close
Nuga Sport

Media Membuat Marc Marquez “Superhero”

Hampir seluruh media, terutama yang menuliskan berita balapan seri kesepuluh MotoGP 2015 di Indianapolis Circuit, menempatkan Marc Marquez, rider Repsol Honda sebagai “superhero,” usai memenangkan pertarungannya dengan Jorge Lorenzo, Senin dinihari WIB, 10 Agustus 2015.

Pertarungan kedua “rider” asal Spanyol berlainan “merek” itu terjadi sepanjang balapan yang membuat publik dan pengamat terkesima.

Bagi Marc Marquez kemenangan di Indianapolis tersebut membuat asa untuk mempertahankan gelar MotoGP terus berkembang. Ia kini sedang menuju persaingan dengan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo di klasemen sementara.

Baik Marquez dan pemuncak klasemen sementara, Rossi, mengoleksi tiga kemenangan musim ini dan saat ini Baby Alien dalam performa terbaik setelah mengganti motor ke sasis 2014 sejak GP Belanda.

Satu-satunya masalah yang dialami Marquez adalah start buruk yang membuatnya retired atau gagal finis sebanyak tiga kali dari tujuh serie pertama.

“Buat saya targetnya adalah memenangi balapan. Tentu itu tidak berada di genggaman saya, seperti Jorge kedua dan Valentino kedua. Tapi, kami pernah tertinggal 56 angka, sekarang 56 angka. Kami mendekat. Kami masih percaya, tapi juga harus jujur. Ini akan sulit,” kata Marquez, seperti dilansir Crash, Senin, 10 Agustus 2015.

Musim ini tersisa delapan serie dan dua ratus adalah angka maksimal yang bisa diraih seorang pembalap. Lomba selanjutnya akan digelar di Brno, Republik Ceko, pada 16 Agustus 2015.

“Target saya adalah menikmati motor, memenangi lomba, dan ini saya bisa menang. Sekarang kami akan tiba di Brno dan lihat nanti. Jika kami kesulitan selama akhir pekan dan tidak bisa memenangi race, kami akan berusaha berdiri di podium,” jelas Marquez.

“Kami tahu dua pembalap Movistar Yamaha ini memiliki kecepatan yang bagus. Jika kami ingin mengalahkan mereka i setiap balapan, kami harus banyak bekerja terutama di beberapa sirkuit,” lanjutnya.

Di MotoGP Indianapolis, Jorge Lorenzo sempat memimpin balapan di dua puluh empat putaran. Lorenzo sudah melakukan sebaik yang dia bisa untuk mempertahankan diri dari serangan Marc Marquez, meski akhirnya gagal.

Dapat posisi start ketiga, Lorenzo langsung menyodok ke urutan terdepan sesaat setelah start. Dia mendahului Marc Marquez dan Dani Pedrosa untuk bisa langsung memimpin balapan sejak tikungan pertama.

Lorenzo terus berada di posisi tersebut hampir di sepanjang balapan. Meski terus dibayangi Marquez, Lorenzo tampil tenang dan tidak membuat kesalahan untuk bisa dimanfaatkan oleh seterunya itu.

Namun tiga putaran sebelum garis finis, Lorenzo tak kuasa menjaga posisinya. Dia disalip Marquez pada tikungan pertama setelah lintasan lurus. Setelah itu Lorenzo tak bisa lagi merebut posisi terdepan hingga pada akhirnya harus puas jadi runner up.

“Meski sudah lebih cepat dibanding saat latihan, kecepatan kami masih belum cukup untuk meraih kemenangan dari Marc dan Honda, mereka sangat tangguh di sepanjang akhir pekan ini,” sahut Lorenzo di sesi konferensi pers.

“Saya sudah habis-habisan di setiap tikungan dan saya mungkin kehabisan lebih banyak energi dibanding Marc, yang terus membuntuti. Saat dia menyerang, saya sungguh tidak punya energi dan saya tak cukup segar untuk balas menyerangnya,” lanjut Lorenzo di Crash.

Lorenzo mengaku kecelakaan yang dia alami di sesi warm up sedikit banyak memberi pengaruh karena itu merupakan kali pertama dia mengalami crash di musim ini.

“Saat warm up saya mengalami crash pertama di musim ini. Saya pikir itu karena bannya, itu menurut saya, dan itu tak cukup punya daya cengkram. Saya membuka (gas) dan tiba-tiba motornya tertarik.”

“Jadi, itu sedikit sulit untuk meyakinkan pikiran saya sendiri, untuk memulihkan kepercayaan diri demi bisa memulai balapan dengan kepercayaan diri penuh. Tapi saya bisa melakukannya dan melakukan start terbaik,” tuntasnya.

Performa Lorenzo mulai menurun dan gap dengan Marquez kerap berubah-ubah. Kesalahan fatal dilakukan Cal Crutchlow yang berakibat dirinya disalip Pol Espargaro. Rossi coba menyalip Pedrosa di tikungan satu, tapi tampaknya dia masih menunggu momen yang tepat.

Klimaksnya terjadi di lap dua puluh lima saat Marquez menyalip Lorenzo di tikungan pertama. Jagoan Repsol Honda itu melakukan slipstream dan Lorenzo sama sekali tidak bisa berkutik. Di lap terakhir, Marquez unggul dari sang rival terdekat.

Rossi dan Pedrosa juga saling salip-menyalip di lap terakhir. Namun, pembalap yang finis urutan empat besar adalah Marquez, Lorenzo, Rossi, dan Pedrosa.

Dalam balapan yang digelar di Sirkuit Indianapolis, Amerika Serikat, rupanya bukan Valentino Rossi yang paling dijagokan.

Rossi saat ini masih nyaman bertengger di puncak klasemen sementara. Meski tampil superior di sembilan seri balapan pada paruh pertama, pembalap gaek itu menjadi favorit ketiga di Grand Prix Indianapolis.

Diberitakan MCN, , salah satu bursa taruhan ternama yakni Ladbrokes mengungkapkan nama Marc Marquez memang sebagai pembalap yang paling difavoritkan di GP Indianapolis. Berikutnya ada nama Jorge Lorenzo yang menguntit di bawah Marquez.

Di tempat ketiga ada nama Dani Pedrosa. Meskipun saat ini masih bertengger di posisi tujuh klasemen sementara, Pedrosa dinilai masih dapat kembali ke performa terbaiknya.

Baru di tempat keempat dimiliki Rossi. Posisi kedelapan di sesi kualifikasi sepertinya menjadi alasan mengapa Rossi kalah favorit dibanding Marquez, Lorenzo, dan Pedrosa.

crash, mcn, mottogp.com dan della sports news