama terjadi kembali. Kami memeriksa data dan seperti yang sama bilang, saya tidak melakukan kesalahan,” tambahnya.
Pedrosa juga berujar bahwa apa yang terjadi kepadanya di Sepang merupakan hal aneh. Meski demikian, ia yakin bahwa ada sesuatu yang salah menjadi penyebab dua insiden tersebut terjadi, tak lupa ia meminta maaf kepada segenap kru yang telah memberikan dukungan kepadanya.
“Mungkin lintasan berada dalam kondisi yang berbeda, tetapi normalnya saya memiliki firasat saat sudah mencapai limit performa, namun kali ini semua berjalan biasa saja. Tentu kondisi lintasan bisa berpengaruh karena waktu tempuh yang sedikit lebih lamban dari latihan bebas,” tuntasnya.
Tidak hanya Pedrosa merasakan sulitnya membalap di Sepang, Juara seri MotoGP Malaysia 2014, Marc Marquez mengakui bahwa tidak mudah menaklukan sirkuit Sepang. Bahkan rider Honda Repsol itu menyebut sirkuit kebanggaan Negeri Jiran itu menuntut fisik yang sangat prima.
“Tadi benar-benar balapan yang sulit, khususnya untuk ketahanan fisik para riders. Apalagi saya membuat kesalahan di belokan pertama saat memulai balapan,” ujar Marquez kepada Crash..
Kesalahan yang ia buat memang harus dibayar dengan kerja ekstra keras Marquez di lap-lap awal. Akan tetapi dalam waktu kurang dari satu lap Marquez sudah berada di posisi lima besar sebelum kembali mendekat dengan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi. Ia juga tertolong dengan terjatuhnya Dani Pedrosa.
“Saya telat melakukan pengereman dan bergerak melebar, sempat bersentuhan dengan Jorge Lorenzo, lalu saya kehilangan posisi di depan. Pada dua lap awal saya terus menekan untuk mendekat dengan riders Yamaha dan setelahnya saya mendinginkan motor, rem, dan ban,” lanjut Marquez.
“Pada tujuh lap terakhir, saya mencoba mengerahkan taktik yang biasa saya gunakan karena di Australia saya mencoba sesuatu yang berbeda dan gagal! Saya coba menyalip mereka Rossi dan Lorenzo, cuaca panas memang menyulitkan tetapi saya berhasil menyamai rekor Mike Doohan,” tuntasnya.