Anda percaya pil keperkasaan bisa menyelesaikan persoalan ranjang Anda? Jangan percaya. Pil keperkasaan itu “racun” bagi lelaki. Ia bisa “membunuh” keperkasaan itu sendiri.
Lantas kenapa masih banyak orang yang masih menganggap obat “kuat” sebagai solusi atas semua masalah di atas ranjang. Mereka mengira semua itu hanyalah permasalahan secara fisik. Padahal, ada juga yang mengalami disfungsi ereksi karena masalah psikologis.
“Obat “kuat” dapat menimbulkan sugesti di kepala penggunanya. Mereka merasa obat tersebut berkhasiat padahal itu hanya ada di pikiran mereka. Akibatnya, tak jarang, mereka mengalami adiksi terhadap obat-obat itu.
Celakanya, konsumsi obat yang mengandung sildenafil itu mereka dapat tanpa bimbingan dokter. Ketergantungan pada obat kuat akan membuat pria menjadi lebih tidak manusiawi.
Selain itu, bisa menyebabkan masalah lain, yaitu ketergantungan menonton film porno. Yang lebih parah adalah dapat memengaruhi keintiman dengan pasangan.
Kepercayaan diri pria pun dapat tergerus karena terlalu sering mengonsumsi obat kuat. Mereka jadi meragukan kemampuan dirinya sendiri.
Pria cenderung melakukan pemboikotan terhadap diri sendiri. Mereka yang pernah gagal berereksi dan pernah mencicip khasiat obat kuat cenderung berpikir tidak akan berhasil tanpa konsumsi pil biru itu.
Bila memang kesulitan memerangi adiksi itu, sangat sangat disarankan memeriksakan diri ke seksolog.
Memang tak mudah bagi seseorang mendatangi dokter kalau terjadi masalah pada keperkasaannya. Banyak kaum pria yang lebih terobsesi untuk menggunakan beberapa cara untuk menemukan kepuasan. Salah satu cara tersebut adalah dengan mengkonsumsi Viagra atau di tanah air terkenal sebagai Pil biru.
Pil biru memang menawarkan keperkasaan kaum adam di atas ranjang. Pil ini dapat dengan mudah ditemukan di toko obat kuat di pinggir jalan.
Banyak kaum pria yang percaya, dengan menggunakan pil biru ini, mereka dapat melakukan hubungan suami-istri dengan waktu yang lebih lama, dan tentu saja hal ini dapat memicu kaum hawa untuk mendapatkan kepuasan dalam hubungan tersebut. Namun, benarkah demikian?
Setelah ditelaah dengan seksama, awal terciptanya pil biru ini ternyata diperuntukkan untuk kaum adam yang memiliki gangguan disfungsi ereksi ataupun ejakulasi dini, sebuah situasi dimana pria hanya mampu berhubungan intim selama tidak lebih dari tiga menit.
Dengan menggunakan pil biru, otomatis kedua masalah tersebut dapat ditanggulangi dengan baik. Cara kerja dari pil biru ini sebenarnya sederhana. Empat jam setelah dikonsumsi, pil biru akan memompa aliran darah menuju alat kelamin pria secara terus menerus sehingga dapat dipergunakan untuk bercinta,
Selain itu, pil ini juga dapat memperathankan kekerasan alat kelamin pria sehingga dapat melakukan hubungan intim dengan pasangan dalam durasi waktu yang lebih lama.
Yang perlu diingat adalah, pil biru adalah obat bagi mereka yang memiliki masalah dalam hubungan suami istri, bukan sebagai alat yang menciptakan keperkasaan kaum pria apalagi untuk bersenang-senang. Jadi ada baiknya penggunaan dari pil